M A N U R I O S - 2 [THE END]

By apeneapple

248K 13.4K 334

[ π‘€π‘Žπ‘›π‘’π‘Ÿπ‘–π‘œπ‘  βΈ» π΄π‘ˆ ] Manurios : No matter how long it takes, true love is always worth the wait. β€’β€’ Gw... More

Prolog
Part 9
part 10
part 11
part 12
part 13
part 14
part 15
part 16
part 17
part 18
part 19
part 20
part 22
part 23
part 24
part 25
part 26
part 27
part 28
part 29
part 30
part 31
part 32
part 33
part 34
part 35
part 36
part 37
part 38
part 39
part 40
part 41
part 42
part 43
part 44
part 45
part 46
part 47
P E NG U M U M A N
part 48
part 49
part 50
part 51
part 52
part 53
part 54
part 55
part 56
part 57
Manurios + Gwen (End)
part 58
part 59
part 60
part 61
part 62
part 63
part 64
part 65
part 66
part 67
part 68
part 69
part 70
part 71
part 72
part 73
part 74
part 75
part 76
part 77
part 78
part 79
part 80
part 81
part 82
part 83
part 84
part 85
part 86
part 87

part 21

3.6K 227 2
By apeneapple

edited.
--
Manurios.

Sampainya di rumah, aku langsung masuk ke dalam kamar, meletakkan koper juga barang-barang yang aku bawa dari London. Ternyata kepadatan lalu lintas hari ini sangat tidak baik, padahal aku sampai di bandara saat sore hari, tetapi tiba di rumah saat malam hari.

Membersihkan diri, lalu turun ke lantai bawah untuk membuat segelas cokelat panas.

Tapi langkahku terhenti saat melihat ibu sedang duduk di kursi ruang makan sambil menatap figura foto dan menangis.

"mom, are you okay?"

"ah Manu, ya, i'm okay, kenapa kau belum tertidur?"

"hm seperti biasa, ada apa mom? terakhir aku melihat mu seperti ini saat kau merindukan dad, apa malam ini kau sedang merindukannya?" tanyaku sambil mengusap air matanya dengan ibu jari.

"ah, kalau di tanya aku merindukannya? tentu saja aku selalu merindukannya Manu, tapi malam ini aku menangis bukan karena hal itu."

"lalu ada apa mom?"

"aku hanya belum siap kalau kau meninggalkan rumah Manu, entahlah.. rasanya seperti aku akan ditinggalkan lagi oleh seseorang yang sangat aku cintai." ujar mom sambil meneteskan air matanya.

"ah maaf kalau aku berlebihan Manu, aku hanya.."

"mom.." aku menariknya ke dalam pelukan ku.

Aku tau apa yang ibu rasakan saat ini karena aku juga merasakannya. Tetapi beda dengan ku, aku menyembunyikan semua perasaan itu dengan sangat baik.

"aku janji aku akan selalu menghubungimu setiap harinya, aku janji mom.."

"Manu, tidak perlu seperti itu.." ujarnya sambil tertawa.

"kau sudah sangat dewasa ya sekarang, aku tidak menyangka kau sudah harus pergi ke universitas, ayah pasti bangga padamu Manu."

Ibu mengusap bagian teratas kepalaku, lalu menangkup kedua pipiku, "berjanjilah kau akan belajar dengan baik, lalu kembali kesini dan membuat ku bangga akan hasil yang telah kau lalui Manu."

"ya mom, tentu saja, aku akan kembali, dan aku akan berhasil menjadi seorang dokter yang baik!" kataku sambil tersenyum lalu kemudian mengecup kening ibu.

"jaga dirimu baik-baik disini mom, aku tidak mau mendapat kabar seperti sebelumnya lagi, jaga kesehatan mu, sekarang kau sudah mempunyai seseorang yang di percaya, jadi percayakan beberapa bagian mu itu pada mereka, jangan terlalu mendorong dirimu untuk melakukan semua pekerjaan itu sendirian, mengerti ratuku?" tanyaku yang dihadiahi senyuman juga sentilan di jidat.

"aw momm..."

"kau tetap akan menjadi Manu kecilku, dan tidak akan berubah sampai kapan pun." katanya sambil bangkit dari duduk, "akan ku buatkan cokelat panas untukmu,"


Setelah mengobrol dengan ibu di ruang makan, aku kembali naik ke lantai atas dan masuk ke dalam kamar lalu melakukan kegiatan ku setiap malam; duduk di kursi balkon dan menenangkan pikiran.

