14. Cacing Alaska

100K 7.3K 169
                                    

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

JANTUNG SAYA KEJEDAR KEJEDUR, jadi semangat rasanya untuk update 😭 SIP, SAYA BAKALAN RAJIN APDET. apakah perlu 3x dalam seminggu?

[SATU JEJAK ANDA SUDAH SANGAT BERARTI]

Jangan jadi silent reader ya.

Jangan lupa follow Instagram :

@nnourshanie

Tik tok [saya suka spoiler di sini] :
@nourrthe

¶¶¶








Hana dan Azzam, menghabiskan banyak waktu di taman tersebut hampir satu jam lama nya. Mungkin tanpa mereka sadari sama sekali, karena pembicaraan yang dekat antara mereka berdua sangat dalam.

Suasana hati Hana yang sempat mendung, kini terselesaikan ketika Azzam menghiburnya untuk berjalan jalan sebentar.

Ketika tengah berjalan, mata elang Hana mengarah ke penjual balon yang tak jauh dari posisi nya bersama Gus Azzam.

"Gus, ayo ke sana!"

"Ada apa?"

Hana menggenggam tangan nya. "Mau beli balon."

Azzam tertawa kecil dan menggelengkan kepala nya. "Kamu ini umur berapa sebenarnya? Kenapa mau balon, hm?"

"Memang nya harus jadi anak kecil biar bisa beli balon?"

"Tidak, tidak." Final Azzam. Ikut memberanikan diri untuk menggenggam tangan Hana juga. "Ayo, beli balon sepuas kamu."

Hana tersenyum manis dan mengajak Azzam untuk berjalan ke arah si penjual balon yang ternyata adalah seorang pria tua yang sibuk menjual balon nya ke kalangan anak anak.

"Assalamualaikum, pak"

"Eh, waalaikumussalam..." Jawab pria tua itu. "Beli balon, mbak?"

"Pak Marta nih ngga kenal aku apa." Perkataan Hana membuat pria tua itu langsung menoleh ke arah nya.

Cukup terkejut melihat penampilan Hana sekarang. Tentu berbeda. Hana menaikkan kedua alis nya. "Ini aku loh, pak! Hana. Yang pernah di jadiin sebagai pelanggan setia waktu itu?"

"Oh! Hana!" Pria tua itu menyeru. Ia bahkan tertawa.

"Saya kirain siapa. Mbak Hana ternyata. Hana yang sering nangis tiap ulangan terus beli balon saya, kan? Iya, iya! Saya ingat!"

Hana tersenyum lebar. "Hehehe, jangan ngingetin, pak. Jadi malu."

Pria tua itu ikut tersenyum, "mau beli balon, mbak?"

"Iya, iya! Dua ya, pak." Hana melihat lihat ke arah balon. "Yang gambar hello kitty deh"

"Dua?"

"Iya, pak."

Sedangkan Gus Azzam, pria itu menaikkan alis nya sebelah. Sesempat sempat nya Hana menoleh ke arah nya. Gadis itu menyenggol lengan nya dengan sengaja.

"Bayar ya, Gus." Kemudian, Hana tertawa kecil.

Tak sadar, Azzam ikut tersenyum. "Iya."

GUS AZZAM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang