M A N U R I O S - 2 [THE END]

By apeneapple

248K 13.4K 334

[ π‘€π‘Žπ‘›π‘’π‘Ÿπ‘–π‘œπ‘  βΈ» π΄π‘ˆ ] Manurios : No matter how long it takes, true love is always worth the wait. β€’β€’ Gw... More

Prolog
Part 9
part 10
part 11
part 12
part 13
part 14
part 15
part 16
part 17
part 18
part 19
part 20
part 21
part 22
part 23
part 24
part 25
part 26
part 27
part 28
part 29
part 30
part 31
part 32
part 33
part 34
part 35
part 36
part 37
part 38
part 40
part 41
part 42
part 43
part 44
part 45
part 46
part 47
P E NG U M U M A N
part 48
part 49
part 50
part 51
part 52
part 53
part 54
part 55
part 56
part 57
Manurios + Gwen (End)
part 58
part 59
part 60
part 61
part 62
part 63
part 64
part 65
part 66
part 67
part 68
part 69
part 70
part 71
part 72
part 73
part 74
part 75
part 76
part 77
part 78
part 79
part 80
part 81
part 82
part 83
part 84
part 85
part 86
part 87

part 39

2.1K 165 4
By apeneapple

Gwen.

"ya, kalian sedang apa?"
Suara itu membuatku terkejut dan dengan cepat aku langsung melepaskan pelukan ku dari Harry. Aku sudah tahu siapa yang datang tanpa harus menatapnya, aku harus bagaimana sekarang?! Batinku.
"jawab aku, kalian sedang apa?" tanya nya sekali lagi.

"Suga," panggilku yang dihadiahi tatapan tajam tanpa ekspresi darinya.

"jadi kau yang bernama Suga," tambah Harry dengan mengulas senyum.

"jangan mengubah pembicaraan, aku bertanya kalian sedang apa barusan?" tanya Suga lagi yang kali ini sukses membuat ku membeku dan tidak bisa melakukan apapun selain diam dan memperhatikannya. "tidak ada jawaban? hah," katanya dengan mengulas senyum meremehkan, ya itu senyum meremehkan Suga, untuk pertama kalinya ia memberikan senyuman itu sambil menatap tepat di manik mataku. "baiklah, lebih baik aku pulang, aku takut mengganggu hubungan lama yang akan terjalin kembali," tambahnya.

Suga! Apa-apaan dia lancang berkata seperti itu!

"SUGA!" teriakku dan berlari ke arahnya. "jangan pergi begitu saja!" teriakku lagi.

"berhentilah berteriak wanita bodoh, lanjutkan urusan-mu.. ah ya, dan satu lagi, jangan hubungi aku jika kau hanya ingin aku melihat adegan seperti tadi, itu tidak penting, dan..." Suga mendekatkan wajahnya dengan wajahku lalu berbisik, "itu memuakkan, sampah,"

Mataku terbelalak saat Suga berani-beraninya mengeluarkan kata-kata seperti itu. Dan ini, semua ini adalah pertama kalinya bagiku mendapatkan perlakuan kasar dari Suga, walaupun ia tidak memukul ku secara fisik, tetapi ia telah sukses memukul ku secara batin.

Saat Suga mulai melangkah pergi, tangan ku langsung mencengkram lengannya. "don't go, stay," kataku sambil tertunduk menahan tangis. "jangan pergi, ku mohon, jangan pergi," Aku tidak berani menatap wajahnya lagi untuk saat ini, aku terlalu takut untuk menatap wajahnya, aku benar-benar takut.

"sudahlah," tiba-tiba Suga memeluk tubuhku dan aku langsung membalasnya. "kita masuk ke dalam, hujan akan segara turun," tambahnya sambil menggenggam tanganku.
Saat berjalan menuju pintu masuk, langkah kaki ku terhenti karena Suga tiba-tiba saja menghentikan langkahnya. "kau, Harry, berhentilah membuatnya seperti ini.. pergilah lagi dan jangan kembali, kau dengar?" ujar Suga.

"apa yang kau katakan? kau bukan siapa-siapa disini!" bantah Harry yang sukses membuatku terkejut akibat nada suara nya yang meninggi.

"so, how about you buddy? who you are?"
Suga, entah mengapa nada suaranya cepat sekali berubah-ubah, saat memelukku ia mengeluarkan suara yang lembut, namun sekarang?

"a-ak-ku, lelakinya!" jawab Harry yang di sambut kekehan Suga. "kenapa kau tertawa?! hah?!"

"lelakinya? hahaha" nada suara Suga berubah menjadi tenang lagi, namun.. "laki-laki mana yang tega pergi begitu saja dengan alasan yang tidak jelas seperti itu! jika kau ingin menyakitinya lagi, lebih baik langsung saja, tidak usah bertele-tele seperti ini! kau bodoh atau apa? umur-mu berapa sih? berkata kau lelakinya namun tanpa kau sadari kau sendiri lah yang mempermainkannya! jangan kelewat bodoh Harry, berhentilah membuat seorang wanita menahan tangisnya karena dirimu! pergilah!" teriak Suga.

Aku menatap Harry yang sedang tertunduk dan lalu ia berjalan pergi meninggalkan rumahku tanpa mengucapkan sepatah katapun.

Aku diam di bawa masuk ke dalam rumah oleh Suga.

***

Sampainya di kamar, aku duduk di tepi kasur sedangkan Suga berdiri tepat di depan pintu balkon.

"Suga, a-aku.."

