My Beloved Monster (TAMAT)

By FireFirena

9.1K 1.5K 258

Alert 18+ Mengenalmu membuatku sadar, bahwa hidup tidak hanya abu-abu saja. Irene Arlandria. Kau orang pertam... More

1. Monster Itu Bernama Yuu
2. Bodoh, Berandalan & Pahlawan
3. Alasan Tidak Melepaskan
4. Dibenci Itu Sebuah Pilihan
5. Berkunjung
6. Manunggaling Aku dan Kamu
7. Kau Adalah Hiburan Bagiku
8. Dia Milikku Pribadi
9. Berada Disisimu Adalah Keputusanku
10. Rumor
11. Pernyataan Cinta
12. Sisi Rapuh Yuu
13. Bersama Terluka, Berpisah Binasa
14. Dia, Grizzy Avelon
15. Supremasi Cinta
16. Semua Demi Yuu
17. Guardian and Monster
18. Cinta & Hujan
19. Waktu Bersama
20. Malaikat dan Monster
21. Marketing Hati
22. Dia Yang Disangka Tak Pernah Ada
23. Goresan Hati
24. I'll Be Here
25. Yang Tak Terabaikan
26. Diambang Batas Kegilaan
28. Harapan Yang Bermunculan
29. Kebahagiaan Yang Direnggut
30. Sebuah Perlindungan
31. I Love You
32. Malam Bersama
33. Aku, Kamu, dan Hantu Malam Minggu
34. Krisis Hati
35. Retak
36. Teruntuk Mu, Cintaku
37. Monster Pelindung
38. Dongeng Penenang
39. Pilihan Hati
40. Sebab Cinta
41. Hero
42. Hadiah
43. Rencana Masa Depan
44. Neurotik
45. Pengagum Rahasia Lainnya
46. It's Only Me
47. Jangan Berharap Tuk Pergi
48. Touch him
49. Deklarasi Permusuhan
50. Penolakan Untuk Pergi
51. Secercah Cahaya
52. Pemenuhan Harapan
53. Terlelap
54. Bahagia Dan Luka
55. Kebenaran Yang Mengganggu
56. Extra : Langkah Yang Tak Sampai
57. Extra : Akhir Bahagia

27. Masih Disini, Tidak Akan Pergi

114 25 6
By FireFirena

Pelan-pelan Yuu mengerjap. Cowok itu merasakan berat seolah menekan kepalanya. Tidak hanya itu, dia juga merasakan atmosfer panas mengukungnya. Hidungnya pun terasa tersumbat.

Cowok itu sakit.

Yuu berdecak. Merutuki demam yang harus menyerangnya tanpa izin begini. Padahal biasanya badan Yuu luar biasa badak tidak peduli dengan perubahan cuaca se-ekstrem apapun. Apa iya dia sudah selemah ini sekarang?

Hendak beringsut Yuu merasakan hangat. Cowok itu menoleh, tersenyum lega saat tahu Irene sudah disisinya tidak sekalipun melepaskan tautan jemari mereka. Irene tertidur. Mungkin lelah karena harus menunggui Yuu.

Tangan cowok itu terulur mengelus lembut rambut sebahu Irene yang dia rasakan tidak sedikitpun berubah. Tidak dengan panjang ataupun warna. Giliran kali ini Yuu sedikit meneleng -berusaha mengintip wajah yang cewek itu sembunyikan dikedua lipatan tangannya. Hidungnya kecil, pipi yang terhimpit itu sedikit tumpah dengan rona merah muda cerah.

Yuu tidak merasakan adanya sedikitpun perubahan dari gadis itu. Bahkan, setelah diamati beberapa kali, lagi. Tinggi badan Irene tidak pernah melewati batas leher cowok itu. Sedikit banyak Yuu mulai khawatir. Apa cewek itu abadi?

Jika benar. Yuu merasa sungguh kasihan melihat Irene yang harus terjebak dalam tubuh manusia yang sama sekali tidak menguntungkan seperti sekarang.

"Aduh." Yuu terperanjat. Mendelik sebal menatap cewek yang sudah memasang tampang cemberut didepannya.

"Apa lo?" Cowok itu tidak terima. Baru bangun dari pingsannya dia sudah mendapatkan geplakan di kepalanya. Untuk urusan begini Irene luar biasa tidak romantis.

Dalam hati Yuu terus berdecih.

"Lo yang apa-apaan? Gue pikir lo tadi mati." Irene tidak membual. Cewek itu memang kelewat panik beberapa waktu lalu. Pasalnya sangat jarang cowok itu jatuh pingsan.

