53. Berada di rumah kayu

31.1K 1.9K 1.1K
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

TARGET NYA TEMBUS LAGI MASHAALLAH 😭

CIE CIE, ADA YANG ULTAH @mhmdd_azzam

CIE CIE, ADA YANG ULTAH @mhmdd_azzam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

••••

•••

••




Pagi telah menunjukkan dirinya. Seisi pesantren kembali ramai sebab pada hari itu menginjak di hari Senin.

Di mulai dengan beberes di asrama usai melaksanakan shalat subuh. Kemudian lonceng kembali berbunyi. Menghabiskan banyak waktu sampai santri santri harus mengantri untuk pergi mandi. Kemudian di berikan arahan lewat pengurus yang menggunakan pengeras suara untuk segera memasuki kelas.

Pria itu sekarang sedang berdiri melihat gerak aktif Ali yang sedang bermain dengan Faiz, sepupu nya. Mereka sedang beradu dengan robot yang ada di genggaman mereka.

"Ali, mau ikut dengan Ayah?"

Azzam menanyakan nya. Anak itu menyadari dan mengangkat pandangan nya. Ali menunjukkan robot nya pada sang Ayah.

Azzam memiringkan kepalanya dan menatap Ali. Ali menurunkan robot nya. Sementara Faiz mulai datang dan berlari kecil.

Pria itu melihat keponakan nya. "Faiz, jalan nya pelan pelan."

"Paman Jamjam."

Faiz tertawa. Ali ikut tertawa. Azzam menatap mereka berdua dengan lama. Ia ikut tertawa dengan anak anak itu.


"Kenapa paman Jamjam?" Tanya nya.

"Ayah bilang, Faiz harus manggil Paman Jamjam."

Sadam. Ya Allah. Apakah dia kehabisan ide sampai Faiz harus memanggil nya dengan panggilan barusan? Tidak apa. Azzam suka. Lagi pula, terdengar menarik.

"Mau ikut mana, Ayah?" Ali bertanya. Azzam mengalihkan pandangan nya ke arah anak sulung nya itu.

Anak sulung, hhh.

"Ibu kamu mau keluar. Mau ikut?"

Anak itu menggelengkan kepala nya. "Masih mau main."

GUS AZZAM Where stories live. Discover now