"aku sudah tau semuanya, tidak perlu menjelaskan padaku, tapi jelaskan lah pada Manu," jawabnya.

"tap-tapi.."

"kau masih ingin menyembunyikannya? jangan bodoh Gwen, kali ini dia tidak mendekatimu lewat media lagi, ia mulai mendekatimu secara langsung, jangan egois Gwen.. hanya karena Manu tidak disini, kau bisa seenaknya berlaku seperti tadi. aku tahu, berpelukan itu adalah hal yang wajar, namun.. apakah itu wajar saat degup jantung kalian kembali seperti semula? apa kau akan membiarkan itu semua terjadi dan membuat hati orang lain tersakiti?"

Aku diam.

Aku tidak bisa berkata apa-apa lagi, semua perkataan Suga benar. Aku tidak bisa seperti ini.. Tapi kenapa? Kenapa semua kata-kata Suga benar? Saat Harry memelukku, aku bisa merasakan detakan jantungku, dan juga jantungnya. Apa benar detakan jantung kami kembali seperti dulu lagi? Tidak.

Aku tidak mau itu terjadi.

Tanpa berpikir panjang, aku langsung mengeluarkan ponselku dan menghubungi Manu. Apapun yang akan terjadi, aku harus menerimanya.. Karena aku pantas.

Satu kali aku mencoba, tidak ada jawaban.

Dua kali.

Tiga kali.

"halo?" sapanya dengan nada senang seperti biasanya karena aku menghubunginya.

"kau sedang apa?" tanya ku.

Aku sangat takut. Sungguh..

"ada apa Gwen? apa terjadi sesuatu disana?" tanya nya.

"Manu.. hmm maaf jika aku baru membicarakan hal ini padamu, namun.."
Aku menghentikan ucapan ku yang di sambut tatapan dari Suga, dan ia berucap "katakan sekarang,"

"katakanlah dengan jujur.."
setelah Manu mengatakan kalimat itu, membuat dadaku berdetak cukup cepat, aku takut Manu akan marah besar padaku.

"Harry, dia kembali.." jawabku yang sukses membuat dadaku berhenti sejenak. "maaf aku baru bisa memberitahu-mu sekarang, aku.. maaf Manu, maafkan aku,"

"kau sudah bertemu dengannya?" tanya Manu dengan nada malas bertanya.

"ya, dia ke rumah ku sore ini.. kami hanya berbincang sebentar, dan dia menjelaskan semuanya padaku."
Bagaimana pun juga aku harus bisa menjawab semua pertanyaan yang Manu berikan.

"menjelaskan soal apa?"
Nafasku tercekat saat Manu mulai membahasnya. Astaga, ketakutan ku akan marahnya Manu belum juga menghilang, bagaimana ini?

"segalanya." jawabku.

"lalu bagaimana dengan hubungan kita?" tanya Manu yang to the point dan di hadiahi tatapan bingung dari Suga karena aku me-loadspeaker ponsel.

"ada apa?" tanya Suga sedikit berbisik dan aku hanya menggelengkan kepala.

"kenapa kau bertanya seperti itu? tentu saja hubungan kita akan baik-baik saja Manu.. aku tidak mungkin kembali untuknya, aku memiliki-mu," jawabku.

"Gwen.. jawab satu pertanyaan ku ini dengan jujur, bisakah?"
Aku sudah tidak bisa berkata apa-apa lagi, jika ia benar-benar Marah, aku sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi.

"tentu Manu.."

"apakah suara detak jantung-mu terdengar saat kau melihat Harry?"

Aku tidak bisa menjawab.

Aku terdiam, mematung.

Tidak bisa berbuat apa-apa lagi.

"maaf Manu, tapi.. detak itu terdengar lagi,"

Dadaku sesak saat menjawab pertanyaan itu.

Aku sulit bernapas.

Air mataku sudah terjatuh begitu saja.

Suga mendekat dan memelukku erat.

Dan tanpa aku sadari, sambungan telfon sudah terputus begitu saja.

"aku harus bagaimana...." tanyaku pada Suga dengan nada suara meninggi, dan tangisku juga tak kunjung berhenti.

Aku bahkan sudah tidak peduli! Aku tidak peduli dengan detakan jantung itu, aku sudah benar-benar tidak mau memikirkan hal itu! Aku hanya ingin memikirkan Manu, aku sangat mencintainya! Aku benar-benar mencintainya sekarang dan sampai kapan pun, aku tidak mau pergi darinya, atau ia yang pergi dariku, aku tidak pernah mau.. Tidak akan pernah.

"sudah, Gwen.. tenangkan dirimu, sudahlah.." Suga tetap memelukku dan tidak melepaskannya.

Dadaku sangat sakit.

Bagaimana jika hubungan ku  dengan Manu berakhir?

Tuhan..

Jangan biarkan itu terjadi.

Aku mohon.

Aku mencintainya.

Continue Reading

You'll Also Like

3.2M 33.1K 30
(βš οΈπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žβš οΈ) [MASIH ON GOING] [HATI-HATI MEMILIH BACAAN] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] β€’β€’β€’β€’ punya banyak uang, tapi terlahir dengan satu kecac...
16.9M 750K 43
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...
6.5M 93.9K 9
[ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ] ❝ I am here. I am here for you. I am here to protect you. I'm here to love you. ❞ ° ° Rangga Elkavander Carlleond. Co...
10.8K 1.7K 24
(SLOW UPDATE) Seorang gadis cantik yang selalu terlihat jutek dan jarang berbicara dengan orang asing, tidak pernah menduga bahwa kehidupan nya akan...