Aneh

2.2K 104 8
                                    

Selamat Membaca :)

Jesika menundukan kepalanya di depan kaca yang ada didalam kamar mandinya. Entah kenapa, ucapan Jordi sangat menyakitkan baginya.

Dirinya benci Jordi yang membentaknya, dirinya benci saat Jordi menatapnya dengan emosi. Jesika benci itu. Dirinya tidak tau apa sebabnya padahal Jesika orang yang tidak mudah untuk sakit hati.

Namun, ketika Jordi mengatakannya hatinya terasa sakit sekali. Jesika menatap pantulan dirinya dikaca. Rambutnya kini acak-acakan begitupun matanya yang sembab.

"Ck Ck, kenapa sih gue? Cuma karena dia bentak gue, gue jadi gini? Ini gila!" guman Jesika terhadap pantulan dirinya dikaca.

Jesika membasuh wajahnya dengan air dan segera mengganti gaunnya yang membuatnya gerah. Matanya meneliti tiap inci kamarnya dan berhenti di meja belajarnya yang sangat jarang digunakannya itu bahkan terhitung dengan jari.

Dirinya membuka buku novelnya. Novel yang bergenre Teenfiction yang berjudul Mariposa yang merupakan karya dari seorang penulis idolanya. Yaitu kak Lulu Hf.

Dirinya senyum-senyum membaca tingkah Acha sang tokoh utama wanita dan kepada Iqbal sang tokoh utama prianya.

Jesikapun hanyut dalam cerita novel yang ada ditangnnya itu. Hingga dirinya tidak sadar jika waktu sudah menunjukan pukul 11 malam.

Tangannya menutup kembali novelnya dan meletakkannya di rak novel-novel kesukaanya itu. Dirinya merasa sangat bosan sekali, matanya masih belum ingin tertidur.

Tiba-tiba lapar melandanya. Langkahnya membawanya menuju dapur yang ternyata disana masih ada Bik Asih yang sedang mencuci piring.

"Eh ada Non Jesi, non mau ngambil apa?"

"Jesi lapar bi, ada makanan gak?"

Bik Asih menatap bingung majikannya itu. Lapar? Bukankah Jesika tadi sudah banyak memakan makanan dipesta maupun sebelum pesta itu dimulai tapi kenapa cewek itu masih kelaparan? Pikir Bik Asih.

"Cuma ada ayam bakar non," jawab Bik Asih meskipun dirinya bingung dengan majikannya itu.

"Ayam bakar? Gak ada yang lain ya bik?"

Bik Asih menggekengkan kepalanya. "Non mau apa biar bibik Masakin?"

"Gak usah Bi, bibi juga pasti capek. Biar Jesi aja yang masak," ucap Jesika yang merasa tidak enak terhadap Bik Asih yang kini tampak kelelahan.

Bik Asih menggelengkan kepalanya. "Gapap non, biar bibi aja. Non Jesi mau apa?"

"Jesi pengen seblak bi," ucap Jesika dengan lirih. Dirinya saat ini sangat ingin menyantap makanan tersebut. Bik Asih lagi-lagi mengerutkan dahinya bingung.

"Bibik cek dulu ya non bahannya," ucap Bik Asih kemudian pergi melihat isi kulkas dan melihat bahan bahan yang lengkap untuk membuat seblak untuk majikannya itu.

"Syukurdeh bahannya ada non," ucap Bik Asih. "bibi buatin dulu ya."

Jesika memberikan jempolnya kearah Bik Asih dengan senyum lebarnya. "Masak yang banyak ya Bi, jangan lupa yang pedas kalo bisa," ucap Jesika dengan senyum lima jarinya.

STILL LOVE YOUWhere stories live. Discover now