Saat ingin membuka pintu balkon, aku terkejut saat mendapati Gwen sedang berdiri di balkon kamarnya, dia menyilangkan kedua tangannya di depan dada dan menutup kedua matanya.

Aku memperhatikannya dari dalam kamar dan ikut tersenyum saat melihat Gwen yang sesekali tersenyum di luar sana.

Betapa beruntungnya aku bisa mendapatkan wanita sebaik Gwen, dia selalu menutupi kekuranganku tanpa meminta aku untuk menghilangkannya.

Dia selalu berada di belakang ku, entah dalam keadaan apapun, dia selalu mendukungku dan mendorong ku untuk melakukan yang terbaik.

Gwen adalah supergirl kedua untuk ku, dia lah yang terbaik sampai saat ini. Kalau nantinya aku harus berpisah dengannya dan harus mendapati dia bersama dengan orang lain? Aku akan terus menyimpan sebagian dari dirinya di dalam hatiku, karena dia lah aku bisa menjadi seperti sekarang ini.

Dia lah wanita terbaik setelah ibu.

Gwen, kau adalah rumah bagiku. Sejauh apapun aku pergi, selama apapun aku meninggalkan mu, aku akan selalu kembali padamu. Kau adalah orang yang sangat aku butuhkan, aku tidak pernah menyesal bertemu dengan seseorang seperti mu. Kau selalu bilang, kau adalah wanita yang tidak bisa mengerti orang lain, tapi tanpa kau sadari? Kau selalu paham dengan apa yang harus kau lakukan pada orang lain, terutama saat mereka membutuhkan mu.

Cklek.

"kau belum tidur?" tanyaku yang membuatnya membuka kedua mata.

"ya, sepertinya malam ini aku tidak bisa tidur dengan nyenyak.." jawabnya dengan senyuman yang selalu aku sukai.

"apa ada yang kau pikirkan?"

"Manu, sebentar lagi kita akan berpisah.. di pisahkan oleh negara dan juga. waktu, apa kita akan berhasil dengan itu?"

"kalau kita bisa saling menunggu, bersabar dan percaya, aku rasa kita bisa melewati itu semua Gwen."

"hmm, rasanya akan sangat berat ya saat kau harus di tinggalkan oleh seseorang yang setiap harinya mengisi hari-hari mu."

Aku tersenyum mendengar perkataan Gwen, walaupun ia terlihat cukup cuek, tapi aku tau kalau dia sangat menyayangiku.

"ya, tentu.. meninggalkan juga akan menjadi sangat berat untukku."

"hey Manu.."

"ya?"

"bersungguh-sungguhlah dengan studi mu disana, aku tidak berharap lebih untuk hubungan kita, tapi aku hanya minta kau berjanji satu hal untukku.."

"apa itu Gwen?"

"lulus lah dengan nilai yang baik dan menjadi dokter yang hebat, kembali lah kesini dengan cepat dan kalau suatu saat nanti kita harus berpisah.. buatlah aku kembali padamu."

Aku terkejut dengan perkataan Gwen, untuk beberapa kalimat yang dia lontarkan cukup membuat dadaku sesak, tetapi aku tetap tersenyum untuk perkataan Gwen.

"ya Gwen, aku berjanji, karena aku mencintaimu."

"aku mencintaimu, baiklah.. aku harus tidur, besok aku akan pergi pagi hari, bye." katanya seraya menutup pintu balkon dan menguncinya.

Continue Reading

You'll Also Like

3.6M 53.4K 32
Mature Content || 21+ Varo sudah berhenti memikirkan pernikahan saat usianya memasuki kepala 4, karena ia selalu merasa cintanya sudah habis oleh per...
1.5M 10.6K 27
( OPEN PO, DARI 20-26JANUARI ) Si posesif Bara dan Si pemberontak Kara Bara yang suka mengekang dan Kara yang suka melawan Kara tak suka Bara, tapi B...
VERO By Zxycaa Ica

Teen Fiction

329 50 22
Vero Brace Harison,seorang lelaki yang terpaksa menikahi seorang wanita bernama Keyla Anata Briana karna perjodohan dari orang tua nya
96K 3K 9
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA! BIASAKAN MENGHARGAI KARYA ORANG LAIN DENGAN MEMBERI DUKUNGAN KEPADA PENULISNYA.] "PACAR dan BABU itu BEDA TIPIS."-King Bully...