M A N U R I O S - 2 [THE END]

By apeneapple

248K 13.4K 334

[ π‘€π‘Žπ‘›π‘’π‘Ÿπ‘–π‘œπ‘  βΈ» π΄π‘ˆ ] Manurios : No matter how long it takes, true love is always worth the wait. β€’β€’ Gw... More

Prolog
Part 9
part 10
part 11
part 12
part 13
part 14
part 15
part 16
part 17
part 18
part 19
part 20
part 21
part 22
part 23
part 24
part 26
part 27
part 28
part 29
part 30
part 31
part 32
part 33
part 34
part 35
part 36
part 37
part 38
part 39
part 40
part 41
part 42
part 43
part 44
part 45
part 46
part 47
P E NG U M U M A N
part 48
part 49
part 50
part 51
part 52
part 53
part 54
part 55
part 56
part 57
Manurios + Gwen (End)
part 58
part 59
part 60
part 61
part 62
part 63
part 64
part 65
part 66
part 67
part 68
part 69
part 70
part 71
part 72
part 73
part 74
part 75
part 76
part 77
part 78
part 79
part 80
part 81
part 82
part 83
part 84
part 85
part 86
part 87

part 25

2.9K 187 2
By apeneapple

Gwen.

Malam ini adalah malam terakhir Manu berada disini, pada hari sebelum-sebelumnya aku membantu Manu membereskan beberapa barangnya yang akan ia bawa ke London nanti.

Hari ini Manu menghabiskan waktunya di dalam kamarku, kami menonton banyak film, mulai dari genre action, animation, horor, comedy, sampai romance yang sukses membuatku meneteskan air mata. Kami menonton film mulai dari terbitnya matahari sampai tenggelamnya matahari, walaupun sesekali kami tertidur saat sedang menonton film, tetapi kami berdua benar-benar tidak beranjak pergi dari dalam kamar.

"aku lelah, ingin merasakan udara segar dulu," kataku sambil beranjak dari duduk dan keluar menuju balkon. Aku langsung menatap balkon kamar Manu yang sedang terbuka, mulai besok malam, balkon itu tidak akan dibuka oleh seseorang yang sama, aku hanya bisa memandangi balkonnya tanpa bertemu dengan orang yang memiliki balkon itu.

Memejamkan mataku lalu kemudian memutar kembali memoriku bersama Manu, aku tersenyum kala mengingat semua itu. Tubuhku menghangat hanya dengan memikirkan kenangan terbaik yang telah aku lalui bersama Manu.

Tiba-tiba, seseorang memelukku dari belakang, ia melingkarkan kedua lengannya di perutku dan menaruh wajahnya di pundakku.

"apa kau akan baik-baik saja?" tanya Manu yang sedang memelukku dari belakang saat aku sedang menatap balkon kamarnya.

"menurut mu? apa aku akan baik-baik saja?" hanya dengan merasakan sentuhan dan hembusan napasnya saja sudah sukses membuat dadaku sesak, bagaimana jika ia benar-benar pergi..

"i love you so much, and you know that.. i always need you, cause you're my home, please.. just wait for me," katanya dengan mengeratkan pelukannya pada tubuhku.

"i love you Manu, aku tau ini agak berlebihan.. tapi, entahlah, rasanya dadaku sangat sesak saat aku harus di hadapkan dengan kenyataan kalau kau akan segera pergi dari sini,"

"aku pergi ke sana untuk menggapai cita-cita ku Gwen, dan kau tau apa tujuan ku bukan? apa pernah kau memikirkan perasaan ku juga? sungguh Gwen, sulit rasanya saat aku harus pergi jauh darimu.. meninggalkan mu beberapa hari saja membuat kepalaku terasa sangat pusing, dan sekarang aku di haruskan untuk meninggalkan mu beberapa bulan, atau mungkin tahun, rasanya sangat menyakitkan Gwen, tapi aku harus melakukannya."

Manu menarik napas yang sangat dalam lalu menghembuskannya di tengkuk ku. Rasanya sangat hangat saat hembusan napasnya mengenai kulitku.

"berusahalah menjadi designer yang hebat Gwen," ujarnya seraya mencium leherku, "aku akan berusaha menjadi dokter yang hebat juga disana, dan kita akan menjadi sepasang kekasih yang sangat keren,"

"Manu..." baru saja ingin mengucapkan beberapa kalimat, tiba-tiba saja Manu memutar tubuhku untuk mengahadapnya.

"i really really love you, and i mean it. believe me, i just ask for it, okey?"

Tidak ada kata lain yang bisa aku ucapkan padanya, aku sangat mempercayainya, aku menyayangi nya, sungguh, aku sangat-sangat menyayangi Manu. Aku mengangguk dan Manu langsung mencium bibirku dengan sangat lembut. Tanpa sadar aku mengalungkan kedua tangan ku di lehernya dan kedua tangan Manu memeluk pinggangku.

Andai saja aku masih bisa merasakan hal seperti ini setiap harinya. Andai saja aku bisa pergi bersama Manu, atau Manu yang menetap disini.

Tapi, semua hanya perandaian. Perandaian yang harus aku kubur dalam-dalam.

"aku sangat mencintaimu, Gwen,"

"aku sangat mencintaimu, Manu,"

Kata kami berdua di sela-sela ciuman hangat itu.

Continue Reading

You'll Also Like

29.2M 2.5M 70
Heaven Higher Favian. Namanya berartikan surga, tampangnya juga sangat surgawi. Tapi sial, kelakuannya tak mencerminkan sebagai penghuni surga. Cowo...
15.7M 990K 35
- Devinisi jagain jodoh sendiri - "Gue kira jagain bocil biasa, eh ternyata jagain jodoh sendiri. Ternyata gini rasanya jagain jodoh sendiri, seru ju...
3.8M 280K 42
[[Follow sebelum membaca]] -- Kinan, gadis ceria penyimpan banyak rahasia. Di balik senyum indahnya, Kinan menyimpan beribu luka terpendam. Kinan cum...
2.3M 311K 90
[DIHARAPKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA] βπ•­π–Šπ–—π–™π–Žπ–“π–Œπ–π–†π– π–‰π–Ž π–’π–†π–—π–π–†π–˜ π–π–†π–’π–Ž, π–’π–†π–˜π–šπ– π–˜π–Šπ–π–†π–™ π–π–Šπ–‘π–šπ–†π–— π–ˆπ–†π–ˆπ–†π–™.❞ -PANTER Altair...