43. AKHIRI

23 4 0
                                    


Kayla memasuki gerbang sekolah tanpa semangat, hatinya begitu hampa sekarang. Sementara itu Kenza yang melihat Kayla dari kejauhan segera menyusulnya.

“Kay” panggilnya sembari menahan tangan Kayla.

Kayla berbalik dan terkejut mendapati Kenza yang pagi-pagi sudah ada dihadapannya, padahal ia ingin menghindarinya hari ini. Kayla melepaskan genggaman Kenza dengan kasar.

“Kay kita harus omongin ini” bujuk Kenza. Ia tak mau semakin jauh dengan pacaranya itu.

“Sorry Za gue lagi pengen sendiri” ucap Kayla dan pergi begitu saja.

“Tapi Kay lo haru dengerin penjelasan gue dulu” teriak Kenza berusaha untuk menahannya agar tetap disini.

Kayla berbalik “Emangnya kalau gue dengerin penjelasan lo bisa bikin keluarga gue balik lagi? Bisa bikin bokap gue gak jadi selingkuh sama nyokap lo? Bisa ga bikin lo sadar bahwa ga seharunya lo bohongin gue?”.

“Gue ga bermaksud buat bohongin lo Kay”

“Tapi lo akhirnya bohongin gue Za”

“Gue punya alesan dibalik itu, makanya dengerin gue dulu”

Kayla menghela napasnya kasar “Za coba lo bayangin jadi gue. Gue begitu kesulitan sekarang, ngadepin lo ngadepin keluarga gue. Liat lo sekarang aja rasanya sakit buat gue Za” keluh Kayla.

Kenza semakin frustasi sekarang ia bingung harus apa. Ia mengerti perasaan Kayla tapi, ia juga tidak ingin jauh darinya.

“Terus lo maunya apa?”

Kayla menatap Kenza lekat. Haruskah ia akhiri semuanya sekarang? Ia benar-benar merasa tak sanggup untuk menghadapi ini. Haruskah ia pergi meninggalkan kebahagiaannya pada Kenza?.

“Makasih banyak karena udah sayangin gue. Tapi, untuk saat ini gue bener-bener ga sanggup Za. Kita udahan ya?”

Kenza terdiam tak bisa berkutik. Ia sangat terkejut oleh keputusan Kayla.
“Lo bercanda?” tanya Kenza tak percaya.

“Gue serius Za”

Kenza mengacak-ngacak rambutnya frustasi. Apakah tidak ada cara lain untuk menyelesaikan ini? apa harus ia kehilangan lagi?.

“Kay ga semua masalah bisa selesai dengan cara udahan gitu ajaa”

“Dan gak semua masalah bisa selesai dengan cara tetap bertahan” balas Kayla.

Kenzapun tak bisa berkutik lagi. Masalah yang samapun tidak akan pernah terlihat sama karena, setiap orang punya cara pandangnya masing-masing.

Kaylapun berbalik dan mulai bergegas pergi meninggalkan Kenza. Mengapa ia harus menerima bentuk pendewasaan yang menyakitkan seperti ini? kehilangan dua orang yang dia sayang sekaligus, kehilangan sumber kabahagiaannya dalam satu waktu. Ia tak yakin apakah bisa ia bertahan?.

***

Nadila terkejut mendapati Kayla yang datang dengan raut muka kusut seperti itu.

“Kay lo kenapa?” tanya Nadila khawatir.

Kaylapun menangis lagi. Nadila tambah kebingungan, apa yang terjadi pada sahabatnya ini?. Kayla terus saja menangis Nadila semakin khawatir dengan sahabatnya itu.

“Kayanya ga akan bener deh kalo kondisi lo kaya gini, lo mau diem di UKS aja ga? Ntar gue yang izinnin ke guru” saran Nadila. Ia melihat Kayla yang sudah sangat kacau mukanya pucat dan sembab.

“Iyaaa” jawab kayla dengan anggukan.

***

Kayla langsung membaringkan tubuhnya di kasur UKS, tak lupa Nadila sudah membawa teh hangat yang ia bekal dari rumah untuk Kayla.

Someone in the viewfinderWhere stories live. Discover now