Awal

9K 246 9
                                    

Selamat membaca semuanya:)

Disebuah bangunan dengan musik yang memekakan dan lampu yang memusingkan. Di salah satu meja dalam tempat itu terdapat sekumpulan remaja cowok yang bercanda ria dan tak lama seorang waiters membawa sebuah minuman anggur dan terdapat dua gelas di nampan tersebut.

Salah satu cowok itu mengambil sah satu gelas dari nampan tersebut. "Maaf Tuan, itu bukan punya tuan. Tapi yang ini," ucap Waiters tersebut menunjuk gelas satu lagi.

"Kalo gue maunya ini emang kenapa? Lagiankan sama sama anggur," ucap cowok tersebut dengan meminum anggur tersebut. Sedangkan sang writers itu menegang pasalnya dirinya disuruh memberikan minum kepada seseorang tapi cowok didepannya ngotot ingin gelas tersebut.

"Jordi Jordi sama waiters aja pake debat segala emang nih cerdas cermat?" ucap Cowok disebelah cowok tersebut yang merupakan adalah Jordi, sahabat Alres.

"Kepala gue pusing banget," keluh Jordi.

"Lo sih kebanyakan minun," ucap Deni yang merupakan salah satu tim futsal.

"Yaudah lo istirahat aja dikamar gue," ucap Tian yang duduk disebelah Jordi sekaligus pemilik club tersebut dengan memberikan kuncinya.

"Nomor 311."

Jordi berjalan dengan sempoyongan menuju Kamar milik Tian. Tian sang pemilik club tersebut memiliki kamar milik sendiri. Jika kebanyakan pemilik club sangat penggila wanita lain dengan Tian yang sangat cuek dengan wanita.

Jordi terduduk dilantai selepas keluar dari lift tersebut dan selama di lift dirinya mengupat dengan reaksi tubuhnya yang diyakini itu berasal dari minuman yang dimimumnya tadi yang sebenarnya terdapat obat perangsang dan seharusnya dirinya mendengarkan ucapan sang waiters tersebut. Dirinya kembali berdiri namun tubuhnya kehilangan keseimbangan untung saja ada seseorang yang menopang tubuhnya.

"Jordi," Ucap orang tersebut yang merupakan seorang wanita. Dengan sisa kesadaran dimilikinya. "Jesika."

"Ayo biar gue bantu lo. Astaga Jordi Jordi."

Jesika Angelina yang merupakan saudara tiri Audy itupun mengantar Jordi menuju kamar yang disebutkan Jordi dan membaringkannya di tempat tidur.

Tubuh Jordi kepanasan ada gejolak aneh didalam dirinya. Dirinya berjalan menuju Jesika yang dipintu hendak keluar menarin kembali gadis itu kedalam kamar dan mengunci pintu tersebut dari dalam.

"Di, Jordi. Lo kenapa sih?" tanya Jesika bingung. Jordi semakin gelisah dan semakin merasa kepanasan dan hasratnya semakin memuncak. "Maaf Jes," ucap Jordi bersamaan dengan matinya lampu dikamar tersebut.

💜💜💜

Disalah satu kamar yang terletak di salah satu club terkenal di Jakarta. Dua orang remaja berbeda gender yang masih terlelap dalam tidur mereka, tanpa sehelai benang. Cewek itu mengucek matanya karena menatap sekitarnya yang terasa asing dan menemukan seorang cowok disebelahnya.

Otaknya memutar apa yang terjadi pada dirinya malam itu. Cewek itu menangis dengan tersendu-sendu mengacak rambutnya frustasi. Cowok disebelahnya meresa terganggu dalam tidurnya dan menatap cewek disebelahnya yang telah dirusaknya itu.

Cowok yang bernama Jordi itu memeluk gadis disebelahnya turut merasa bersalah dengan apa yang diperbuatnya itu. Jesika memukul bahu Jordi bertubi-tubi dengan tangisan yang bercampur dengan emosinya. Dirinya meluapkan semua kemarahannya kepada cowok tersebut.

STILL LOVE YOUTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon