22. MAAF LAGI

46 13 2
                                    

Kenza melempar tasnya kesembarang tempat saat ia memasuki kamarnya. Lalu, membantingkan dirinya ke kasur. Kenza mulai mengingat kejadian tadi saat Kevin mengajak Kayla pulang bersama.

Terbesit rasa kesal pada dirinya. Kayla dengan mudahnya dekat dengan orang lain sedangkan dengannya? kayla menghindarinya  padahal cewek itu yang salah. Tidak adil.

Kringg

Ponsel kenza berdering menandakan pesan masuk. Kenzapun mulai mengecek hpnya.

Kayla message

Makasih buat dreamcatchernya

Kenza kemudian tersenyum. Akhirnya cewek itu membuka hadiahnya. Ia sengaja memberikan hadia itu karena kayla sempat cerita bahwa ia sering kali kesulitan tidur dan bermimpi buruk. Kenza harap kayla tak lagi bermimpi buruk.

“Za makanannya udah siap cepet turun sini” teriak Gino pada Kenza. Kenzapun menaruh hpnya dan segera turun untuk makan malam.

Kenza dan papahnya menikmati makan malamnya. Sesekali mereka membicarakan hal-hal random. Kenza dan papahnya memang sudah seperti seorang teman. Bagi Kenza papahnya adalah segalanya. Ia bisa menjadi ayah sekaligus ibu untuknya.

“Assalamualaikum” salam seorang wanita paruh baya saat membukan pintu.

“Walaikumsalam” jawab Kenza dan papahnya.

Kenza manatap perempuan itu heran. Tumben jam 7 malam ia sudah pulang.

“Tumben sudah pulang, sini makan bareng. Kebetulan saya udah masakin kesukaan kamu” ajak Gino pada perempuan bernama Eva itu.

“Saya udah makan mas, saya ke kamar dulu” tolak halus Eva, dan segera memasuki kamarnya.

Setelah selesai makan Kenza kembali ke kamarnya dan bergegas tidur. Tapi, tenggorokannya terasa kering dan Kenza turun ke dapaur untuk minum. Saat ia sedang minum, Eva berjalan ke arahnya dan mengambil minum.

“Kenapa lo harus jadi mamah gue” celetuk Kenza tanpa melihat ke arah Eva sedikitpun.

Eva tersenyum sinis “Apa? Mamah kamu?” lalu di lanjutkan dengan sebuah tawa yang membuat Kenza heran dan langsung melirik perempuan itu.

“Hahahaha bahkan sayapun gak pernah nganggap kamu sebagai anak saya” lanjut Eva sembari tersenyum.

Kenza hanya terkekeh pelan “Syukur deh”

Evapun segara meletakan gelasnya dan bergegas pergi tapi, lagi-lagi Kenza menahanya.

“Lo kenapa nikah sama bokap gue?” Tanya Kenza.

“Karena cinta” jawab Eva sembari mendekatkan wajahnya pada Kenza.

Kenza menaikan satu halisnya “Cinta bokap gue?”

“Cinta harta papah kamu” ucap Eva sembari tersenyum sinis kemudian pergi menuju kamarnya begitu saja.

Kenza tersenyum kecut, Ia sudah menyangka bahwa perempuan itu tidak benar-benar mencintai ayahnya.

Kenza semakin membenci keluarganya. Ia benci karena ayahnya yang dengan begitu mudah memberi segalanya hanya karena dasar cinta. Ia membenci perempuan itu kerena sudah membuat ayahnya jatuh cinta untuk yang kedua kalinya.

***

Di kelas, 3 cowok itu sedang asik bercanda saat jamkos. Mereka tak hentinya saling memberi lelucon, sesekali membahas tentang Kevin yang mempunyai wanita segudang dan Farel yang yang selalu dituduh homo. Kevin kemudian mendadak menjadi serius ia teringat soal Kayla.

