12. Perasaan yang berlebihan

100K 6.2K 68
                                    

Eyyow. Kembali lagi bersama saya ☺️

Ah ya, tak terasa kita sudah sampai di part 12. Saya terkaget kaget dengan betapa gercep nya kalian semua. Dan saya merasa senang sekalihh 👏

Kalau ada yang mau komen, bisa nihh. Sekali kali gitu, jangan cuma 'next' & 'lanjut'. Apakah bisa ya?

Sementara ini, saya masih suka promosi di tik tok. Tolong, kalian ramaikan ya ges ya ☺️☺️✌️

Tik tok [saya suka spoiler di sini] :
@nourrthe

Instagram saya :
@wp.itsnour29
@nnourshanie

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

"Allahumma shalli 'alaa sayyidinaa muhammad wa'alaa aali sayyidinaa muhammadin."




Perlahan, keadaan mulai membaik. Suasana di ndalem menjadi terasa tenang ketika terdengar suara Azzam dari dalam kamar nya sedang melantunkan ayat Al-Qur'an nya.

Pria itu tengah membereskan kamar nya di sana. Suara merdu nya yang terdengar, membuat Umma Hansa yang ada di dapur sempat tersenyum, ia hanya bisa menggelengkan kepala.

Tidak ada yang ragu bagaimana nyaman nya memakai kaos hitam bersama sarung di hari hari yang tengah panas. Jika di tanya, Azzam mungkin akan mengakui nya demikian.

Azzam membuka pintu dan dia sejenak berhenti ketika melihat Hana yang sedang asik minum teh di sofa ruang tamu.

"Uhuk!!"

Sontak, Gus Azzam mendekat ketika melihat gadis itu tersedak dan akhirnya batuk. Hana memegangi dada nya karena ia juga terkejut.

"Ah, panas panas!!"


Hana mendongakkan kepala dan memperbaiki posisi hijab nya. "Gus Azzam ini ngagetin tau!"

"Saya tidak tau jika kamu di sini."

Hana kembali batuk walau sekali. Azzam memberanikan untuk duduk di dekat nya dan mengusap punggung belakang nya.

"Sunnah Rasulullah itu, ketika makanan atau minuman masih hangat, jangan meniup nya. Makan dalam keadaan hangat."

Gadis itu mengambil teh nya kemudian meminum nya lagi. Rasanya tidak terlalu panas sekarang, Hana menatap Azzam sembari meletakkan cangkir teh.

"Kamu ke sini tidak memberitahu saya?"

"Aku ke sini di panggil Umma. Abah nanti pulang, aku ke sini buat bantu Umma bikin kue." Mendengar nya, Azzam tersenyum. Tangan nya mengusap kepala Hana.

"Saya pernah memberi kamu tugas surah Ar-Rahman, kamu sudah lancar membaca nya?"

Hana berpikir sejenak, dan menggeleng pelan. "belum lancar banget sih. Tapi lumayan dari biasa nya. Aku di kasih tutor sama Najwa tadi"

GUS AZZAM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang