52. Kembali berdamai

34.5K 2.2K 1.1K
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

cie, target nya tembus. cie.

funfact, 24 Januari ini, Azzam ulang tahun. btw, tanggal cantik. 24/01/24

follow ig :
@mhmdd_azzam
@hanaafsheen_
@storyknur









follow ig :@mhmdd_azzam@hanaafsheen_@storyknur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dalam perjalanan itu, tak ada suara apapun selain suara mobil yang membawa mereka menuju ke lokasi pesantren Al-Furqan. Azzam menyetir dan sesekali menoleh ke arah Hana yang duduk di samping nya. Perempuan itu melihat ke arah pemandangan jalan lewat jendela tanpa ingin menoleh ataupun berbicara.

Azzam sebetulnya sangat membenci keadaan ini. Ia menyadari bahwa mereka hampir kehilangan percaya satu sama lain.

"Berapa Minggu usianya?"

Suara pria itu terdengar. Ia melihat Pak Amik, penjaga gerbang pesantren Al-Furqan menyapa nya. Azzam ikut membalas dan mobil nya memasuki pesantren.

Perempuan itu tidak kunjung menjawab. Mungkin berpikir.

"8 Minggu."

"Alhamdulillah...." Sahut Azzam kembali. Mobil berhenti ketika sudah memasuki area parkir. Hana menyadari nya dan tidak mengatakan apapun lagi. Ketika ia ingin membuka pintu mobil, ia tidak bisa membuka nya. Maka dari itu, ia menoleh cepat dan melihat ke arah suami nya dengan tatapan tajam.

"Buka."

Pria itu terdiam sebentar. "Buka sendiri."

"Gus!"

"Kazam." Azzam memperbaiki ucapan Hana yang terlontar barusan. Perempuan itu hening beberapa saat sebelum akhirnya ia memberanikan diri untuk mengucapkan nya.

"Kazam, bukain."

"Buka saja." Balas nya.

Hana lagi lagi menghadap ke pintu mobil dan akhirnya berhasil ia buka. Ia langsung keluar dari sana dan melangkah cepat menuju ke ndalem, tentu saja tanpa Azzam. Perempuan itu meninggalkan nya.

Azzam menghela nafas dan menatap kepergian Hana yang kian menjauh. Seperti nya perempuan itu untuk berdiam diri dan tidak ingin memperluas masalah ke orang orang ndalem.

***

Ketika pria itu baru saja memasuki ndalem, ia sudah di sambut dengan suara tangisan milik Ali yang berasal dari halaman belakang ndalem. Azzam tentu saja di buat penasaran dan langsung melangkahkan kaki nya seusai mengucapkan salam.

"Kenapa?"

Azzam bertanya demikian. Ia melihat Hana sedang berusaha untuk menenangkan anak laki laki nya. Ali terlihat bermanja dengan memeluk sang Ibu. Azzam tidak di balas sama sekali. Baru kali ini.

GUS AZZAM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang