Hujan Punya Cerita

1.2K 40 1
                                    

Selamat Membaca:)

Jesika duduk di meja riasnya dengan menggosokkan rambutnya dengaj handuk kecil ditangannya. Ia kini nampak segar setelah mandi karena tadi mereka sempat kehujanan sepulang dari makam Erin.

Sepasang tangan kekar milik Jordi mengambil alih handuk kecil yang tadinya digunakan oleh Jesika untuk mengeringkan rambutnya.

Jordi menggosok rambut Jesika dengan handuk kecil tersebut dengan lembut dan mantap mata Jesika dipantulan kaca dan tersenyum merekah membuat Jesika salah tingkah.

"Cukup kau disampingku." Suara serak basah mengalun indah di indra pendengaran Jesika dan itu milik Jordi yang menyanyikan sebuah lirik lagu.

"Sempurnakan langkahku." suara Jordi mengalun indah dengan mata yang terus menatap Jesika dari cermin.

"Tuk menyusuri waktu."

Jordi memutar tubuh Jesika menjadi berhadapan dengannya. Terlihat pipi merah Jesika yang tampak menggemaskan dimata Jordi.

Jordi kemudian berjongkok, mensejajarkan wajahnya ke perut Jesika. Ia mengusapnya pelan kemudian menciumnya terhalang baju yang Jesika kenakan.

"Hai jagoan ataupun princesnya papa, baik baik didalem. Papa sayang kalian," ucap Jordi.

Hujan masih mengguyur kota dengan lebat membuat udara dingin serasa menusuk tulang. Jordi menatap Jesika dalam. "Jangan pernah kamu punya niatan buat ninggalin aku Jes, aku gak tau kalo aku tanpa kamu, karena aku udah sayang banget sama kamu, kamu rumah aku sekarang Jesi," ucap Jordi.

Jordi mengusap rambut panjang Jesika dan mengecup keningnya dengan penuh sayang. Hembusan nafas Jordi menerpa wajah cantik itu.

Jesika menatap Jordi yang saat ini menatapnya dengan jarak beberapa centi. "Jordi," panggil Jesika. Jordi tersenyum lebar.

Cup

Jordi mencium bibir ranum milik Jesika. Tangannya menahan tengkuk Jesika agar ciuman itu tidak terlepas.

Setelah beberapa menit, Jordi menghentikan lumatannya dan menatap Jesika dengan senyum tipisnya.

"Boleh?" tanya Jordi mengangkat Jesika ala koala ke atas ranjang mereka. Jesika menatap Jordi dengan pipi yang bersemu kemudian mengangguk.

Setelah mendapatkan lampu hijau, Jordipun melanjutkan aksinya itu. Dan kalian pasti tau apa yang akan terjadi wkwkwk, tidak perlu author perjelas lagi :'

♡♡♡

Pagi harinya, Jordi tengah asik berkutat dengan alat-alat dapur. Ia tengah memasak makanan untuk sarapan Jesika yang berupa nasi goreng dengan sebuah telor mata sapi diatasnya. Ia tersenyum menatap nasi gorengnya tak lupa pula segelas susu hamil untuk istrinya itu.

"Owalah, kenapa gak bilang sama bibi aja, biar bibi aja tadinya yang buatin," ucap Bi Ina

"Jordi mau buat langsung bi, untung istri Jordi," ucap Jordi dengan tersenyum malu-malu.

"Aduh, bibi jadi iri nih," ucap Bi Ina dengan terkekeh. Jordi hanya tertawa menatap Art keluarga mereka tersebut lalu berlalu menuju kamarnya dengan Jesika.

Ceklek

Jordi menarik knop pintu. Ia tersenyum menatap kedua kelopak mata indah itu masih terpejam dengan tenang. Karena tidal niat untuk mengusik tidur istri nya, Jordi pergi mengganti baju santainya dengan seragamnya dan tak lupa menyiapkan persiapaannya untuk berangkat kesekolah.

STILL LOVE YOUWhere stories live. Discover now