Sweet 25 | Bagian 7

Start from the beginning
                                    

Beberapa orang yang berada disana memberikan banyak sorakan pada Tata. Sungguh, ini benar-benar membuatnya malu.

Flashback off

"Akh! Gue maluu..." Teriak Tata sambil mengacak-ngacak rambutnya.

Ia sudah berada di dalam mobil Arash sekarang. Tidak tau Sang empunya mobil kemana. Namun fakta bahwa mobilnya tidak dikunci membuat Tata sedikit bersyukur. Meskipun mobilnya gak dikunci, Tata akan tetap memarahi Arash nanti. Bisa-bisanya ia meninggalkan Tata sendiri dan membiarkannya ditolong oleh mantan.

"Gila! Gue kira lo ilang ternyata malah udah disini." Ucap Arash yang baru saja memasuki mobil sambil membawa sekantong snack.

"Lo yang gila! Kemana aja lo? Lo gak tau tadi gue gak bisa bayar karna nominalnya kurang!" Emosi Tata yang sedari tadi ditahan kini meluap-luap.

"Beli apa aja emang, Lo?" Tanya Arash.

Tata menunjukkan handsanitizer yang dipegangnya sebagai jawaban.

"Ya? Astaga cuma ini?!" Kaget Arash dramatis.

"Iya!"

"Ya jelas kurang lah, Sist. Lagian lo bawa American Express ke supermarket cuma buat beli ini. Dimana-mana mah orang bawa American Express ke storenya Gucci atau Dior. Ngadi-ngadi emang, Lo!"

"Gue malu, hiks." Balas Tata dengan disertai isak tangis.

Mendengar itu Arash pun terkejut, "eh! Lo nangis?" Tanya Arash.

Tata hanya diam tak menjawab. Melihat itu Arash langsung menarik Tata ke dalam pelukannya. Diusapnya punggu sepupu yang sudah dianggapnya seperti adik kandung.

Memang selalu seperti ini ketika Tata sedang benar-benar kesal. Menangis adalah puncak dari kekesalan Tata.

"Uuu...cup...cup...cup udah dong, nanti gue beliin tas terbarunya Hermes deh." Rayu Arash.

Tata mengurai pelukan mereka. "Lo pikir gue gak mampu beli sendiri, hah?!" Teriak Tata.

"Lah kok ngamok." Kaget Arash.

"Selaw dong, Sist. Nih gue beliin ice cream." Arash mengeluarkan sekitar ice cream rasa cokelat dan vanilla dari dalam kantong belanjaannya, lalu memberikan kepada Tata.

Ngomong-ngomong soal Vanilla, Arash jadi rindu dengan gadis itu. Sudah lama dirinya tidak mengusili gadis itu. "Gue jadi kangen Vanilla," ucap Arash tanpa sadar.

Tata yang sedang terfokus pada ice creamnya pun otomatis mendongak, "ngomong apa lo barusan?"

"Hah?" Kaget Arash.

"Lo barusan ngomong apa?" Ulang Tata.

Sepertinya Arash memang benar-benar tidak sadar dengan ucapnya. "Apasih?"

"Gii jidi kingin simi Vinilli," olok Tata.

"Hah?"

"Hah heh hah heh mulu! Jalan, kita cari masker lagi."

Seperti kerbau yang ditusuk hidungnya, Arash langsung melajukan mobilnya mengikuti perintah dari Kanjeng Roro Tata.

Sweet 25Where stories live. Discover now