M A N U R I O S - 2 [THE END]

By apeneapple

248K 13.4K 334

[ π‘€π‘Žπ‘›π‘’π‘Ÿπ‘–π‘œπ‘  βΈ» π΄π‘ˆ ] Manurios : No matter how long it takes, true love is always worth the wait. β€’β€’ Gw... More

Prolog
Part 9
part 10
part 11
part 12
part 13
part 14
part 15
part 16
part 17
part 18
part 19
part 20
part 21
part 22
part 23
part 24
part 25
part 26
part 27
part 28
part 29
part 30
part 31
part 32
part 33
part 34
part 35
part 36
part 37
part 38
part 39
part 40
part 41
part 42
part 43
part 44
part 45
part 46
part 47
P E NG U M U M A N
part 48
part 49
part 50
part 51
part 52
part 53
part 54
part 55
part 56
part 57
Manurios + Gwen (End)
part 58
part 59
part 60
part 61
part 62
part 63
part 64
part 65
part 66
part 67
part 68
part 69
part 70
part 71
part 72
part 73
part 74
part 75
part 76
part 77
part 78
part 79
part 80
part 81
part 83
part 84
part 85
part 86
part 87

part 82

1.6K 96 4
By apeneapple

Manurios.

Mendapatkan kabar dari Suga jika aku bisa menemui Gwen besok pagi membuatku sangat senang. Akhirnya aku bisa bertemu dengannya setelah lama kami berpisah.

"besok aku akan akan ke rumah sakit.." ujarku pada Nash, Niall dan juga Jhonson yang sedang duduk di kursi meja makan.

"kau ingin datang lagi kesana?" tanya Nash, "tapi, Gwen kan sudah.."

"tidak," potong ku, "dia bukanlah kekasih Gwen.. dan Suga mempersilahkan ku datang untuk berdua dengan Gwen besok pagi, aku akan kesana untuk menemuinya,"

"goodluck buddy," sahut Niall.

Keesokan harinya, aku bangun pagi sekali untuk segera bersiap dan berangkat ke rumah sakit.

Aku meninggalkan Nash, Niall dan juga Jhonson yang masih tertidur pulas di dalam kamarku.

Setibanya dirumah sakit, aku langsung bertemu dengan Suga, ia menungguku di depan kamar lalu kemudian mempersilahkan ku untuk masuk ke dalam kamar Gwen..

"hey, beautiful.." sapaku seraya duduk di tepi kasurnya dan menatap wajahnya, "bahkan, saat tertidur pun kau tetap cantik Gwen.." mengusap rambutnya lalu kemudian mengecup keningnya.

"apa kau tahu bahwa aku sangat merindukan-mu saat ini?" tanyaku, "Gwen.. rasanya sangat menyakitkan saat aku mendapatkan mimpi itu, mimpi dimana kau berada di rumah sakit namun aku tidak bisa menyentuhmu sama sekali.. rasanya benar-benar sangat menyakitkan Gwen.." menggenggam tangan Gwen dengan kedua tangan ku lalu kemudian mengecup punggung tangannya.

"hey cutie.." panggilku.

Menatap wajah Gwen dalam keadaan seperti ini membuatku merasa sangat sakit di bagian dada, aku benar-benar tidak bisa menahan air mataku untuk terjatuh.

"maaf jika aku menangis Gwen.. aku benar-benar tidak tahan,"

Kemudian aku mengusap air mataku dengan cardigan besar yang sedang aku kenakan agar Gwen tidak melihat ku menangis di hadapannya.

"Gwen, aku ingin bercerita padamu. sebenarnya setelah kita putus, aku merasa sangat hancur Gwen.. aku selalu berusaha untuk melupakan mu, hasilnya tetap lah sama.. aku tidak bisa,"

Menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskannya.

"saat itu aku pergi ke pesta, aku bertemu dengan seseorang bernama Kendall Jenner, ia sangat baik Gwen, dan ia juga cantik."

Walaupun semakin lama suaraku mulai menghilang karena menahan tangis, namun aku tetap melanjutkan ceritaku pada Gwen, "ia mendengarkan segala hal mengenai diriku.. sampai akhirnya kami pergi untuk makan siang bersama. apa kau tahu Gwen? setelah itu, aku diajak pergi ke rumahnya karena hari itu aku tidak memiliki pelajaran di kelas lagi, jadi aku memutuskan pergi bersamanya untuk menonton film,"

"apa kau tahu Gwen film apa yang aku tonton bersamanya? The Theory of Everything, apa kau ingat cerita itu? aku tahu kau pasti mengingatnya Gwen, karena saat itu kau lah yang memberikan ku novel dengan judul yang sama. kau mengatakan novel itu sangatlah bagus dan aku mengiyakan.."

"Gwen.. tetapi, saat menonton film itu, aku dan juga Kendall terbawa suasana hingga akhirnya kami berciuman. aku benar-benar tidak mengerti mengapa bisa sampai seperti itu.. ia tidak salah, tetapi aku, sepertinya akulah yang salah. saat menciumnya, aku merasa Kendall adalah kau Gwen.." tangisku semakin tidak tertahan mengingat hal itu.

Aku benar-benar melakukan kesalahan.

"Gwen, hubungan ku dan Kendall menjadi semakin dekat.. kami tidak berpacaran, namun kami berkomitmen, seperti kau milikku dan aku milikmu. Kendall adalah wanita yang sangat baik Gwen, ia selalu mengerti diriku, bahkan di saat aku tidak sedikitpun mengerti tentang dirinya."

"Gwen.. apa kau tahu? aku bermalam dengannya saat aku mendapatkan mimpi buruk mengenai dirimu, aku tidak tahu harus berbuat apa dan pergi kepada siapa.. rasanya benar-benar sangat sulit. malam itu, aku memeluk tubuh Kendall dan menghirup aroma tubuhnya, entah mengapa, Gwen astaga.. aku hanya memikirkan dirimu walaupun aku sudah mulai menyukai Kendall. hal ini sangat menyulitkan ku Gwen.."

Menaruh kepala ku di atas genggaman tangan ku pada Gwen.

"my life, my soul, my love, my mine, my everything.. Gwen Laysford Gilton.. aku benar-benar mencintaimu bahkan sampai detik ini. aku tidak bisa melupakan mu, atau bahkan menghilangkan perasaan ku padamu.. Gwen.. i love you so much," mengepal tangannya dan menatap wajahnya.

Tiba-tiba saja..

"Gwen.." aku langsung memanggil namanya saat aku melihat air mata jatuh dari kedua matanya yang sedang tertutup, "do you hear me baby? hey.." mengusap kepalanya dengan tangan kanan ku, dan tangan kiri ku tetap menggenggam tangannya.

"baby.. hey, i'm here for you okey? i'm waiting for you.." aku terus mengajaknya berbicara sampai rasanya aku tidak ingin diam.

Air mata Gwen terus saja mengalir dari matanya, aku yakin Gwen sedang mendengarkan ku saat ini. Aku yakin.

Detakan jantung Gwen pada alat semakin cepat, aku tahu, ia akan segera sadar.

Aku terus memanggil namanya, mengusap rambutnya dan mengecup keningnya hingga akhirnya..

"Ma-Ma-Manuuu..." ia memanggil namaku dengan suara yang sangat pelan, aku tahu.

"hey, baby.." aku mendekatkan tubuhku agar bisa menatap wajahnya, "i'm here.."

Kemudian aku memencet tombol yang dipergunakan untuk memanggil dokter.

Tidak lama dokter Leo datang bersama dengan suster yang menangani Gwen, dan tidak lama Suga pun masuk ke dalam kamar Gwen.

"ada apa?" tanya Suga.

"Gwen sudah sadar.." jawabku dengan tersenyum senang walaupun air mata masih saja mengalir dari mataku.

"real-really?" Suga nampak sangat senang saat mengetahui hal tersebut.

Namun..

"aku harus segera kembali," ujarku setelah menarik Suga untuk ikut ke taman bersama denganku.

"apa kau gila? Gwen baru saja sadar dan kau akan kembali ke London? what the fuck Manurios! are you crazy?"

Aku tahu Suga akan marah padaku, namun, memang jalan ini lah yang harus aku ambil..

"Suga," panggilku yang membuatnya menatapku, "aku bahagia karena Gwen sudah sadar, pasti akan terasa sangat berat saat ia benar-benar sadar nanti.."

Suga hanya diam dan menatapku kesal.

"Suga, tolong berikan bunga ini padanya," ujarku seraya memberikan bunga yang aku bawakan untuk Gwen.

"satu tangkai bunga mawar?" tanya Suga.

"ia pasti akan mengingatnya.." jawabku seraya tersenyum, "jagalah ia Suga, aku harus segera kembali dan menyelesaikan masalahku dengan seseorang.."

"begitukah?"

"em," beranjak dari duduk dan tersenyum pada Suga, "jangan marah padaku okey?" pintaku yang di sambut ekspresi kesal dari Suga.

"mana mungkin aku marah padamu setelah apa yang kau lakukan pagi ini terhadapnya," jawab Suga seraya bangkit dari duduknya dan berdiri di hadapan ku, "kembali lah padanya," ujarnya tanpa menatapku.

"tidak.."

Suga langsung menatapku dengan bingung.

"tidak sekarang," lanjutku, "kami masih berantakan seperti puzzle yang di lemparkan begitu saja.."

"aku tidak mengerti,"

"Suga, hubungan yang telah berakhir akan terus berakhir bila tidak diperbaiki. sebab itulah aku ingin memperbaiki diriku terlebih dahulu.. dan aku juga memberikan Gwen waktu untuk memperbaiki dirinya. aku tidak ingin kembali pada hubungan yang sama, namun, seperti bukan dengan orang yang sama.." jelasku, "jika waktu kami akan kembali sama, aku dan Gwen pasti akan bersama seperti dulu lagi,"

"aku tetap tidak mengerti.."

Suga tetaplah Suga.

"katakan padanya, seseorang yang mengirimkannya bunga adalah seseorang yang sangat mencintainya.." setelah mengatakan itu pada Suga, aku langsung melangkah kan kaki ku pergi dari rumah sakit dan segera pulang ke rumah untuk bersiap kembali.

****

"kau baik-baik saja?" tanya Niall saat sudah sampai di dalam pesawat.

"em, aku baik-baik saja.." jawabku dengan tersenyum padanya.

"kau memang keren buddy!" sahutnya dengan meninju pelan bahuku.

Perjalanan ku kembali pun dimulai. Aku ingin segera sampai untuk menemui seseorang yang telah menangis karena diriku.

Kendall, tunggulah aku.

Continue Reading

You'll Also Like

96K 3K 9
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA! BIASAKAN MENGHARGAI KARYA ORANG LAIN DENGAN MEMBERI DUKUNGAN KEPADA PENULISNYA.] "PACAR dan BABU itu BEDA TIPIS."-King Bully...
Love Hate By C I C I

Teen Fiction

2.9M 204K 36
"Saya nggak suka disentuh, tapi kalau kamu orangnya, silahkan sentuh saya sepuasnya, Naraca." Roman. *** Roman dikenal sebagai sosok misterius, unto...
16.9M 747K 43
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...
1.8M 86.7K 55
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...