45. PISAH

21 4 1
                                    

Setelah Kevin pulang dari rumahnya, Kenza mencoba membuka website pengumuman pemenang lomba video pendek yang ia ikuti bersama Kayla. Kenza terkejut mengetahui hasilnya. Mereka berhasil memenangkan juara 1 tingkat nasional. Para panitia lomba meminta alamat rumahnya dan no rekening untuk mengirimkan hadiah.

Kenza senang sekali karena bisa mewujudkan sekaligus menebus kesalahannya saat awal ia bertemu Kayla. Saat ia tak sengaja merusak kamera kesayanganya tapi, Kenza sedikit bersyukur dari kesalahannya yang ia lakukan waktu itu, ia bisa mengenal Kayla dan jatuh cinta padanya walaupun saat ini hubungannnya sedang tidak baik tapi, ia yakin bahwa bahagia akan segera kembali.

***
Pukul 10 malam akhrinya Gino pulang, Kenza buru-buru keluar dari kamarnya dan menghampiri ayahnya. Kenza sudah memutuskan untuk membongkar semua kebusukan ibu tirinya. Belum saja Gino menutup pintu Kenza sudah memberikan hpnya berserta bukti-bukti lain.

“Pah”

Gino mengerutkan dahinya bingung “Apaa?”

“Buka aja”.

Kenza menilah ekspresi ayahnya yang terkejut mengetahui kenyataannya. Sungguh sebenarnya Kenza tidak suka melihat raut muka seperti itu tapi, ini semua demi kebaikan ayahnya.

“Ini alasan Kenza pah, kenapa papah harus cerai sama dia”.

Gino masih terdiam tidak bisa berkata apa-apa. Gino mendudukan tubuhnya di sofa dan menunggu Eva pulang.

Pukul 12 malam akhrinya Eva pun pulang. Kenza semakin benci pada wanita itu dia sudah tertangkap basah tapi, tidak ada sedikitpun rasa sesal dan berubah.

Gino bangkit dari duduknya “Dari mana kamu?, kenapa baru pulang?”.

Eva terdiam sebentar, merasa aneh dengan suasana mala mini.
“Habis ada urusan sama ibu-ibu komplek mas”

“Ini apa?” tanya Gino sembari menyodorkan hp milik Kenza.

Eva sudah menduganya bahwa ini akan terjadi. Eva tidak mampu mengakuinya.

“Maksud dari ini apa?” tanya Gino lagi.

Eva masih saja diam sembari menunduk.

“JAWAB!”

Eva dan Kenza terkejut mendengar sentakan pria paruh baya itu. Berharap Eva sedikit takut oleh gertakan Gino tapi, nihil kesalahan memang terlalu sulit diakui oleh orang yang tidak punya hati sepertinya.

“Putuskan laki-laki itu dan minta maaf ke saya”

“Pah!” bantah Kenza.

“Saya gak akan ceraikan kamu asal kamu menyesali semuanya”

Kenza membukakan matanya lebar-lebar tak percaya dengan apa yang ayahhnya fikirkan. Evapun sama terkejut dan bingungnya.

“Papah!”

“Papah mau istirahat” pamit Gino menyudahi ini semua dan bergegas ke kamarnya.

“Pah Kenza gamau dia jadi mamah Kenza pah, dia iblis, dia ga sebaik alm mamah, dia ngekhianatin papah!” jelasnya lagi berusaha menyadarkan ayahnya.

“Papah juga gamau punya anak kaya kamu, yang bicaranya gak pernah dijaga!” tegas Gino sekali lagi dan pergi menuju kamar.

Kenza benar-benar tertohok oleh perkataan ayahhnya. Baru pertama kali ini ayahnya menyakiti hatinya. Setelah kehilang ibunya Kenza percaya penuh bahwa bahagianya sekarang ada pada ayah sepenuhnya tapi, apa yang didapat? Ini lebih menyakitkan dari pada putus cinta.

Kenza segera berlari menuju kamarnya dan membereskan baju-bajunya ke dalam koper. Tidak ibu, tidak ada Kayla, tidak ada ayah, tidak ada rumah, tidak ada tempat pulang. Kenza mencoba melarikan diri untuk mencari tempat pulangnya sementara.

Someone in the viewfinderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang