Dari chapter 43-46 mungkin akan membuat kalian bingung. Tapi tunggu, jangan main hapus dari perpustakaan gitu aja, ya. Pasti ada penjelasan kok untuk semua plot yang aku buat. Ini memang masa-masa kritis untuk mengembalikan tokoh ke hotel alias tempat centre-nya semua masalah yang aku buat dari awal. Tetap stay dan read ya!
°•°•°•°•°
"Apa maksud semuanya ketika kau membawa orang asing yang bisa saja menghancurkan rencanaku? Kau memang licik luar-dalam!" Adele marah-marah saat Anemone membawa Fidel, ibunya tanpa konfirmasi padanya yang merupakan penguasa saat ini. Menurutnya ini adalah wilayah kekuasaannya dan Anemone hanyalah alatnya untuk mendapatkan kapsul itu dari musuh bebuyutannya. Dan Farel yang ia tahan selama ini hanyalah sebagai umpan sekaligus teman kesepiannya selama menunggu apa yang dia inginkan.
"Justru ibuku akan membantuku dalam mempengaruhi raja vampir yang sudah ku tangkap!" Nada bicaranya tinggi membuat Adele melengos sebal.
"Kau tidak perlu khawatir, jantung Aleena sebenarnya berada di tanganku, hanya saja-"
"Pada kau?! Aku sama sekali tidak mengerti dengan seluruh rencanamu! Jika jantung itu ada di tanganmu, dari awal aku hanya perlu membunuhmu bersamaan dengan manusia tampan itu!" Oke, sepertinya Anemone berhasil membuat ratu serigala itu sebal hingga beberapa bawahannya sudah menunjukkan taring dari luar jendela yang sengaja dibuka oleh Adele tirainya.
Jelmaan ikan itu menelan air liur dengan gugup.
"Bi-biarkan aku menjelaskannya dulu! Suruh mereka pergi, yang mulia ratu kesayanganku..,"
"Aku tidak sudi! Serahkan jantung itu atau kau ku biarkan di santap oleh pengawalku. Ingat, kami menyukai ikan segar!" Adele menyeringai bahagia.
"Ta-tapi jantung itu tidak bisa aku sentuh karena aku bukan keturunan kerajaan lautan, kecuali paus itu sendiri yang memang menyerahkannya padaku!"
Wanita serigala itu tampak berpikir lalu menatap Anemone penuh selidik, sedangkan yang ditatap menunduk ketakutan. "Baik... Aku beri kesempatan kedua. Jangan buang-buang waktu atau kami akan memanggang dagingmu yang lezat, jika kau memermainkan aku. Jelaskan, apa maksud semuanya dari awal?"
"Be-begini. Di awal kita sudah melaksanakan rencana dengan baik dimulai dari menangkap Markson beserta putrinya yang memiliki pencampuran darah sangat unik. Kita perintahkan Markson untuk menyerang komplotan vampir itu supaya aku bisa mengambil putri Cornelius dan menikahinya, dengan ancaman jika enggan untuk melakukan, kita akan memusnahkan gadisnya. Berikutnya rencanaku di awal bukan menangkap cowok itu, aku ingin kita langsung menangkap Rita, sebab jika kita menangkap anak itu, anggota keluarga Rezz adalah keluarga benci mencari masalah, apalagi nyawa gadis mereka terancam. Aku menjamin sembilan puluh sembilan persen mereka pasti berjuang keras untuk mengambilkan jantung itu dari paus busuk itu, tetapi kau malah sedikit merubah ideku!"
"Kau banyak menyalahkanku?! Sedangkan apapun di sini aku yang berkuasa? Dan, jika aku menyukai cowok itu, salahku di mana?" Adele ngotot ingin menang sendiri.
"Baik-baik. Kita lanjutkan," Anemone menarik napasnya yang sedikit tercekat ketika beberapa serigala kembali menunjukkan taring mereka. "Bukti raja itu mendengarkanku, raja Rezz itu sampai repot-repot mencariku bersama dengan gadis Raja Vezz bernama Crystal, ingin bernegosiasi denganku untuk memertemukan mereka pada Aleena serta memberi tahu di mana Aleena kuletakkan. Aku pura-pura marah waktu itu dan merekapun mengatakan hal yang sudah aku tebak akan seperti itu, apalagi jika bukan akan mengabulkan seluruh keinginanku. Aku memberinya batu palsu yang aku bilang bisa memasuki Megalodon dan mereka percaya begitu saja."
Karena kau mencuri cowok itu, komplotan vampir-vampir kecil itu memutuskan melawan kita tanpa orang dewasa yang sebenarnya itu ide konyol, terlebih ada empat orang manusia waktu itu. Tetapi dua di antaranya adalah pemburu vampir dan dua di antaranya adalah orang biasa. Mereka semua melakukan perlawanan hingga akhirnya posisi manusia yang kau tahan justru digantikan oleh Rita, dan aku sempat melihat Riska calon tunanganku, tetapi dia lepas begitu saja dengan luka-luka berat di mana-mana. Sejak saat itu, seluruh vampir maju untuk melawan kita yang satu sisi memiliki keuntungan karena babu kita bertambah, satu sisi kerugian besar karena Raja Rezz sampai turut turun tangan guna merebut gadis vampir yang berada di tangan kita."
Anemone terdiam sejenak.
"Setelahnya Rita juga lepas karena Christopher yang seharusnya menjadi raja datang dan ia pemilik kekuatan terbesar dan paling berbahaya. Juga masih pertanyaan besar kenapa cowok manusia yang awalnya kita tahan kembali ke tanganmu dan sekarang sedang kau peralat. Lalu sekarang, tujuanku membawa ibuku adalah untuk membantuku karena aku tidak bisa sendirian melaksanakan tugas ini. Kali ini aku akan turut campur dalam pertarungan dan ibuku bertugas memengaruhi raja Cornelius lalu merancang otaknya agar tidak turut menyusahkan kita dalam memulai pertarungan. Jika berhasil, kita bisa sedikit mudah menghabisi mereka dan jangan lupakan gadis duyung itu. Dia itu keturunan Neptunus, dia bisa membawa jantung itu tanpa cacat!"
"Apa aku harus ikut campur?"
"Tidak perlu, kau hanya perlu mengerahkan pengawal-pengawalmu untuk membantu melakukan perlawanan. Tentu saja kau harus istirahat demi bayi-bayimu bukan?"
"Ya, pasanganku sebenarnya bukan mati atau hilang, tetapi sudah takdir setelah dia mengawiniku, maka dia akan mati. Aku kesepian," sepertinya mood Adele sedikit membaik. Buktinya sekarang ia bisa tersenyum.
°•°•°•°•°
"Light Blazer apa, paman?" Jihan heran karena Cornelius tiba-tiba muncul padahal seharusnya ia pingsan karena menyatu pada mantra Anemone.
"Itu adalah pedangku, entah bagaimana bisa berada di tangannya!" Cornelius sedikit panik ketika sayatan leher Rita semakin dalam. Iapun mengangkat salah satu tangannya membuat keadaan laut hening seketika. Bertepatan dengan itu, tabung transparan Meri seolah memasuki tubuh gadis itu dan ekornya berubah menjadi dua tiang cantik. Mata gadis itu terbuka sayu, mulutnya terbuka dan...
"MERIII! JANGAN TINGGALIN AKU!" Crystal berteriak cukup kencang dan ketika hendak meraih sahabatnya, buru-buru Jihan menahan karena Meri tidak dalam keadaan baik-baik saat ini. Tubuhnya juga bersinar membuat siapapun akan membuat persepsi bahwa gadis itu adalah monster.
Laut tiba-tiba bergoncang dan warna ungu itu berubah menjadi buih hingga seluruh cairan itu memasuki tubuh Meri dengan sangat cepat. Ikan kecil-kecil ikut tertarik hingga menabrak tubuh Meri, namun tidak mati. Perlahan-lahan seluruh vampir sadar dari lingkupan hawa nafsu.
"Aku harus pergi!" Bisik Cornelius pada Jihan yang dibalas anggukan.
Adele mengetahuinya.
"Kejar diaaaaa!" Adele berteriak demikian diikuti ribuan serigala mengejar Cornelius.
"Ayo teman-teman!" Jihan dan komplotannya pergi tak lupa membawa Rita yang kini dalam keadaan tidak sadarkan diri.
"IKAN BELANGSAKAN! KAU INGIN MEMBUNUHKU JIKA SUDAH SEPERTI INI! AKU AKAN MEMBUNUHMU DENGAN TANGANKU SENDIRI!" Adele berteriak sangat kencang membuat Anemone berlari bersama ibunya. Mereka tak memiliki pilihan lain atau berakhir mati di tangan Adele.
"Ayo ibu!" Anemone sekuat tenaga menarik ibunya untuk cepat-cepat berenang ke dasar laut.
Adele tidak membutuhkan selang oksigen apapun untuk bernapas karena salah satu buyutnya dulu juga merupakan titisan duyung, entah bagaimana gennya menurun pada Adele. Ya, hanya bernapas di dalam air, tidak serupa seperti Meri. HAP! Adele berhasil menarik ekor Fidel dan meremas hewan itu sekeras yang ia bisa kemudian dengan kedua tangannya, ia menarik badan Fidel menjadi dua. Anemone menangis sejadi-jadinya.
"DASAR SERIGALA KEPARAT!" Walau terbilang cukup lemah, Anemone tetap memaksakan tenaganya untuk menyerang Adele. Keinginannya untuk membuat ratu serigala itu mati tentu tidak sebanding dengan Adele yang seharian santai-santai dan kini hanya perlu menghancurkan ikan kecil yang tidak ada apa-apanya. Ya, sekuat apapun Anemone membuat gelembung air, sekuat apapun ia menciptakan ombak hingga sehebat apapun ia membuat goncangan air laut, hal itu sama sekali tidak membuat Adele goyah.
"Hanya itu?" Adele tertawa hingga taring panjangnya yang keluar dari mulut terlihat lebih menyeramkan dari vampir.
HAP!
"Terima kasih bantuanmu. Berkat kau aku bisa melihat indahnya jantung itu, tapi kau membuatkanku masalah yang jauh lebih gila. Maka dari itu, kau harus aku vonis mati dan itu mutlak!" Adele tersenyum sinis. Kali ini ia meremas tubuh Anemone sangat perlahan. Niatnya untuk menyiksa sebelum ia menghadapi masalah adalah solusi yang bagus.
"A-de-le..." Mata Anemone tidak tertutup, namun mulut ikan itu menandakan bahwa ia memang sudah dalam masa sekarat dan TASH! Badannya pun hancur. Adele segera mengayunkan dengan cepat tangannya untuk menghilangkan bekas darah Anemone dan Fidel.
°•°•°•°•°
"Kita gak mungkin lawan mereka semua! Gue udah gak kuat lagi!" Untuk pertama kalinya Crystal mengeluh begitu kentara, sementara Jihan mati-matian melindungi gadis itu. Semenjak mendapati Meri menjadi buih, gadis itu seperti kehilangan separuh hidupnya yang merupakan semangatnya.
"Crystal! Gue butuh bantuan Lo! AKH!" Seekor serigala menggigit leher Jihan hingga membuat gadis itu terkapar sembari melakukan perlawanan. Crystal mendelik dan iapun berdiri dengan gaya premannya.
"Aaaaarghhhh!" Crystal menendang serigala yang menyerang Jihan dan berakhir mati.
Sedangkan Christopher beserta istri tercintanya berusaha mengalahkan serigala yang semakin lama bertambah jumlahnya. Christopher memang memiliki kekuatan luar biasa daripada yang lainnya. Tetapi memiliki kekurangan yang jika dipakai terlalu sering akan menyedot dahaganya hingga membuatnya merasa haus lebih cepat. Carolina pun ikut bertarung tak peduli pada rasa sakit punggungnya yang masih saja mengganggu. Tujuan mereka melindungi Cornelius yang kini memasuki istana untuk mencari stoples. Untuk darah murni tidak perlu dikhawatirkan, karena ia sendiri pemilik jenis cairan merah itu.
°•°•°•°•°