Menjagamu

684 32 0
                                    

Selamat Membac:)

Jordi menatap wajah damai milik istrinya yang tengah tertidur pulas disebelahnya. Setelah cukup puas menatap wajah cantik tersebut, ia bangkit berjalan menuju dapur karena haus. Langit terlihat mulai menggelap tidak secerah tadi karena kini sudah memasuki sore hari.

"Belum pulang lo?" tanya Jordi saat matanya menangkap Yura yang tengah makan didepan televisi dengan santainya. Yura membalikkan tubuhny menatap kearah Jordi.

"Males gue balik. Rumah lo bikin betah anjirr, banyak makanan enak, adem dan gak disuruh ngebabu," ucap Yura dengan semangat.

Jordi mendengus menatapnya karena sedari tadi mulut gadis itu tidak ada berhentinya itu karena gadis itu tidak ada berhentinya untuk makan.

"Oh ya Di, gue mau ngasih tau sesuatu sama lo," ucap Yura.

"Penting gak? Kalo gak penting gue males, apalagi denger curhatan lo."

"Penting banget. Ini menyangkut istri dan anak lo," ucap Yura dengan serius. Jordi langsung menatap Yura dengan tatapan panasarannya.

"Kita ngomong di taman belakang aja," ucap Yura. Yura kemudian berlalu pergi lalu disusul Jordi.

"Jordi, Jordi padahal lu gak cakep malahan kayak pantat si sepi di upin-ipin kenapa bisa juga ada cewek yang obsesi banget sama lo," ucap Yura dengan tertawa membuat Jordi mendengus.

"Lo tau? Kalo sebenarnya lo itu dijebak pada malam itu, malam yang sama saat gue hampir diperkosa om-om?"

"Gue gak tau. Tapi Rey sempat ngomong ke gue, kalo gue malam itu dijebak, kedua minuman itu udah dicampur obat sialan itu. Orang itu pengennya gue tidur bareng dia tapi takdir bawa gue ke Jesi," ucap Jordi.

"Lo tau siapa orangnya?"

"Enggak, gue udah nyari tau tapi sampek sekarang gak ada sama sekali petunjuk karena waiters yang ngasih gue minum itu menghilang setelah kejadian tersebut."

"Orangnya satu sekolah kita dan sekelas sama gue juga Jesi," ucap Yura.

"Siapa?"

"Orang yang sama, dia juga yang hampir buat gue diperkosa dan lari ketempat nenek dibali," ucap Yura.

Pupil mata Jordi melebar dan tangannya yang sedari tadi mengepal kini mengerat dengan matanya yang menatap tajam.

"Desi!"

"Yes, itu semua ulah dia. Dia suka sama lo bisa dibilang sih obsesi sejak smp keknya tuh bocah. Si ular itu lagi berusaha untuk nyakitin Jesi dengan anak yang dikandungan Jesi," ucap Yura.

"Sialan!" desis Jordi.
"Dia pernah nembak gue waktu kelas X, gue tolak karena gue gak suka."

"Jadi sekarang apa yang bakal lo lakuin kedia, sepupuku?" Yura menatap kuku-kuku jarinya dengan smirknya. Sungguh ia tidak sabar untuk mencakar wajah milik Desi.

"Gue gak bakal segan buat nyakitin orang yang udah ganggu kehidupan gue, apalagi itu bersangkutan dengan orang-orang yang gue sayang!"

"Dan satu lagi, lo akan terkejut sih ini. Erin meninggal bukan pak sapri yang nabrak tapi Desi karena sebenarnya saat itu Desi yang ngemudiin mobil itu dan keluarga Desi yang manipulasi semuanya hingga pak sapri yang dijeruji besi!"

Lagi-lagi fakta tersebut membuat Jordi terkejut. Matanya semakin tajam dan memerah jangan lupakan tangannya yang mengepal, urat tangannya menonjol menandakan betapa marahnya pemuda tersebut.

"Sialan! Gue bakal balas semua perbuatan lo Desi termasuk keluarga lo!"

🔰🔰🔰

STILL LOVE YOUWhere stories live. Discover now