Rumah Mama

1.2K 55 4
                                    

Selamat Membaca :)

Jesika melenguh dalam tidurnya dan tak lama matanya juga turut terbuka, ia mengerjapkan matanya beberapa kali menyesuaikan cahaya mentari yang mengenai bola matanya.

Ia merenggakan otot-otot tubuhnya yang terasa kebas. Matanya melirik sebelahnya yang sudah kosong dan matanya beralih kearah jam di dinding, kedua matanya seketika melotot menatap jam yang kini menunjukan angka 10.25.

Ia bukan hanya terlambat tapi sangat terlambat. Jam mata pelajaran kedua juga sudah dimulai.

"JORDI!!" teriak Jesika dengan kesalnya. Jordi telah bangun lebih dulu darinya tapi kenapa cowok itu tidak membangunkannya dan berakhir mereka bolos sekolah seperti sekarang.

Sementara itu Jordi yang saat itu sedang duduk santai di meja makam dengan menyemil cemilannya harus terbatuk karena terkejut.

"Oh shit," umpatnya.

Jordi segera berlari menuju kamarnya dan Jesika. Tangannya segera membuka knop pintu kamar mereka dan menatap bingung Jesika yang menggerutu.

"Lihat jam berapa sekarang," ucap Jesika menunjuk jam dinding yang tertempel manis disana.

Jordi mengalihkan matanya menatap jam dinding. "Jam 10.30."

"Kenapa kamu gak bangunin aku, kita boloskan jadinya," kesal Jesika menahan dirinya untuk tidak menjambak rambut hitam Jordi.

Jordi mengerti sekarang kenapa Jesika nampak seperti singa yang mengamuk. "Oh itu," ucap Jordi dengan menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Ia terlalu malas untuk pergi kesekolah hari ini dan karena itu ia juga tak membangunkan Jesika, jika Jesika bangun dan sekolah ia juga harus pergi kesekolah.

"Itu apa hah? Kamu ini ya!"

Jordi hendak berlari, namun untung saja handphon Jesika berdering membuat Jordi menghelah nafasnya lega karena terhindar dari amukan Jesika.

Jesika segera mengangkat panggilan tersebut yang ternyata dari Mamanya Jordi.

"Hallo ma," ucap Jesika.

"Hallo sayang, mama kangen banget sama kamu. Kalian kapan main kesini sih, mama bosan sendiri."

Jesika meringis mendengar ucapan orang sudah dianggapnya mamanya juga itu. Ia melirik sekilas Jordi yang merebahkan dirinya ditempat tidur.

"Iya ma, Jesi juga kangen mama kok."

"Astaga mama lupa, kamukan jam. segini masih jam pelajaran, Maaf  ya mama ganggu kamu soalnya mama kangen banget."

"Jesi lagi gak sekolah ma," ucap Jesika dengan menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Kamu kenapa? Kamu sakit? mama kesana sekarang."

"Eh gak usah ma, Jesi baik-baik aja kok."

"Jordi dimana? Pasti gara-gara dia kamu gak bolos kan."

Iya ma, gara-gara anak mama itu...

Jesika melirik Jordi yang kebetulan sedang menatapnya. "Mama mau ngomong," ucap Jesika.

Jordi segera menerima handphone Jesika dan menempelkan ketelingannya. Jesika lebih memilih melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.

Setelah melakukan ritual mandinya selama kurang lebih 20 menit Jesika keluar dari kamar mandi dengan sebuah handuk kecil menutupi rambut basahnya.

Jesika mendelik menatap Jordi yang kini hanya rebahan. Cewek itu duduk dihadapan meja riasnya dengan menggosokan rambutnya.

Matanya menatap Jordi dari kaca yang melangkah mendekat kearahnya. Tangan Jordi mengambil alih mengosok rambut Jesika dengan handuk kecil setelah itu mengeringkannya dengan hairdyer.

STILL LOVE YOUحيث تعيش القصص. اكتشف الآن