15. Tahajjud dan cinta nya

101K 6.2K 241
                                    

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Cieee, nungguin ya? 🙈

HAIII GUS AZZAM DI SINI! Up nya makin kenceng ya, soalnya seneng liat komen, walau cuma beberapa orang. Yuk bisa yukk di komen 🥹🦾 nyari ide ngga semudah itu. komen kalian adalah satu satu nya semangat ku.

Vote nya di kencengin juga, biar makin semangat ❤️❤️

Jangan jadi silent reader ya.

Jangan lupa follow Instagram :
@nnourshanie

Tik tok [saya suka spoiler di sini] :
@nourrthe



¶¶¶



"Ah... akhirnya kenyang juga malam ini."

Marvin mengusap perut nya yang terasa kenyang. Senyum di wajah nya belum juga pudar. Saat itu, anak anak Alaska akan berpisah. Mungkin lebih tepat nya kembali ke rumah masing masing, atau mungkin saja ada yang ingin melanjutkan aktivitas nya.

"Vin, kalau kenyang tuh ya alhamdulillah. Bersyukur di traktir makan gratis..."

Hendra menyahut di samping nya. Menyenggol siku nya. Marvin melihat ke arah nya.

"Ekhm." Lalu laki itu berdehem.

"Alhamdulillah, ya Allah. Hamba bersyukur atas nikmat dan karunia dari mu. Rejeki mu tak di sangka sangka. Hamba benar benar berterimakasih. Ya Allah, lapang kan lah rejeki Gus Azzam, semoga tetap dalam lindungan mu, jika ada waktu lagi, semoga dia mentraktir hamba, ya Allah..."

"Aamiin." Gumam Azzam. Pria itu tertawa kecil melihat Marvin yang berdoa dengan bersungguh-sungguh, benar benar mengkhayati doa nya.

"Alhamdulillah." Marvin menyudahi doa nya. Ia tersenyum lebar menatap teman teman nya, termasuk Azzam. Teman teman nya menatap nya demikian, sedikit tidak menyangka Marvin akan melakukan itu.

"Gue bantu aminin aja. Lumayan kalau rejeki Azzam melimpah, bisa makan gratis lagi."

"Hadeh, sebelah dua belas lu ama Marvin, ris!" Timpal Bima pada Haris. Haris menyenggol Bima dengan siku nya.

"Lu juga yang ikut makan, kan? Siapa tadi yang nambah dua kali?"

"Bima! Bima! Bima!" Marvin ikut memanas manasi keadaan. Bima terdiam dengan pejaman mata, segala bentuk kekesalan nya berkumpul dalam batin.

Bima tentu memanas, tapi dia tidak bisa melawan fakta. Ia hanya diam, dari pada di ledek Haris, apalagi di campurin Marvin. Memang benar jika dia sempat tambah dua kali, karena berhubung Gus Azzam yang bayar.

"Ingat adab ya, Bim. Kalau di traktir, kita harus makan makanan yang lebih murah dari pada yang traktirin kita." Hendra menyahut. Bima mengusap leher belakang nya.

"Sudah, tidak apa apa. Kalian semua itu sahabat saya, kenapa harus sungkan? Tidak apa apa jika Bima tambah dua kali tadi."

Sahutan Azzam, membuat semua nya ikut mengangguk, mengerti. Azzam tau bagaimana kekesalan Bima. Melontarkan kata kata itu untuk menghibur Bima yang sedang diam.

GUS AZZAM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang