30. UNGKAPAN

41 8 0
                                    

Kayanya part ini akan jadi part terpanjang wkwkw.
Hampir 2000 kata dan aku belum pernah nulis sepanjang itu. Banyak pesen yang mau aku sampein semoga jadi hal baik ya.
Happy reading ❤️

*
*
*
*

Kevin memarkirkan motornya tepat depan café ASTRA. Ia perlu menenangkan pikiran lebih dulu. ASTRA merupakan tempat tertenang menurutnya walaupun selalu ramai dengan pengunjung.

Seperti biasa cowok humoris itu selalu duduk di dekat jendela memesan Americano hangat sembari mendengarkan musik. Kevin selalu menikmati suasananya. Sampai pikiranya lagi-lagi mendarat pada cewek itu. Apa yang harus ia lakukan sekarang? Perjuanganya terasa sia-sia. Ia tak rela melepas Kayla begitu saja tapi, ia juga tak bisa memaksakan perasaanya.

Kevin harus segera mungkin menyelesaikan ini. Perjuangannya mungkin boleh selesai hanya sampai di sini tapi, untuk perasaanya ia tak berniat untuk menyelesaikanya. Kevin mulai menelpon cewek itu.

“Selamat sore Kayla”

Kevin, ada apa?

“Ada waktu luang ga sebentar?”

Ada gue lagi santai, kenapa?

“Bisa ke ASTRA? Café yang waktu itu kita pernah ngobrol”

Ah iya iya, 15 menit lagi gue sampai

“Hati-hati kayla”

Teleponpun terputus. Kevin menyiapkan dirinya sebaik mungkin. Berfikir lebih matang bahwa keputusan yang ia ambil harus jadi yang paling tepat untuk pihak manapun.

***

Kayla segera bersiap dan bergegas pergi ke café ASTRA. Sebenarnya sepanjang jalan ia kepikiran dan bingung. Seperti ada yang salah dengan anak itu. Kaylapun akhirnya sampai di café itu. ia langsung menemui Kevin yang tengah duduk santai di tempat biasa.

Entah mengapa Kayla tiba-tiba saja tersenyum saat melihat cowok itu. Dia terlihat lebih tenang dari terakhir ia lihat saat sepulang sekolah. Kevin tersenyum saat menyadari kehadiranya.

“Hai Kayla” sapa Kevin riang.

Kayla tersenyum sembri duduk “ Hai vin”

Kayla selalu saja terlihat cantik. Senyumnya selalu saja menularkan kebahagiaan. Jika senyumnya saja sudah membuatnya cukup bahagia kenapa harus memaksakan kehendak untuk memiliki?. Manusia memang terkadang seserakah itu.

Lalu seorang barista mengahampiri mereka dan meletakan segelas coffe di depan Kayla.

“Coffe latenya, manis”

Kaylapun tersenyum “Terimakasih”

Padahal ia belum memesan tapi sudah di bawakan. Kayla menaikkan satu halisnya bingung.

“Gue tadi udah pesenin buat lo, dan kayanya temen gue liat lo dateng jadi langsung di bikinin” jelas Kevin.

Kaylapun mengangguk mengerti. Café ini memang ter the best menurutnya.
Setelah menyeruput coffenya Kayla bertanya tujuanya kesini.

“Lo ada apa minta gue kesini?”

“Ada sesuatu yang pengen gue omongin”

“Apa?”

Tanpa berlama-lama lagi Kevin langsung to the poin ia tidak mau kehilangan kesempatan lagi.

“Gue suka sama lo” ucapnya.

Kayalapun hanya diam menatap Kevin kosong. Ia terkejut sampai tak bisa berbuat apa-apa. Keheningan terjadi cukup lama. Kayla masih diam. Kevin lalu mulai menjelaskanya lagi.

Someone in the viewfinderWo Geschichten leben. Entdecke jetzt