Petrichor

By Gocrazymae

6.4K 795 45

Another [NamJin] story Angst, harsh words More

1. Pink Umbrella
2. Farewell, Hello
3. First Sight
5. Finally Meeting You
6. At The Bus Stop
7. I Think...
8. See You Monday Morning
9. There For You
10. Distraction
11. Hostage
12. See You Tomorrow
13. Somebody Misses You
14. Rain Drops
15. Good Night
16. Baby
17. Say My Name
18. Hope
19. That I Love You
20. Reason To Come Home
21. Dark Side Of You
22. Captured Memories
23. Senior
24. Riot
25. Survival's Guilt
26. Remedy
27. Yours
28. Story Of You
29. You Deserve More
30. Madly In Love
31. Who?
32. Closer
33. Concern
34. Visitor
35. White Box
36. Late Confession
37. Cold
38. That Name Again
39. Hide And Seek
40. Regrets
41. Left Out
42. In Between
43. For The Best
44. Give You Time
45. Cuddly
46. Empty
47. See You
48. Missing
49. Get To You
50. Not Here
51. Wait For Me
52. Promised
53. Petrichor
54. Never Leave Your Side

4. [Love at] First Sight

189 19 0
By Gocrazymae




"Apa maksud Anda sisa upah Saya akan sedikit terlambat?!"

"Apakah ini cara Anda menghukum Saya karena keluar dari kantor ini huh?!"

"Ini murni karena keterlambatan pengiriman uang dari pusat Namjoon-ssi"

"Saya berani bersumpah tidak ada niat apapun untuk manahan Anda maupun sisa upah Anda"

"Lagipula Saya hanya minta waktu satu hari saja"

"Satu hari? Satu hari katamu?"

"Untuk mencairkan uang yang tak seberapa dibanding penghasilan kalian selama ini Anda butuh satu hari lagi?"

"Okay..."
"Jika 1 x 24 jam dari detik ini Saya belum juga menerima sisa upah Saya, berita tentang keburukan kantor ini akan tersebar dimana-mana"

"Namjoon-ssi..."

Pintu kaca ruang mantan atasan pria itu bergetar saat Namjoon keluar dan membantingnya.

Taehyung yang masih berdiri di sisi mejanya hanya tersenyum menundukkan kepala.


"Kau serius akan mempublikasi keterlambatan pembayaran sisa upahmu itu Nam?"

"No" Ia terbahak.

"Aku mana punya koneksi untuk itu"
Tangannya sibuk mengambil sisa-sisa barang yang masih tertinggal di laci meja kerjanya.

Taehyung terkekeh geli.
"Semoga kau diterima di kantor berita itu ya..."

"Mungkin aku akan menyusulmu keluar dari sini dalam waktu dekat"

"Sepi rasanya tidak mendengar pertikaian kalian lagi"

Namjoon menatapnya dan menghela napas panjang sebelum tersenyum.
"Aku benci perpisahan"

"Hey...jarak kantor kita hanya beberapa jam" Taehyung memeluk singkat tubuh besar itu.

"Hati-hati di jalan..."
"Jangan memancing keributan lagi" Ia tertawa melepas kepergian sang sahabat.

.

.

.

"Terimakasih..."
"Um....maaf, boleh Saya mengambil foto kedai kalian?"

"Jarang sekali Saya menemukan kedai makanan bertema tradisional di tengah kota besar seperti ini"
Kedua tangannya mulai bergerak mengeluarkan kamera dari tasnya setelah membayar seporsi Ramen hangat yang telah habis tak bersisa.

Seorang kakek beserta cucu laki-lakinya mengangguk ragu setelah saling bertatapan. Kemudian bergeser agar tidak menghalangi pemandangan yang akan diabadikan oleh sang pria.

"Ah...jangan....kalian tidak perlu pergi dari situ"
Seokjin merendahkan kameranya kemudian melambaikan tangannya di depan dada.

"Saya akan senang sekali mengingat pemilik kedai yang ramah dan telah membuatkan Ramen terenak yang pernah Saya makan"

Kedua laki-laki itu kembali berpandangan sambil tersenyum malu lalu berdiri tegak di sisi kedainya.


KLIK
KLIK
KLIK


"Tunggu....sekali lagi..." Seokjin mengeluarkan kamera polaroid pinknya.

KLIK

"Ini.....disimpan ya untuk kenang-kenangan" Ia mengibas pelan kertas tebal yang mulai menampakkan gambarnya, sang kakek tersenyum ramah merangkul bahu cucunya yang tertawa lebar.

"Terimakasih sekali lagi..." Seokjin membungkuk lalu tersenyum melambaikan tangannya sebelum berjalan meninggalkan mereka.


Digesernya layar kamera yang memperlihatkan hasil-hasil jepretannya sambil tersenyum puas.

"Haruskah kuperlihatkan ini untuk portofolioku besok?"

"Barangkali mereka akan mampir kesana dan bisa mencicipi makanan enak sang kakek"

Seokjin terkekeh dan menggelengkan kepalanya singkat kemudian membuang gelas plastik berisi teh herbal yang telah habis diminum.
Ia beranjak, menyandang tas selempangnya lalu kembali berjalan menyusuri jalan setapak yang membelah taman umum di tengah kota.

Hingga ia tiba di perhentian bus dan menadahkan kedua tangannya.

"Hujan lagi..." Senyum tipis mulai mengembang seiring tetesan air yang membasahi telapak tangannya.

Ia mengangkat kepala perlahan.

Bus yang melewati perhentian itu membawa sosok yang baru saja kembali ke ingatannya.

Pria berjaket coklat panjang itu memutar tubuhnya di bangku kedua dari belakang, kedua telapak tangan menempel di balik jendela. Tetap dengan bola mata juga bibir yang membulat.

"Hai!"
Entah mengapa lambaian tangan yang disertai lonjakan kecil dan senyum lebar itu sontak meluncur menyapa pria yang sama sekali tak ia kenal.

Dan senyum manis itu pun menular.

Kedua sudut bibir Namjoon terus terangkat walau sosok itu telah menghilang di balik tikungan.

Continue Reading

You'll Also Like

16.2K 1.1K 11
hanya sebuah kamar, sempit yang terdapat ke hidung indah di dalamnya happy reading all, and sorry cerita yang kemarin di hapus. semoga yang ini lanju...
37K 2.5K 24
Kisah cinta seorang Jeon Namjoon ketika pertama kali melihat Kim Seokjin si senior omega yang sok sok galak. . Cerita ini menceritakan awal pertemuan...
161K 27.8K 59
[END] Hidup dan mati. Ada kehidupan pasti ada kematian. Keduanya saling mengikat bagai dua sisi mata koin. Tentang perjalanan seorang pemuda yang mem...