13. Hijrah itu lebih baik

103K 6.7K 166
                                    

[SATU JEJAK ANDA SUDAH SANGAT BERARTI.]

Jangan lupa follow Instagram :

@nnourshanie

Tik tok [saya suka spoiler di sini] :
@nourrthe

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

"Allahumma shalli 'alaa sayyidinaa muhammad wa'alaa aali sayyidinaa muhammadin."

Vote dan komenan mu adalah semangat ku.







*

"Eh, itu bukan nya Adara bukan ya? dia di hukum?"

"Iya, di urus sama ustadzah Rina tuh. Di suruh hafalan di lapangan, di jemur."

"Waduh, kalo belang gimana?"

"Ya resiko"

"Ah, apasih! Kok jadi ngomongin belang ya?"

Hana melangkah setelah mendengar percakapan para santriwati yang melewati nya. Ia berjalan, kemudian benar melihat Adara yang duduk di tengah lapangan sembari menghafal Al-Qur'an di sana.

Gadis ini juga sempat dengar, bahwa di pesantren Al-Furqan sendiri, fitnah sekejam itu bagi yang melakukan nya.

Mungkin, di luar juga seperti itu. Namun masih banyak yang menormalisasikannya.

Apalagi, Adara sempat membuat heboh pesantren. Dan melakukan itu atas kesengajaan mutlak yang membuat nya harus menerima hukuman berat dari Ustadzah Rina.

"Udah berapa lama dia di situ?"

"Udah lebih sejam kayaknya."

"Kasihan sih, tapi gimana ya. Dia juga salah. Kita sampai kemakan omongan dia waktu itu soal Ning Hana loh."

Ketika beberapa santriwati yang berbincang itu lewat, mereka berpapasan dengan Hana. Seketika raut wajah mereka berubah dan tersenyum pada gadis itu.

"Assalamualaikum. Pagi, Ning Hana."

"A-ah, waalaikumussalam, pagi juga." Jawab nya.

Hana kembali melangkahkan kaki nya, menuju ke tengah lapangan pesantren. Beberapa santriwati sempat melihat itu. Menduga bahwa mungkin sesuatu akan terjadi.

"Adara"

Bayangan Hana membuat sinar matahari terhalang untuk Adara. Adara mendongakkan kepala.

"Oh, Ning?

"Aku pengen tau, kenapa kamu fitnah dan ngunciin aku di kamar mandi waktu itu?"

Adara tertawa kecil. "Enak ya jadi Ning? Gue aja udah mengabdi di pesantren ini selama beberapa tahun, dan langsung di kalahkan sama gadis fakir ilmu."

Hana terdiam untuk waktu yang lama. Gadis itu membuang nafas nya dengan tangan nya yang sedikit mengepal. Di titik itu lah ia berpikir.

GUS AZZAM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang