Best Part

By mariaulfa17

1.3M 86.4K 5K

You're the one that I desire. CopyrightΒ©2016 #2 in relationship (13/09/16) #6 in relationship (19/06/18) #2... More

Part 1 : Introduce
Part 2 : Chat
Part 3 : Canteen
Part 4 : The Same Thing
Part 5 : Cousin
Part 6 : Party
Part 7 : Liar
Part 8 : Mood Booster
Part 9 : Satnight
Part 10 : Accidentally
Part 11 : Little Things
Part 12 : Naufal's Girlfriend?
Part 13 : Another Girl
Part 14 : Break Up
Part 15 : Trying
Part 16 : Give Up
Part 17 : Voice Call
Part 18 : Jealous?
Part 19 : Dinner
Part 20 : Hurt
Part 21 : Drunk
Part 22 : Over Again?
Part 23 : Tell Everything
Part 24 : Just A Friend
Part 25 : Fighting
Part 26 : Something Happen
Part 27 : Problem
Part 28 : With You
Part 29 : The Reason
Part 30 : The Other Side
Part 31 : Give Some Help
Part 32 : Take Care of Her
Part 33 : The Feeling
Part 34 : Back to School
Part 35 : Feel Worried
Part 36 : Realized
Part 37 : Somebody Else
Part 38 : Unexpected
Part 39 : Never Felt Like This
Part 40 : Regret
Part 41 : Changed
Part 42 : Let It Be
Part 43 : Should I?
Epilog

Prolog

122K 4.2K 182
By mariaulfa17

Gadis itu bernama Adella Callista. Ia memiliki paras cantik, berambut panjang, tak lupa postur tubuh yang proporsional. Ia bersekolah di salah satu SMA negeri yang terletak di jalan Rajamantri Kulon Bandung. Ia juga baru saja menginjak kelas 11 IPA 2. Kemampuannya dibidang akademik cukup bisa diandalkan hingga dirinya bisa masuk ke dalam jurusan IPA.

Di sekolah, ia cukup dikenal baik oleh teman seangkatan, adik kelas, maupun kakak kelasnya. Tetapi Adella dikenal bukan karena kegiatan ekstrakulikuler atau sebagainya, melainkan karena social media. Adella memang cukup aktif di berbagai social media terutama instagram. Di akun pribadi miliknya, followers Adella juga sudah cukup banyak yang berisikan adik ataupun kakak kelasnya di sekolah. Jadi, ia rasa orang-orang mengenal dirinya dari instagram.

Semenjak Adella menginjakkan kakinya di Sekolah Menengah Atas, gadis itu baru beberapa kali menjalin sebuah hubungan dengan lawan jenis. Terakhir gadis itu berpacaran, saat kelas 10 dengan laki-laki dari sekolah lain. Bukan karena tak ada laki-laki yang menyukainya, tetapi karena dirinya merasa belum ada yang cocok dan belum bisa move on dari mantannya. Banyak yang berusaha untuk mendekati Adella, namun ia seperti tak ada niat merespon sedikutpun membuat mereka-- laki-laki yang mendekatinya mundur secara perlahan.

Sebenarnya, ia sedikit prihatin pada laki-laki yang telah berusaha mendekatinya. Namun, Adella tetap belum bisa membuka hati dari mantannya untuk yang lain. Itu semua karena mantannya terlalu banyak memberikan kenangan dan hal-hal yang tak pernah ia lakukan sebelumnya bersama orang lain kecuali mantannya.

**

Hari ini merupakan hari pertama ia masuk sebagai siswa kelas 11. Sebenarnya, Adella tidak terlalu suka dengan hari ini dikarenakan gadis itu perlu berdesakan untuk mencari namanya sendiri di mading agar mengetahui di mana letak kelasnya.

Saat sedang sibuk mencari namanya di mading, seorang siswa laki-laki tak sengaja menabrak bahunya keras membuat pandangan Adella yang semula sedang fokus melihat mading menjadi teralihakan pada sosok laki-laki itu.

Menyadari telah menabrak bahu Adella, laki-laki itu langsung memutar tubuhnya ke arah gadis itu seraya berkata, "Sorry ya, gue gak sengaja."

Adella hanya mengangguk singkat sebagai jawaban, lalu ia kembali melihat mading untuk melanjutkan aktivitasnya yang tadi sempat terpotong. Setelah Adella menemukan namanya, langsung saja ia memutuskan untuk berjalan ke arah kelasnya yang terletak di lantai 2 itu.

Begitu Adella berhasil menaiki tangga untuk ke lantai 2, dirinya harus kembali berjalan sedikit agar sampai ke kelasnya. Dari kejauhan gadis itu sudah melihat banyak siswa laki-laki yang sedang berdiam diri di luar kelasnya sambil menggoda siswi perempuan yang melewati mereka. Melihat hal itu, rasanya Adella ingin memutar balik tubuhnya dan melewati jalan lain karena ia sedikit risih jika ada laki-laki yang menggodanya. Namun, itu semua tidak mungkin mengingat mereka semua telah melihat ke arahnya.

Dengan memberanikan diri, Adella terus berjalan dan berusaha untuk tidak memperdulikan mereka. Tiba-tiba langkahnya terhenti saat salah satu dari mereka menyenggol bahunya pelan. Adella pun menoleh pada Ryan-- laki-laki yang telah menyenggolnya, juga teman sekelasnya dulu saat kelas 10.

"Del, ini ada salam dari Naufal," katanya sambil cekikikan.

Adella sempat mengernyit heran karena ia tak tahu dengan laki-laki yang bernama Naufal. Namun, Adella cukup terkejut saat melihat laki-laki yang berada di sebelah Ryan karena sosoknya sangat mirip dengan laki-laki yang tadi menabrak bahunya.

"Hah? Naufal siapa, Yan?" tanyanya pada Ryan.

Sebelum menjawab, Ryan dan yang lainnya justru tertawa terbahak-bahak. "Lo yakin gak tau sama yang namanya Naufal?"

Sebenarnya, ia pernah mendengar nama itu, akan tetapi ia tidak tahu orangnya seperti apa. Bukan satu atau dua kali Adella mendengar nama Naufal, tapi cukup sering. Itu semua karena teman-teman Adella yang sering bercerita mengenai Naufal, entah bercerita karena mengagumi atau bercerita karena mereka-- teman-teman Adella salah satu dari mantannya. Setidaknya Adella berpikir bahwa Naufal itu seorang playboy mengingat hampir seluruh siswa di sini pernah menjadi mantannya. Adella tidak ingin cepat menyimpulkan dalam menilai Naufal, akan tetapi memang seperti itulah gosip yang beredar.

Adella hanya bisa menggeleng singkat. "Gue emang pernah denger namanya, tapi orangnya gue gak tau yang mana. Gue juga tau kok dia cukup terkenal di sini, cuma kan yang terkenal juga bukan dia doang, jadi ya, wajar dong kalau gue gak tau," balas Adella.

"Yah, kasian Naufal, terkenal nama doang," cibir Ryan.

Malas menanggapi mereka semua, Adella memutuskan untuk melanjutkan langkahnya. Belum juga ia melangkah, sebuah tangan milik seseorang sudah lebih dulu menahan lengannya. Adella menoleh ke belakang untuk melihat seseorang yang telah menahan lengannya. Awalnya Adella berpikir bahwa itu Ryan, tapi dugaannya salah. Ia sempat terkejut saat mengetahui bahwa yang menahan lengannya justru laki-laki yang tadi menabrak bahunya.

Adella menaikkan sebelah alisnya. "Kenapa?"

"Jangan pergi dulu," jawabnya.

Adella mengerutkan dahinya bingung. "Hah?"

"Iya, jangan pergi dulu, kita kan belum kenalan."

"Apaan sih, gak jelas banget." Adella melepaskan lengan laki-laki itu yang masih setia menahannya, lalu berjalan menjauh dari mereka semua.

Naufal benar-benar tercengang, bagaimana tidak? Gadis itu baru saja menolak dengan mentah-mentah untuk diajak berkenalan dengannya. Belum lagi, gadis itu menolak di depan teman-temannya sendiri membuat harga diri Naufal jatuh saat itu juga. Naufal sangat yakin sebentar lagi, mereka pasti akan melontarkan ejekan habis-habisan padanya.

Benar saja dugaannya, saat ini Revy-- salah satu temannya telah melontarkan ejekan yang ditujukan padanya. "Rasain lo, Fal! Gimana rasanya dicuekkin cewe?"

Belum sempat menjawab pertanyaan Revy, Ryan langsung menimpali, "Anjing gue gak nyangka ada juga cewe yang nolak diajak kenalan sama lo, bahkan dia gak tau lo yang mana."

"Bener banget, Yan, gue juga gak nyangka. Lo juga harus liat Fal ekspresi lo tadi itu kaya orang goblok, serius gue," ucap Aldo disertai tawanya.

Sebelum yang lainnya ikut melontarkan ejekkan padanya, Naufal buru-buru mengeluarkan suaranya. "Anjing berisik lo semua! Liat temen digituin malah seneng, temen macam apa lo semua bangsat! Udah ah, gue mau ke kelas."

**

Namanya Naufal Baskara. Di sekolahnya, ia sudah cukup dikenal. Dikenal karena sikapnya yang pemberani dan membuat semua orang segan dengan dirinya. Selain pemberani, ia juga mudah bergaul dengan kakak kelas di sekolah. Di saat siswa laki-laki seangkatannya sibuk menginginkan untuk masuk ke komunitas yang sama dengan kakak kelas atau senior, Naufal justru diajak langsung oleh salah satu kakak kelasnya.

Bahkan, saat kelas 10, dalam satu angkatan hanya dirinya yang bisa masuk ke dalam komunitas itu. Berbeda dengan sekarang, sudah banyak teman seangkatannya yang berhasil masuk ke dalam komunitas yang sama dengannya. Walaupun memang karena Naufal lah mereka semua bisa masuk.

Bermodalkan terkenal, tampan, dan kaya membuatnya dapat memilih gadis manapun yang ingin ia jadikan sebagai kekasih. Bukannya ia bermaksud sombong, tapi memang itu kenyataannya. Ia bukan seorang playboy, hanya hobinya bergonta-ganti pacar. Ia melakukan itu bukan karena ingin koleksi mantan, tapi ingin banyak mantan. Tapi serius, ia bergonta-ganti pacar karena dirinya merasa belum pernah menemukan gadis yang susah didapatkan dan membuat ia ingin terus memperjuangkan gadis itu.

Tidak bermaksud mengatakan semua gadis murahan, tapi setidaknya itulah yang Naufal ambil dari pengalamannya. Sebenarnya, Naufal tak pernah sedikitpun berniat untuk menjadi playboy, hanya saja gadis di luar sana yang kadang lebih tertarik dengan mobil yang Naufal punya membuat Naufal ingin sedikit bermain-main untuk menyakiti hatinya. Karena menurut Naufal, gadis-gadis itu juga telah menyakiti hatinya dengan cara menerima Naufal hanya karena dompet atau mobilnya saja tanpa ada rasa sayang sedikitpun.

Sebenarnya, tak masalah jika gadis-gadis itu menyukai mobil yang Naufal punya asalkan diiringi dengan rasa sayang. Karena pada dasarnya, laki-laki seperti Naufal pun jika mencari gadis akan dilihat dari cantiknya dulu baru hatinya. Menurut Naufal, zaman sekarang, sudah tak ada lagi yang berpacaran hanya berlandaskan cinta yang apa adanya. Kalaupun ada, mungkin hanya satu berbanding seribu. Jika masih ada orang di zaman sekarang yang masih berprinsip untuk pacaran apa adanya, mungkin semua gadis akan rela untuk diajak dinner di warteg ataupun diantar jemput menggunakan sepeda. Ya, itulah Naufal, kadang pikirannya terlalu realistis.

**

Begitu Adella masuk ke dalam kelas 11 IPA 2, matanya menyapu seisi kelas untuk mencari barangkali ada salah satu sahabatnya atau teman kelas 10 yang berada di kelas ini juga. Kini matanya terfokus pada salah satu gadis dengan rambut berwarna hitam pekat yang sedang sibuk mengobrol. Langsung saja Adella menghampirinya, saat melihat ia belum memiliki teman sebangku.

"Vir," panggil Adella sambil menepuk pundaknya.

Vira menoleh ke arah yang memanggilnya-- Adella. "Adel!" pekiknya semangat membuat seluruh siswa sontak menatap ke arah mereka berdua.

"Biasa, Vir, biasa," ucap Adella sambil mendelik sebal.

"Ya, maaf, gue kan gak nyangka kita bakal sekelas." Vira terdiam sesaat, tak lama ia berkata lagi, "By the way, lo belum punya temen sebangku, kan? Lo duduk sama gue aja."

Adella mengangguk singkat. "Tadi juga gue mau bilang gitu."

Baru saja Adella akan duduk di bangkunya, Vira sudah menarik lengannya seraya berkata, "Temenin gue ke kamar mandi."

"Lo sendiri aja, deh. Gue kan baru aja mau duduk."

Vira mengerucutkan bibirnya. "Pokoknya gue pengen dianter."

Adella menghembuskan napasnya. "Okay," jawabnya.

Sambil menunggu Vira yang sedang buang air kecil, Adella sibuk menata rambutnya di depan kaca. Rambutnya ditata sedemikian rupa dengan menggunakan cepolan yang biasa dipakai oleh anak remaja lainnya.

Drrrt

Tiba-tiba ponselnya bergetar, Adella pun memutuskan untuk mengambil ponsel yang berada di saku seragamnya. Ternyata notifikasi itu berasal dari aplikasi Line.

Naufal Baskara added you as a friend by LINE ID

Ini orang kenapa, sih? Gak jelas banget, batin Adella.

---

A/N:
Gimana nih prolognya? Yay or nay?

Continue Reading

You'll Also Like

1K 181 15
"Shaka gak pernah pacaran, gimana kalau Shakira jadi pacarnya Shaka?" --------- 90 persen katanya cinta pertama akan berepilog dengan tidak bersama-s...
63.1K 5.3K 53
πŸ…šπŸ…˜πŸ…’πŸ…πŸ…— πŸ…’πŸ…˜πŸ…πŸ…£πŸ… πŸ…“πŸ…πŸ… πŸ…šπŸ…˜πŸ…’πŸ…πŸ…— πŸ…ŸπŸ…”πŸ…‘πŸ…’πŸ…πŸ…—πŸ…πŸ…‘πŸ…πŸ…£πŸ…πŸ… πŸ…’πŸ…”πŸ…ŸπŸ…πŸ…šπŸ…”πŸ…£ πŸ…€πŸ…πŸ…£πŸ…€πŸ…šπŸ…œπŸ…€ ➳ β₯
311K 66K 48
#VERNANDOSERIES (last) 🎻 A Spin-Off from Firefly ✨ Biola bagi Rian, adalah cintanya. Ia nyaris tidak pernah mencintai apa pun melebihi lantunan dari...
3.2M 150K 61
[SEBELUM BACA YUK FOLLOW DAN VOTE SETIAP CHAPTER SEBAGAI BENTUK PENGHARGAAN BUAT AUTHOR YANG CAPE CAPE MIKIR ALURNYA, YA WALAU MUNGKIN ADA YANG GAK M...