Apartemen Savian

2K 102 5
                                    

Selamat Membaca:)

Sepulang dari rumah Jesika. Jordi mengendarai mobilnya menuju Apartemen sahabatnya, Savian.

Cowok itu menghubungi untuk menemani cowok tersebut. Setibanya ia disana, ternyata bukan hanya ada Savian disana tapi ada Arland, Fellon dan juga Alres. Erlan? Cowok itu memilih tidur nyenyak dirumahnya.

"Lo ngapain sih manggil kita kesini?" tanya Jordi mendaratkan bokongnya disofa tepat disebelah Alres yang menatap handphonenya yang dapat dipastikan, sedang chattingan dengan Audy.

Sementara Arland dan Fellon, kedua cowok itu lebih memilih bermain game sedangkan si empunya Arpatemen tersebut hanya melakukan hal absurd yaitu meletakkan kepalanya diatas karpet bulu sedangkan kakinya yang ada disofa sambil memakan kacangnya dengan santai.

"Gue kesepian njirr," jawab Savian dengan kesal.

"Lo sih, kenapa gak balik kerumah bokap lo? Lo gak bakal kesepian kek gini," balas Jordi.

"Nah bener tuh dan juga lo gak perlu ribet masak mie instan terus, ada mama lo yang masak," celetuk Arland.

Mendengar hal itu, Savian memebanarkan posisinya menjadi duduk diatas karpet berbulu, sedangkan Alres kini menyimpan Handphonenya di saku celananya.

"Kalian tau sendiri, gue belum bisa nerima dia jadi Mama gue," jawab Savian dengan lesu nan teduh.

Savian ingin saja pulang kerumah orang tuanya hanya saja ia belum menerima wanita yang kini berstatus sebagai istri dari papanya, berusaha menggantikan peran mama kandungnya hang telah pergi untuk selama-lamanya, meninggal.

Wanita yang kini berstatus istri papanya sangatlah baik, bahkan dia memaklumi Savian yang belum menerimanya, bahkan mamw tirinya itu tidak segan segan mengirimkannya makanan melalui putri kandungnya yang sekarang notabennya adalah adik tirinya Rahma.

Dulu, Savian menginginkan adanya adik perempuan namun sayangnya belum terwujud dan kini dia memiliki adik perempuan yang masih duduk di kelas 2 Smp dan memiliki sifat cerewat dan lucu, namun ia enggan untuk memanggil namanya bahkan dengan sebutan dek meskipun Rahma sering mengantarkannya makanan dan berusaha mengambil hati Savian untuk menerima gadis itu sebagai adiknya meskipun tidak sedarah.

"Lo bukan belum bisa nerima dia tapi lo gak pernah coba buat lebih dekat sama dia," celetuk Alres.

Jordi menghembuskan nafasnya, "Lo harus coba dekat dengan dia kalo emang hati lo masih nolak, itu sih terserah lo yang penting lo udah berusaha nerima dia," ucap Jordi menepuk bahu Savian.

Savian diam mencermati semua yang diucapkan Alres maupun Jordi. Savian bahkan belum pernah melihat langsung rupa mama tirinya iti hanya pernah melihatnya sekilas dari foto walpaper hp Rahma yang tidak sengaja dilihatnya.

"Besok gue coba deh," putuh Savian membuat mereka tersenyum.

"Itu baru temen gue," seru Fellon merangkul Savian.

"Jauhin tangan kotor lo!" sertak Savian menjauhkan tangan Fellon dari bahunya dengan tatapan jijik.

"Tangan gue bersih kali," balas Fellon.

"Bersih dari mana? Lo habis boker njir," gerutu Savian. Fellon cengengesan. "Kan gue udah cuci kali nyet."

"Eh btw, lo gak ada grave red drink gak?" tanya Fellon membuat Savian dan lainnya menatap bingung cowok itu.

"Maksud lo?" tanya Jordi.

"Lo ada minuman yang biasa gak? Anggur merah, keknya seger," jelas Fellon membuat mereka ber oh ria bersamaan.

STILL LOVE YOUDonde viven las historias. Descúbrelo ahora