34. KEHADIRAN YANG TAK DIINGINKAN

30 7 19
                                    

Kayla terkejut saat sampai di rumahnya. Hari yang tak pernah ia duga, papahnya sudah pulang kerja agak awal. Kayla merasa senang karena, ini sungguh kejadian langka.

Iapun segera menghampiri papahnya di ruang tamu, yang sedang sibuk dengan berkas-berkasnya.

“Assalamualaikum” salam Kayla sembari mencium punggung tangan pria paruh baya itu.

“Walaikumsalam” jawab Gara.

Kayla masih heran mengapa papahnya pulang lebih awal. Ia terus memandangi papahnya, yang masih sibuk dengan berkas-berkas itu.

“Duh maaf kay, kamu bisa tolong ambilkan berkas papah ga di mobil?” pinta Gara.

Kayla mengangguk mengiyakan “Okey”

“Map warna merah kay, di jok depan” teriak Gara pada Kayla yang sudah agak jauh darinya.

Setelah sampai di garasi, Kayla segera membuka mobil papahnya dan mengambil map itu. Kayla menemukan map merah itu dan bergegas keluar.

Namun, ada yang menarik perhatiannya di samping jok pengemudi. Kayla menemukan lipstick berwarna merah tua. Kaylapun segara mengambil itu.

Ia di buat bertanya-tanya. Lipstick siapa itu?,apa papahnya habis mengantar Reta?, warnanya sangat tua, tidak mungkin miliknya atau milik kak Indira ini pasti milik wanita yang usianya tidak jauh dari ibunya. Kayla juga sedikit bingung karena, harum mobil papahnya berbeda dari biasanya.

Ia berfikir bahwa papahnya habis mengantar Reta membeli farfum dan berdandan di mobil.

Kaylapun tak ingin memikirkan lebih lanjut. Ia, memilih untuk segera kembali ke ruang tamu.

“Nih pah”

“Makasih sayang”

“Pah akhir pekan sibuk ga?” tanya Kayla. Ia sangat ingin sekali liburan akhir pekan ini.

“Ada apa?”

“Pengen liburan”

“Kamu liburan aja sama mamah, sama kakak kamu, papah sibuk “ jawab Gara yang tak lepas dari berkas-berkasnya.

Kayla menghela napas panjang. Harusnya ia tak bilang itu. Harusnya ia tahu bahwa, waktu untuk dirinya memang takan pernah ada. Kayla segara masuk ke kemarnya dengan raut muka sedih penuh kecewa.

Kadang ia ingin mengamuk pada kenyataan dan nasibnya. Tapi, ia juga sadar bahwa itu hanya akan membuatnya tambah sedih. Hal menyakitkan memang harusnya di terima saja.

Selagi stok sabar masih tersedia banyak dalam dirinya untuk merasa kesepian takan terlalu sakit ia rasakan.

***

Pernah gak izin ke toilet tapi nyampenya di kantin? Kalau pernah berarti kita sama.

Kayla kini sedang membeli coolant minuman kesukaan Kenza. Ia hendak melihat Kenza sebentar, yang sedang latihan basket di gor sekolah. Cowok tampan itu lagi-lagi dispen karena hari H yang semakin dekat.

Sampai di ambang pintu langkah Kayla terhenti. Ia melihat cowoknya bersama cewek yang sudah tak asing lagi baginya.

Mereka sedang berbincang-bincang. Lalu, tak lama Kevin datang sembari mengeluh dan prihatin pada sahabatnya itu.

“Kasian si impun, musibah terus aja dateng ke dia” celeuk Kevin yang sudah berdiri di samping Kayla.

Kayla melihat Kevin sedikit terkejut “Maksud lo?”

“Cewek yang lagi sama Kenza itu ibarat musibah kay” jelas Kevin.

“Anggi ?”

Kevin melongo terkejut mendengar ucapan Kayla

Someone in the viewfinderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang