4. PENGGANTI

134 38 23
                                    


Setelah menemui bu Sandra kayla bergegas ke kantin untuk membeli es batu. Bukan untuk membuat dalgona coffe tapi untuk lenganya yang sedikit lebam akibat terkena basket tadi oleh cowo itu. Dan ia langsung bergegas ke kelas.

***
Bel pulang akhirnya berbunyi waktu untuk semua murid pulang dan istirahat tapi tidak dengan kayla. Ia harus mengikuti kelas fotografinya sekarang. Padahal ia agak malas karena kameranya rusak dan tanganya yang lebam. Terpaksa kayla tidak bisa absen hari ini.

Kayla langsung menuju ruang fotografi dan mulai mengikuti kelas.

“hari ini kita praktek ya, materinya nanti nyusul. Siapkan kamera kalian dan segera kumpul di lapangan” perintah pak Rendi.

Mati umpat kayla dalam hati.

Apa yang harus ia lakukan. Tidak mungkin juga ia kabur hari ini. Haruskah ia jujur. Tapi, jika jujur pak Rendi pasti akan menyuruhnya untuk tidak mengikuti kelas sampai ada kamera. Kayla bingung dan terus berfikir.

Ia teringat pada saranya nadila. Dan kaylapun memcoba untuk menurutinya.
Kayla menyusul pak Rendi ke lapang.

“Pak Rendi” panggil kayla pada pak randi yang sedang menyiapkan kamera.

“ada apa kayla” balasnya.

“pak maaf hari ini kamera saya ketinggalan” ucap kayla berbohong.
Pak randi berhenti dari aktifitasnya dan langsung menatap kayla intens

“minta maaf kok ke saya, maaf pada dirimu sendiri yang lalai dan hari ini kamu tidak bisa ikut praktek sudah tidak ada kamera cadangan lagi”

“tapi pak, boleh tidak saya minta materi hari ini saja. Dari pada waktu saya terbuang sia-sia” tawar kayla hati-hati.

“yasudah ambil buku materinya di tas bapak lalu catat materinya di halaman 130”

“siap pak terimakasih”. Tak menyangka ini berhasil. Ternyata sahabatnya itu kadang ada isinya juga ya otaknya. Kayla segera balik ke kelas.

Namun sesampainya di kelas, kayla melihat ada sebuah kotak di mejanya. Setelah di buka ternyata isinya kamera. Kaylapun terkejut. “kamera siapa ini kok bisa ada di meja gue”

Kayla melihat kamera itu secara detail siapa tahu ada petunjuk pemeliknya tapi tidak ada. Hanya ada sebuah note di bawah kotaknya yang bertuliskan

“sementara pake kamera gue dulu, sorry”

Dari isi notenya ia sudah tahu siapa itu. kaylapun tersenyum senang. Tak ingin membuang waktu lebih banyak ia segara berlari kelapangan dan mengikuti praktik memotret hari ini.

***
Akhirnya kayla sampai dirumah. Hari yang sungguh melelahkan baginya di tambah tanganya yang sakit ingin segara merebahkan tubuhnya ke kasur.

“assalamualaikum” salam kayla saat membukan pintu rumahnya.

“walaikumsalam” jawab Indira kakak kayla yag tengah duduk di sopa sembari menonton tv. Hanya Indira yang menjawab karena seperti biasa mamah dan papah kayla belum pulang kerja.

“wihh kamera siapa tuh” ucap Indira terpesona. Pasalnya kamera itu sangat mulus dan terlihat sangat modern beda dengan kamera kayla yang dulu.

“kepo” jawab kayla acuh sembari lepaskan sepatunya.

“nyolong ya lo” tuduh Indira.

“astagfirolloh, emang muka gue muka-muka maling?”

“iya!” sentak Indira

“sialan ya lo” umpat kayla kesal.

“yang suka nyolongin sheet mask gue kan lo!” tuduh Indira lagi.

Kayla diam membeku. Sepertinya kakaknya sudah tahu bahwa maskernya yang selalu ilang satu itu di ambil olehnya.

“gue gak nyolong gue cuman minta” eles kayla.

“KALO MINTA ITU IZIN DULU MAEMUNAH LO GA PERNAH IZIN”

“KALO GUE IZIN LO GK AKAN NGASIH”

“EMANG!!”

“PELIT LO” ejek kayla.

“dah ah gue cape”. Tak ingin energinya terkuras lebih banyak lagi. Ia segara masuk ke kamar, mandi lalu istirahat.

Sudah setengah jam kayla memperhatikan kamera itu. banyak pertanyaan dikepalanya sekarang. Sejak kapan ia tahu dirinya anak klub fotografi?,dari mana ia tahu bahwa itu meja yang selalu ia duduki?. Dan melihat bahwa kamera ini sangat bagus dan niat tulusnya untuk minta maaf kayla jadi, merasa bersalah saat memakinya tadi siang.

***
Hari ini kayla berniat untuk mencari cowok itu. ia ingin meminta maaf dan terimakasih.

Lagi-lagi jam istirahat kali ini tak ia gunakan untuk makan dan itu membuat teman sebangkunya itu semberut. Padahal tinggal makan sendiri apa susahnya selalu saja mengikuti kayla. Kembar siam juga bukan.

“lo ke kantin aja sendiri” suruh kayla pada nadila yang dari tadi memainkan hpnya dengan memajukan bibirnya.

“gamau”

“yaudah kalo gitu temenin gue cari orang” ajak kayla.

“gak cari pacar aja kay?”

“gue cari orang lo cari pacar”

“kenapa gak cari orang buat dijadiin pacar aja”

“lo ngebet banget sih pengen punya pacar. Serah lo deh mau ikut gak?” Tanya kayla jengah. Ia pergi lebih dulu dan meninggalkan nadila di kelas.

“ikut kay tungggu” ucap nadila berteriak dan segera menyusul kayla.

***
Kayla mencoba mencari cowok itu diperpustakaan. Namun, tidak ada tanda-tada kehadiranya.

“Anaknya kelas apa kay?” Tanya Nadila mulai bosan pasalnya sudah dari tadi keliling sekolah tapi tak kunjung ketemu juga. Kayla hanya menggeleng tak tahu.

“Lo gimana sih. terus nyarinya gimana? Lo ga cape apa nyari ke setiap sudut sekolah” keluh nadila agak kesal.

“Setau gue dia kaya anak basket gitu”

“Kalo anak basket kenapa lo nyarinya ke perpus maemunahhhhh. Ga nyambung banget sih”. lalu nadila pergi begitu saja meninggalkan kayla.

“NAD MAU KEMANA?” teriak kayla.

“YA MENURUT LO AJA KEMANA”

***
Mereka sepakat untuk mencari cowok itu di gor olahraga sekolah. Dan ternyata benar setelah sampai sana ada beberapa cowok yang sedang bermain basket.

“waahhh gila kay cakep-cakep semua, ini orang atau bihun mulus lincin putih gitu. Kok bisa anak basket putih kaya gini. Mereka pake HN atau cet nodrop warna putih” oceh nadila excited

Sementara itu kayla fokus mencari.

Namun ketika mereka sedang fokus melihat satu persatu anak basket itu. Tiba-tiba sebuah bola basket melayang kearah mereka. Kayla sadar bola itu lebih mengarah padanya secepat kilat ia menghindar tak ingin terluka untuk yang ke tiga kalinya.

Dann

BRUUKKKKK....






__________

Kamu pernah nyolong juga ga?

Salam hangat
📷 Melfnh2020

Someone in the viewfinderKde žijí příběhy. Začni objevovat