Bukan Cinderella (Sudah Ada D...

By DhetiAzmi

11.4M 767K 32.8K

Project #Remaja | "Gue gak terima penolakan! Mulai sekarang lo jadi pacar gue." Ini bukan kisah Cinderella ya... More

Prolog
Bab 1. Ruang BK
Bab 2. Kartu
Bab 3. Persyaratan
Bab 4. Pernyataan Cinta
Bab 5. Amarah
AN
Bab 6. Ikan Buntal
Bab 7. Pendek
Bab 8. Ancaman
Bab 9. Kita, Berbeda Kelas
Bab 10. Seseorang
Bab 11. Pengeroyokan
Bab 12. Pengeroyokan II
Bab 13. Sampah, Teriak Sampah
Bab 14. Ciri-Ciri
Trailer Bukan Cinderella
AN
Bab 15. Gosip Ketua Osis
Bab 16. Musuh
AN
Bab 17. Musuh II
Bab 18. Mana Yang Tulus Dan Yang Bertopeng
Bab 19. Idiot
Bab 20. Preman Pasar
Bab 21. Serangga Pengusik Bunga
Bab 22. Mau Di Temenin, Jajannya?
Bab 23. Aneh, Tidak Beres
AN
Bab 24. Kenapa Lo Suka Bikin Gue Marah!
Bab 25. Pemandangan Yang Akan Menjadi Berita
AN
Bab 26. Gue Ikutin Permainan Mereka
Bab 27. Sialan! Itu First Kiss Gue
Bab 28. Malam Yang Mengejutkan
Bab 29. Pertemuan Tidak Di Sengaja
Bab 30. Ikutin Aja Cara Main Gue
AN
Bab 31. Mau Bareng?
Bab 32. Selalu Berakhir Seperti Ini
Bab 33. Ada Apa Dengan Hari ini?
Bab 34. Tiga Pangeran Berkuda Mesin
AN
Bab 35. Ikut Gue
Bab 37. Aneh!
Bab 38. Hati-Hati Pulangnya
AN
Projet #Ramaja
Bab 39. Pertengkaran Keluarga
Bab 40. Muka Lo Merah
Bab 41. Kalo Mau, Ambil Sendiri
AN
Trailer Video
Vote 2 #Project Remaja
AN
Pengumuman
VOTE COVER
Open PO

Bab 36. Makanan Gratis

138K 14.2K 1.1K
By DhetiAzmi

Akhir-akhir ini wp eror terus ya:" banyak yang bilang kosong dan gak ada. Entahlah, tapi Teteh ngenet banget buat update. Semoga WP gak eror lagi ya hari ini:"

Seneng gak fast update? Hayo? Baikkan aku?:v baik banget lah:p

Vote sebelum baca, enjoy reading:*

***

KEPUTUSAN Membawa dua cowok duduk di satu meja yang sama sepertinya sebuah kesalahan. Amora tidak henti-hentinya meringis di tempat duduknya. Ia duduk di antara dua cowok yang kini saling lempar pandangan. Amora tidak tahu apa yang sedang Adam dan Juna pikirkan di tempatnya.

Bukan hanya tatapan aneh yang Amora dapat dari beberapa murid yang lalu lalang di kantin. Tapi teman sekelasnya yang kebetulan ada di sana menatap Amora tajam, seolah meminta penjelasan.

Adam yang dangat jelas melemparkan tatapan ketidak sukaanya kepada Juna. Sementara Juna terlihat santai seperti biasanya, tapi Amora bisa merasakan aura mencekam dari kedua cowok itu. Seolah warna hitam sedang beradu dengan warna merah menyeramkan.

"Kalian mau pesan apa?" tanya Amora, mencoba mencairkan suasana yang terasa awkward.

"Gue pesen Baso." jawab Juna dengan senyum manisnya.

Drttt!

Tidak lama ponsel Juna yang di simpan di saku celananya bergetar. Buru-buru cowok itu merogohnya, melihat layar ponsel yang mendapatkan panggilan masuk.

"Gue ke belakang sebentar." ucap Juna.

Amora mengangguk mengerti, lalu menoleh ke arah Adam yang kini menyilangkan kedua tangannya di dada. Cewek itu menghela napas, Adam dan keangkuhannya.

"Lo mau pesan apa? Cepet pesen sebelum bel bunyi." seru Amora.

Adam menatap Amora, lalu mendengkus "Gak ada romantis-romantisnya sama pacar sendiri."

Amora mengaga, memejamkan matanya dalam-dalam. Mencoba menahan kesabarannya agar tidak terpancing ucapan yang keluar dari mulut Adam.

"Gak usah lebay, cepetan! Mau pesan apa?" kesalnya.

Adam mendelik kesal "Samain sama lo aja."

"Serius?" tanya Amora penuh selidik.

"Hm."

"Gue bukan pesen Pizza loh, tapi pesen Ketoprak." balas Amora lagi, mengingatkan.

Adam mendengkus dengan gaya angkuhnya "Lo kira gue gak bisa bedain mana Ketoprak mana Pizza?"

Amora mencebik "Siapa tahu aja lo emang gk tahu, biasanya orang kaya kan doyan makan di Resto, bukan di sini." cibirnya.

"Gue gak kaya, yang kaya itu orang tua gue. Cepat pesen, bentar lagi masuk. Gue gak mau aktivitas gue keganggu karena lapar." perintahnya.

Amora mendengkus kesal "Gak tahu diri, di tawarin pake acara nyuruh-nyuruh segala."

Meski begitu Amora tetap melalukan apa yang Adam katakan. Cewek itu langsung beranjak, memesan makanan yang di pesan. Bukan karena Amora takut kepada Adam, ia hanya tidak ingin berdebat. Apa lagi di tempat ramai seperti ini, sudah cukup tatapan penasaran yang Amora terima di sini.

"Bu Nani, Ketopraknya dua ya." ujar Amora yang mendapatkan anggukan dari wanita paruh baya itu.

"Bang Bejo, Basonya satu!"

"Campur apa enggak neng?"

Amora diam, ia tidak tahu Juna pesan yang mana. Ah, demi menghindari masalah. Amora memilih yang aman saja.

"Basonya aja, Bang." lanjut Amora yang mendapatkan anggukan dari Bang Bejo.

Amora menghela napas, kenapa ia malas sekali kembali ke kursi dan duduk bersama cowok angkuh itu. Aish, kenapa ia tidak kabur saja tadi, kenapa harus mengajaknya ikut ke kantin segala.

"Udah?" tanya Adam ketika Amora sudah kembali duduk di tempatnya.

Amora mendelik kesal "Hm."

"Mor, sorry kayaknya gue gak bisa makan bareng." ucap Juna tiba-tiba.

Amora yang asyik dengan dunianya mengerjap, mendongkak menatap cowok berkulit putih itu.

"Kenapa?"

"Ada urusan sedikit." balas Juna.

"Urusan apaan? Tumben banget lo buru-buru gitu." imbuh Adam.

"Pokoknya ada, kalian makan aja. Udah gue bayar semua, gue pergi dulu." ucap Juna buru-buru.

"Eh? Basonya gima....na." Amora tidak bisa melanjutkan kalimatnya lagi ketika Juna hilang dari pandangan.

Tidak lama dua piring Ketoprak datang bersamaan dengan semangkok Baso yang baru saja Amora pesan.

"Siapa yang makan Basonya?" Keluh Amora.

Adam yang baru saja menyuapi Ketoprak ke dalam mulutnya tersenyum sinis "Kenapa gak lo makan aja? Siapa tahu tinggi lo bisa naik."

"Apaan!?" seru Amora, tidak terima ketika seseorang menyinggung soal tinggi badannya.

"Gue bilang, lo yang makan idiot. Biar tinggi lo naik, gak tumbuh kesamping kayak kecebong." cibir Adam, kembali memasukan sesendok Ketoprak ke dalam mulutnya.

"Lo!" Amora tidak bisa berkata-kata lagi mendengar kalimat menusuk dari Adam.

Entah dari mana datangnya, Kenan muncul di antara Adam dan Juna dengan wajah berbinar.

"Woah! Kalian makan gak ngajak-ngajak." seru Kenan.

"Gue balik kelas!"

Tiba-tiba Amora beranjak, meninggalkan makanan yang baru saja di aduk-aduk. Mendengar sindiran yang Adam lemparkan kepada Amora, membuat nafsu makannya hilang entah kemana.

"Heh? Mor, lo mau kemana?" tanya Kenan.

Tentu saja cowok itu bingung, baru saja ia duduk. Temannya itu justru beranjak dan pergi.

"Ken, lo bisa abisin makanan ini kan?" tanya Adam.

Satu alis Kenan terangkat "Selagi itu gak beracun dan gratis gue siap habisin."

Adam mengangguk "Bagus! Lo habisin semuanya, semua gratis dan higenis."

Binar di mata Kenan terlihat "Serius lo?"

Adam mengangguk lalu beranjak dari duduknya. Mengejar cewek yang mulai menjauh, tanpa sadar Adam tersenyum melihat tingkah Amora yang tengah menghentak-hentakkan kakinya. Cewek itu terlihat sangat kesal.

Sementara Kenan yang kini sibuk melahap Baso di Kantin terlihat bahagia. Dengan ini uang sakunya tidak perlu keluar untuk membayar makan siang, bahkan cowok itu lupa dari siapa makanan itu berasal.

"Perut kenyang, uang aman, hati pun senang." ucap Kenan, bahagia.

Ah, sepertinya gratisan benar-benar mampu membutakan mata hati Kenan.

**

Juna buru-buru masuk ke ruang Osis ketika mendapatkan panggilan masuk dari Sasa. Entah ada apa dengan cewek itu, tiba-tiba saja Sasa menangis sembari memaki-maki Juna.

"Sa?" panggil Juna.

Sasa yang tengah berdiri di balik pintu langsung menutup pintu lalu menguncinya ketika tahu Juna sudah ada di dalam.

"Kamu ngapain pake acara nutup pintu segala?" tanya Juna.

Sasa tersenyum, senyum mengejek yang sering Juna lihat "Kamu yang ngapain deketin cewek idiot itu. Kamu sadar gak, kalo dia itu sampah Juna. Kenapa bisa-bisanya Kamu deketin sampah kayak mereka?" seru Sasa, marah.

Juna memejamkan mata, menghela napas "Terus kenapa? Apa urusannya sama kamu?"

Sasa diam, lalu terkekeh geli "Urusannya sama aku? Tentu ada!"

Sasa melangkah, mendekati Juna yang berdiri diam di tempatnya. Satu tangan cewek itu terulur, menyentuh satu pipi Juna.

"Jangan bilang kamu mulai tertarik sama cewek sampah itu, kamu masih cinta sama aku kan Jun. Kamu masih cinta sama aku kan? Jauhin cewek sampah itu, dia gak baik buat pergaulan kamu tahu." seru Sasa.

"Maksud kamu apa, Sa? Udahlah, di antara kita udah gak ada apa-apa. Kalo kamu lupa, kamu yang putusin aku."

Sasa diam, raut wajahnya mendadak mengeras "Kenapa? Kenapa kamu berubah Jun? Seburuk apa pun aku, kamu pasti gak akan pernah berubah. Kamu masih cinta sama aku kan, Juna?"

Juna mendesah "Sa, please! Kamu jangan kayak gini. Kita udah gak ada apa-apa, kita udah berakhir, oke.."

"Gak! Kamu tetep cinta sama aku, Juna. Kita belum berakhir, kamu lupa apa yang udah kamu lakuin ke aku," pekik Sasa tidak terima.

"Sa, dengerin aku dulu. Aku..."

"Kamu udah ambil kehormatan aku Juna!"

Teriakkan itu berhasil membuat seorang cewek yang tidak sengaja mendengar pembicaraan itu membelalak, menutup mulutnya tidak percaya.

TBC!

ASTAGAAA!? JUNAAA!! DAN SIAPA GERANGKAN YANG MENGINTIP?

VOTE KOMENTAR DAN SHARE:*

Cek typo!

Sangkyuu:*

Continue Reading

You'll Also Like

6.9M 653K 76
Dia Kayla Lavanya Ainsley, sosok gadis remaja berusia 18 tahun yang harus terpaksa menikah dengan Rakadenza Zayn Haiden sang saudara tiri akibat wasi...
12.6M 1.4M 68
(SUDAH TERBIT, TERSEDIA DI GRAMEDIA) Agatha terpaksa tinggal bersama Raka. murid paling teladan dan juga kebanggaan di sekolah. Manusia sedingin es y...
4M 275K 75
[PRIVAT ACAK - FOLLOW SEBELUM BACA] - Sederhana saja, ini tentang Kanaya dengan segala rasa sakit dan penderitaannya - "Kanaya Belva Anastasya" Gadi...