"Gue kenapa?" Yuu menyibak selimut yang menutupi setengah tubuhnya. Mereka saat ini berada di UKS kampus. Berjalan pelan sambil mencari sandaran.

"Lo anemia." Cowok itu mengangguk-angguk mengerti.

Yuu berhenti tepat didepan cermin. Tetap bergeming sambil mematut dirinya sendiri. Mencermati pantulan dirinya dari atas hingga bawah. Kulitnya serupa mayat hidup, pucat pasi. Cowok itu berjalan semakin mendekat ke cermin. Tangannya terulur meraba bagian bawah matanya pada benda bidang itu. Ada lingkaran hitam yang terlihat cukup jelas.

Apa dia tidur cukup akhir-akhir ini?

"Yuu?" Suara Irene mengalihkan atensi cowok itu. Yuu berbalik. Wajahnya jauh lebih rileks daripada beberapa jam yang lalu. Yuu yang sekarang lebih penurut dan lebih mudah dikenali. Meski begitu Irene merasa harus tetap berhati-hati setiap kali mereka berinteraksi.

Tidak ada yang tahu bagaimana sesungguhnya suasana hati makhluk ber gender laki-laki yang kini mengulas senyuman tenang.

Tidak satupun yang bisa menebak sekacau atau setenang apa isi kepala cowok itu.

Yuu benar-benar orang yang tidak mampu Irene prediksi dan atasi.

Dia menjadi sosok yang ingin cewek itu lindungi senyumannya dan Irene coba singkirkan kegelapan hatinya.

Brukk!!!

Apa?

Siapa?

"Yuu, gue seneng banget lo baik-baik aja?"

Terkesiap. Yuu nyaris membanting sosok yang mendekapnya dari belakang. Sedetik setelah cowok itu melihat visualnya dari balik cermin, Yuu berubah pikiran. Cowok itu mendorong jauh cewek berambut ikal panjang sampai punggungnya menabrak pembatas dinding.

"Yuu sakit."

Yuu tidak peduli.

"Gue disini karena khawatir lo kenapa-napa." Suaranya terdengar sedikit parau.

Dia dihiraukan.

Mireya menahan air mata di pelupuk matanya. Tangannya linu, rasanya seperti remuk. Cengkeraman Yuu sangat keterlaluan padahal tahu kalau dirinya adalah wanita. Cowok itu tidak pernah berubah sejak saat terakhir kali pertemuan mereka. Tidak pernah pandang bulu. Jika kehadirannya dia anggap sebagai gangguan, tidak peduli kawan atau lawan pasti akan cowok itu hempaskan.

Dan hal ini berlaku bagi Mireya.

"Gue disini buat lo!"

Dia disini untuknya. Untuk Yuu yang notabene sekarang adalah pacar Irene.

Memangnya siapa cewek itu?

Irene tidak berniat mencampuri urusan keduanya. Irene lebih memilih menyaksikan daripada harus terlibat.

"Ayo pergi." Irene tetap diam saat tangannya kembali diseret. Cewek itu tetap manut mengikuti setiap langkah yang Yuu arahkan.

Yuu berjalan tergesa. Berharap Mireye jera dan berhenti mengikuti dirinya lagi. Yuu mengingat terakhir kali dia terlibat dengan cewek blasteran itu, dirinya nyaris berakhir dijebloskan kedalam rumah sakit jiwa. Mireya terus menumbuhkan stigma-stigma buruk dalam setiap pertemuan mereka. Meninggalkan sugesti seolah Yuu berharap ingin mati saja.

Bagi Yuu, Mireya adalah cewek gila yang paling cowok itu hindari. Yang saat ini kembali setelah sekian lama sesuai janjinya. Tapi kenapa harus disaat dia sudah memiliki seseorang yang ingin dirinya lindungi?

Kenapa sekali lagi Tuhan seolah tidak membiarkan Yuu bahagia walau sejenak saja?

Padahal Yuu sudah merasa menemukan tujuan hidupnya.

Yuu tidak bergerak lagi. Bisa dia rasakan dadanya menubruk sesuatu yang lebih pendek. Yuu terbelalak saat melihat balkon yang kosong melompong tanpa pembatas nyaris dirinya lewati begitu saja. Andai saja kalau tidak ada Irene yang memeluknya dari depan, mungkin sekali lagi dia akan kembali terbaring lemah.

"Lo kenapa, sih?" Irene berteriak parau.

"Gue... Gue..." Cewek itu semakin tidak mengerti jika tidak dijelaskan. Dia lelah selalu dituntut untuk mandiri serba tahu sendiri. Menerka segala kemungkinan yang belum tentu akan terjadi. Kenapa mengenal Yuu rasanya semenyakitkan ini?

"Kalo lo ada masalah tolong seenggaknya cerita ke gue." Dengan gitu gue bisa ngerasa dianggap, lanjutnya dalam hati.

Irene mengabaikan sakit dipergelangan tangannya. Cara Yuu memperlakukannya dengan cewek tadi nyaris tidak ada bedanya. Yuu sangat tidak toleran. Dan Irene tetap memaklumi. Dia akan tetap mencoba mencari alasan agar tidak pernah meninggalkan sosok rapuh yang terselubung dalam perangai monster mengerikan yang ditampilkannya.

Setidaknya, begitulah cara Irene mencintai Yuu.

"Gue gak bisa, Irene." Manik hitam polosnya bergerak gusar sebelum akhirnya tertunduk lemas dengan akhiran tarikan napas berat dan kasar.

Begitu, rupanya.

Irene tersenyum tipis. Menatap nanar kedua tangannya yang semula saling bertautan dengan tangan Yuu. Rasanya berat. Irene ingin sekali melepaskan dan menghempaskan tautan tangan mereka, tapi yang terjadi sebaliknya. Irene membawa tangan besar Yuu kedalam pipinya.

Cewek itu membisikkan sesuatu...

"Gue bakal ada disini. Gak peduli apapun alasannya, gue gak akan ninggalin lo, Yuu."

Yuu terperangah. Merasa terpana. Cewek itu benar-benar tidak berubah sedikitpun. Tidak bahkan untuk kesetiaan yang dia berikan. Kehadirannya selalu jadi sumber ketenangan tersendiri bagi Yuu. Menjadi candu.

Irene bahkan bersedia bertahan dengan orang tempramental dan penuh misteri seperti dirinya. Yuu merasa dirinya luar biasa bajingan karena tidak bisa memberikan satupun kebenaran kepada kekasih hatinya saat ini. Meski jauh didalam lubuk hatinya, dia ingin sekali mengungkapkan segala ketakutannya. Menceritakan semua kekhawatirannya. Tapi Yuu merasa dia tidak setangguh itu untuk mengingatnya kembali.

Cowok itu, Yuu hanya tidak ingin kembali disakiti.

Irene tahu betul kalau cewek barusan memiliki hubungan erat yang tidak dirinya ketahui dengan pacarnya baik dimasa lalu maupun masa sekarang. Tapi dia tidak merasa berhak untuk bertanya karena jawaban Yuu sekali lagi pasti tidak akan bersedia untuk bercerita.

Mereka masih terlalu canggung untuk hubungan ini.

Masih tidak bisa terbuka satu sama lain.

Dan meski sudah sejauh ini Irene akan selalu bertahan. Tidak peduli sesakit apa dia akan berjuang sendirian. Dia akan merangkap profesi menjadi sahabat cowok itu sampai saat Yuu merasa benar-benar nyaman menceritakan segala masa lalunya.

"Sorry, Irene." Yuu menutup matanya rapat, dia menghela napas. "Gue gak seharusnya seegois ini." Cowok itu meringis. Dia merasa sangat bersalah.

Dengan begini, apa dia masih dibutuhkan?

***

Dan sejauh ini Irene masih belum berhasil buka hati yuu???

#helanapaslelah

Sekali lagi saya ucapin makasih buat kalian yg selalu ninggalin feedback terutama buat yg komen. Meski gak bales semua, tapi saya selalu heppi tiap baca komentar kalian. Berasa moodbooster banget. Makasih kalian

Jangan lupa tinggalkan feedback.

Bagian mana yang paling kalian suka?

Happy reading.

Continue Reading

You'll Also Like

223K 22.9K 18
Complete ✔ ---------- Namaku Riana. Pencinta cogan kakak kelas yang selalu berpetualang mencari vitamin mata dimanapun aku b...
519 81 16
Ellie Menner adalah gadis yang berada di bawah naungan tangannya. Melindunginya dari ancaman serta perjanjian. 6 tahun silam, tragedi kematian kakak...
SOMEDAY By ladymezzy

Teen Fiction

6.7K 492 29
𝑹𝒂𝒏𝒊𝒂 𝒂𝒏𝒅 𝑫𝒂𝒗𝒊𝒏✨ [ complete - publish one by one chapter ] -A N O T H E R S T O R Y ...
60.9K 944 13
Daftar lirik lagu dari drama korea SBS, "Moon Lover (Scarlet Heart : Ryeo)". cr by Google & SBS