“Za beneran ya lo ga ada perasaan apa-apa sama kayla” ucap Kevin kembali memastikan.

Entah sudah yang keberapa kali Kevin seperti itu. Kenzapun memutar bola matanya jengah, cukup bosan dengan celotehan Kevin.

“Lo bawel banget sih kaya emak-emak jualan, gue udah bilang gue ga suka sama dia”

“Serius lo? Gue bakal deketin dia nih, gue bakal jadiin dia pacar gue”

“Lo ajak nikah aja sekalian” suruh Kenza acuh.

“Bener ya lo ga boleh tiba-tiba suka ke dia, Kayla target gue sekarang” tegas Kevin sekali lagi.

Farel terkekeh tiba-tiba dan semuanya menatap cowok tampan itu aneh.

“Paling di tolak “ celetuk Farel. Sontak saja membuat kevin melotot. Cowok satu ini memang sepertinya tak pernah mendukung apapun darinya.

“Rel lo punya dendam apa ke gue?, sirik lo?, mau gue cariin cewek juga?” ucap Kevin dengan nada tinggi.

“males”

***

Bel pulangpun akhirnya berbunyi. Seluruh murid SMA ARUTALA berhamburan keluar kelas. Nadila pamit terlebih dulu karena ia sudah di jemput kakak sepupunya hari ini. Kaylapun berjalan menuju gerbang sendirian.

Dari kejauhan kayla sepertinya melihat sosok yang tak asing, ia menyipitkan matanya. Setelah tahu siapa sosok itu ia berlari mengejarnya.

Kayla menahan sosok itu dengan memegang tanganya.

“Kenza” panggil Kayla dengan nafas yang terengah-engah.

Cowok itu sedikit terkejut kemudia menatapnya aneh. Kenza juga terus menatap tanganya yang terus digenggam cewek itu.

“Eh sorry” ucap Kayla sembari melepaskan genggamannya.

“Ada apa?” Tanya Kenza ketus.

“Za gue mau minta maaf”

Kenzapun tersenyum sinis “Gue kira lo gak inget punya salah sama gue”

“Gue minta maap za udah ngusir lo waktu itu, gue akuin gue salah” ucap Kayla sembari tertunduk.

Ia merasa bersalah setelah menerima hadiah dari cowok itu. Perlakuanya waktu itu memang kurang pantas ia lalukan pada Kenza.

“Udah kan cuman itu?” Tanya Kenza tanpa mendengarkan jawaban Kayla. Ia langsung pergi begitu saja dan Kayla menahanya dengan cepat.

“Za tunggu, maafin gue please, jangan marah lagi” mohon Kayla.

Kenzapun menahan senyumnya, ia tak tahan melihat ekspresi cewek itu dengan memajukan bibirnya, menggemaskan.

“Lo ngerasa bersalah?”

“Iyaa” jawab Kayla sungguh-sungguh.

“Kalo gitu ajarin gue matematika hari ini sebagai tanda rasa bersalah lo” pinta Kenza.

“Itu doang?”

“Lo mau gue minta yang lebih ribet ?”

“Nggak makasih” tolak Kayla cepat.

Kenzapun segera menuju parkiran lebih dulu. Ia tersenyum puas. Entah mengapa ada perasaan senang kerena ia akan bersama kayla seharian ini dan sebenarnya ia tidak pernah marah. Kesalnya langsung hilang saat cewek itu mengirimnya pesan tadi malam.













___________

Makasih udah baca SOMEONE IN THE VIEWFINDER ya. Semoga terhibur dan suka sama ceritanya. Kalo suka sama ceritanya, baca terus SOMEONE IN THE VIEWFINDERnya ya🤗.

Jangan lupa vote&komen temen-temen. Satu vote&komen sangat berharga buat aku❤️.



Salam hangat
📷Melfnh2020

Someone in the viewfinderDove le storie prendono vita. Scoprilo ora