54. Sebelum pamit

26.5K 1.8K 1.3K
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Part kemarin target nya tembus lagi. Alhamdulillah. Semoga part ini jga bisa tembus.

Dan ya, buat pembaca gelap. Aku cuma ngasih tau aja (barang kali BELUM TAU) wkwk, kalau vote+komen itu GRATIS.

Jangan lupa follow ig :
@storyknur
@mhmdd_azzam
@hanaafsheen_
@pageofalaska2


***


Sejuk, damai, tenang, senyap, hal tersebut yang Hana rasakan perlahan di tengah malam itu. Semua nya menjadi lebih beda dari biasa nya. Perempuan itu masih tidur, lelap sekali.

Itu lah yang Azzam lihat ketika pria itu baru saja memasuki kamar nya di rumah kayu. Pria itu termenung diam melihat istrinya yang masih lelap. Perempuan itu sangat cepat beradaptasi dengan tempat baru.

Azzam tak kemana mana. Pria itu hanya pergi sebentar untuk mengambil kitab. Tapi ia ingin membaca Alqur'an sebelum itu di kamar nya, sembari menunggu waktu subuh.

"Kak Azzam..."

Pria itu yang sekarang sedang duduk santai, menoleh cepat ketika mendengar Hana baru saja memanggil nya. Perempuan itu mengangkat kedua tangan nya seakan meminta untuk di gendong. Ia berdehem.

"Kenapa, Ning?"

"Aku ga tahajjud..."

"Tidak apa. Besok bisa tahajjud."

"Yaudah, nanti mau shalat duha sebelum pulang."

Azzam tersenyum dan mengangguk. Hana bangun dari baring nya. Memandang suami nya yang masih duduk disana. Azzam yang tadinya diam saja, kini menyadari sesuatu. Pria itu berdiri dan datang ke arah nya.

"Ayoo, sini." Terdengar kekehan dari pria itu. Membantu Hana untuk meninggalkan tempat tidurnya. Hana tersenyum dan tertawa kecil.

"Mau minum teh.."

"Saya punya teh."

"Aku mau bikin sendiri."

"Teh punya saya juga enak. Kamu minum itu aja."

Hana berdiri dan berhadapan dengan Azzam. Pria itu menatap nya dan masih tersenyum. Hana menganggukkan kepalanya.

GUS AZZAM Where stories live. Discover now