[END] The Coldest

By wroteherthought

228K 14K 910

[FOLLOW SEBELUM MEMBACA YAA] [SUDAH SELESAI HANYA BELUM DIREVISI] Kisah seorang gadis yang merupakan staff kh... More

Tokoh
#1
#2
#3
#4
#5
#6
#7
#8
#9
#10
#11
#12
#13
#14
#15
#16
#17
#18
#19
#20
#21
#22
#23
#24
#25
#26
#27
#28
#29
#30
#31
#32
#33
#34
#35
#36
#37
#38
#39
#40
terima kasih
#41
#42
#43
#44
#45
#46
#47
#48
#49
#51
#52
53
#54
#55
#56
pemberitahuan
#57
#58
#59
#60
#61
#62
#63
#Authorbertanya
#64
#65
#66
#67
#68
#69
#70
#71
#72
#73
#74
#75
#76
#77
#78
#79
#80
#81
#82
#83
#84
#85
#86
#87
#88
#89
#90
#91
#92
#93
#94
#95
#96
#97
#98
#pengumumanauthor
#99
#100
#101
#102
#103
#104
#105
#106
#107
Sequel (?)
THE COLDEST 2: DOUBLE M IS COMING
DOUBLE M IS OUT
boleh minta waktunya sebentar?

#50

1.8K 103 0
By wroteherthought


Hujan belum reda. Gemuruh petir bersahut-sahutan seperti kesetanan. Kilatan cahaya dari tadi berliweran bagai dikejar kejar. Johor, malam ini sangat ramai. Terlihat dari lampu lampu mobil yang berjalan di Salah satu jalan protokol dekat apartementku.

Beberapa minggu kedepan jadwal bertandingku kosong. Latihan pun diberhentikan sebentar karena Aziz salah satu kawan setim ku terkena corona. Sehingga, kami menjalankan isolasi mandiri. Abi sedang di Kuala Lumpur malam ini karena harus shooting untuk salah satu brand ternama. Ia tak isolasi mandiri karena beberapa saat yang lalu harus mengambil cuti beberapa hari untuk keperluan iklan dan photoshoot majalah.

Mungkin enak kali ya kalau ada istri? Lagi lagi masalah istri belum bisa aku selesaikan. Karena pandemi ini jadi jarang bertemu dengan orang jadi nggak ada yang bisa di ajak pdktan.

Oh, iya baru saja ingat. Kemarin aku ingin menelepon El tapi malah ketiduran. Apa sekarang saja aku telefon? Iya saja kali ya

"Assalamualaikum" sapaku melalui sambungan telefon

"Waalaikumsalam, gimana mas kabarnya baik kan?" Tanyanya

"Alhamdullilah baik, kamu disana gimana? London lockdown ya?"

"Alhamdulillah kita semua sehat. Iya lagi lockdown. Johor juga kan ma? Kenapa ni tumben banget telfon heheh"

"Iya, kebetulan mas akhir-akhir ini kepikiran untuk mencari istri. Kira-kira ada nggak temenmu atau siapa gitu yang bisa kamu kenalin?. Umur mas bukan belasan lagi El jadi mas pengen yang bisa diajak serius" jelasku

"Hmmm sebenernya temen-temen dekatku pada jomblo sih mas, tapi aku nggak tau mereka bisa ldr an atau nggak. Mas tau kan temenku kaya gimana? Wanita karir kebanyakan karena kelamaan kerja nggak nemu nemu pasangan. Aku belum bisa kasih saran siapa yang kira-kira cocok sama Mas. Lagian temen ceweku kan cuma itu itu doang."

"Yang kaya kamu gitu ada nggak?"

"Ya elah mas, aku mah limited edition hahaha. Lagian kenapa yang harus kaya aku coba?"

Andai kamu tahu El. Kamu definisi hampir sempurna. Kamu bisa apa aja dan kamu mandiri nggak ketulungan. Siapa sih yang nggak naksir? Orang cuma duduk sebelah kamu aja bisa nyaman. Coba kalau kamu bukan saudara aku. Mungkin sekarang kamu bukan sama Mateen.

"Ya, nggak papa sih. Kalo mirip kan udah paham nanganinnya harus gimana" jawaban macam apa ini.

"Dasar aneh, Mas mau sampe kapanpun
namanya orang nggak ada yang sama. Mas nggak akan nemuin aku di tubuh orang lain. Nanti kalau udah ketemu orang yang pas juga ngerti cara nanganinnya gimana."

"Iya memang sih, jadi gimana? Mas harus kenalan sama siapa? Mas bener-bener nggak ada temen cewek"

"Dulu nggak jadi sama Hasanah?" Tanyanya

"Nggak, aku nggak ngerasa ada feel  yang kuat. Lagian kayanya dia udah sama orang lain" jawabku

Gimana mau ada feel atau deket sama orang lain. Kalau selama ini aku jadi 911 kamu El? Apalagi dari si brengsek Kevin. Mateen datang disaat yang tepat, dia pantes gantiin aku buat jagain kamu. Aku taruh kepercayaan besar padanya.

"Sebenernya yang paling deket sama aku Terry sih. Tapi dia nggak begitu cocok sama mas dan dia kayanya udah naksir seseorang" jawabnya

"Terus siapa? Ini mas serius lho pengen cari  istri"

"Hubungin ini aja 08239494844"

"Ini nomer siapa?"

"Aku duluan ya mas. Assalamualaikum"

"Weh, ini nomer siap-----"

Belum sempat aku bertanya sambungan telefon diputus sepihak oleh El. Kurang ngajar memang, untung sayang. Ash sudahlah mau sampai kapanpun tidak akan bisa. Sadar diri kamu ini sepupunya bukan temannya yang bisa jadi saingan dapetin dia.

Fokus pada nomor ini saja. Setidaknya El memberiku orang yang sekiranya dapat dijadikan teman hidup.

***


Sudah 3 hari Kevin menginap di apartemenku gue. Semakin hari semakin dekat. Bahkan, yang katanya hanya semalam kini ia benar-benar tidur setiap malam disamping gue terkadang pula tanpa pembatas.

"Vin, nggak bosen apa dirumah gue mulu?" Tanya gue padanya yang sedang duduk di sofa

"Nggak, kenapa? Lu bosen ya gue disini?" Tanyanya beranjak dari duduknya

Dengan sigap gue berlari " Nggak kok, cuma tanya aja please jangan pergi" ngapain harus ngomong gitu sih Rain? Nanti dia kegeeran lagi.

"Hehe, takut amat sih gue bakal pergi. Ya kali, nggak lah lagian gue nyaman disini" tangannya membelai kepalaku lalu menatapku lekat

"Hmm Vin, mau maskeran nggak?" Tanyaku

"Maskeran? Boleh deh. Muka gue udah kaya nggak keurus" katanya kembali duduk.

Gue bawain 2 sheetmask yang gue simpa di kulkas. Setelah itu gue duduk diantara kaki Kevin jadi posisinya deket banget. Gue agak majuin posisi gue karena dia nyender di tangan sofa jadi susah dong ya. Ni anak bener bener dah. Dua tangannya memegang pinggangku. Jujur, deg dengannya beda. Kali ini kayanya kalau di speedometer udah  kaya kecepatan 200km/jam.

Matanya itu lho natal tajam banget. Mana gue kudu maju buat pasang maskernya biar nggak mencong mencong lagi. Akhirnya selesai

"Sini giliran gue yang pasangin masker nya" akhirnya posisi kita dibalik. Dia yang berada di antara kaki gue. Gue tutup mata karena tadi gue juga ambil timun. Akhir-akhir ini mata gue cepet capek jadi butuh di kompres. Dia malah pasang timunnya dulu mau nggak mau gue tutup mata.

Gue dari tadi nunggu kok nggak dipasang pasang sih maskernya.

"Vin, lu masih disinikan?" Tanyaku sambil meraba yang ada di depanku dan aku merasakan pahanya. Berarti ia masih disana

" Iya, masih. Sabar aja kenapa sih?" Ucapnya dengan kata hatiku yang masih percaya kalau dia belum mau memasang maskernya

"Buruan ih pasang" jawabku kesal

Perlahan ia membuka maskernya dari bungkusannya. Lalu dengan gerakan sangat perlahan ia menaruh dari dahiku, menuju pelipisku, dan berhenti di hidung.

"Vin, cepetan ih. Lama banget sih" kesalku dengan perlakuannya yang lamban

"Sabar ih, bawel gue cium ni" ancamnya

Lalu ia  melanjutkan menjatuhkan pelan permukaan masker ke pipi kananku dan merayakannya lebih dahulu lalu dilanjutkan sisi kiri dan diratakan duku olehnya. Lalu dilanjutkan di dagu lalu diratakannya.

"Udah, terus apalagi?"

"Tolong pake in gue lip balmnya Vin" kata Gue

"Vin?"

"Vin?"

"Ish, Vin" aku mulai kesal karena ia tidak merespon. Secara tiba tiba ditengah kesalku aku merasakan ada yang menempel dibibirku bukan lip balm. Tapi bibirnya, bibirnya membungkamku. Bertahan sebentar disana.

"Udah gue bilang, kalau bawel gue cium. Itu juga udah gue pake in balm, langsung dari lip" katanya dengan bercanda

Gue bingung dengan kondisi wajah dan mata gue. Gue hanya bisa diam kaku. Mungkin kalian nganggep gue seneng karena di cium sama orang yang gue idolain dan gue suka. Kenyataannya? Nggak. Mau tau kenapa? Kayanya gue nggak bisa cerita sekarang.


Wah ada apa nih gengs?????
Jangan lupa follow, vote, dan komen ☺️

Rev: 04/08/2021

Continue Reading

You'll Also Like

40.2K 815 30
seorang gadis menikah dengan laki laki yang kini diakui sebagai majikannya sendiri, tetapi sifat laki laki ini yang dingin terhadapnya dan tak mau me...
300K 9.1K 36
Siapakah aku? Aku hanyalah seorang perempuan yang dinikahi karena sebuah alasan perjodohan klasik. Laki-laki yang beberapa jam lalu baru saja menguc...
387K 39.8K 35
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ° hanya karangan semata, jangan melibatkan...
201K 31K 56
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...