19. Kecemburuan akan masa

87.8K 5.4K 709
                                    


بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

Maapkan diri ini yang jarang update 🫂

Absen, kalian dari kota mana?

Follow akun wattpad ini untuk info apdet 👍

Follow akun wattpad ini untuk info apdet 👍

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

******


Sepanjang perjalanan di motor itu, Azzam kerap mengulas senyum saat interaksi nya bersama Hana semakin dekat.

Kadang, gadis itu bercerita tentang pengalaman lucu nya sendiri waktu masih sekolah. Saat dia masih nakal, saat dia masih suka bolos dan suka memanjat gerbang bersama teman teman lelaki nya.

Sebetulnya, Azzam ingin mengetahui lebih banyak. Karena Hana sempat mengaku bahwa dia memiliki banyak teman laki laki, dan cukup dekat.

Mungkin, ini yang membuat ayah dan bunda gadis itu terpaksa melakukan prank ke Hana saat di suruh masuk ke pesantren agar jauh dari teman teman lelaki nya.

Sibuk mengamati jalanan, lamunan Hana berhenti ketika menyadari bahwa motor Azzam berhenti di suatu tempat.

"Ayo turun." Sahut nya. Hana mengerutkan alis.

"Mau apa?"

"Umma sempat nitip di belikan martabak. Kamu mau di sini atau ikut?"

Hana terdiam, ia melihat betul ada penjual martabak di sana. Ada banyak laki laki di sana. Mungkin itu alasan Azzam untuk menanyakan nya.

"Mau di sini aja deh. Palingan bentar doang."

"Nanti kalau ada apa apa, panggil saya."

"Tapi, Gus. Di toko itu ada yang jual minuman. Aku mau beli. Boleh ngga? Ngga jauh tuh." Mendengar nya, Azzam menoleh ke arah toko yang di arahkan oleh Hana. Memang dekat. Azzam sempat berpikir.

"Boleh. Jangan lama, ya."

"Sip!" Gadis itu mengiakan. Menerima uang lembaran pemberian dari Azzam, Hana benar benar pergi ke toko itu untuk mencari minum.

Atau mungkin, sesuatu yang bisa ia beli.

Azzam mengawasi sejenak, sebelum akhirnya pria itu melangkah untuk membeli martabak. Waktu cukup singkat, karena matahari sudah hampir tenggelam, alias sudah mau Maghrib.

Sementara Hana, beberapa menit ia habiskan di toko itu hingga ia keluar. Ia melihat sekitar, dan seseorang yang melihat nya membuat nya merasa familiar.

"Han? Lo di sini?"

******

Membeli martabak, telah selesai. Ini saat nya ia mendekat ke motor untuk segera pulang. Ah iya, menunggu Hana. Gadis itu tidak ada di motor. Menyadari nya, alis Gus Azzam sempat mengerut tajam.

GUS AZZAM Where stories live. Discover now