BIARKAN DIA BAHAGIA

69 16 0
                                    

Arez dan Aiy turun dari mobil yang berhenti di depan sebuah bangunan yang cukup besar bercat putih

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Arez dan Aiy turun dari mobil yang berhenti di depan sebuah bangunan yang cukup besar bercat putih. Rumah itu milik dari pasangan dokter Ari dan bidan Lia.

"Ayo, Rez."

Aiy dan Arez melangkahkan kaki mereka di teras rumah milik dokter dan bidan itu dengan tangan saling bertaut.

Bidan Lia terlihat sudah berdiri di depan pintu rumahnya bersiap-siap menyambut kedatangan Aiy dan Arez. Aiy tidak kaget melihat itu. Aiy tau, dokter Ari pasti sudah memberitahukan hal ini pada istrinya.

"Bidan Lia," sapa Aiy dengan senyum manisnya.

"Hai sayang. Udah lama banget gak ketemu."

Aiy dan bidan Lia berpelukan sejenak lalu bercipika-cipiki. Sedangkan Arez hanya bisa menyalami bidan Lia dengan sopan.

"Bidan, ini Arez pacar Aiy."

Arez menundukkan dirinya sekali, sebagai tanda hormat pada bidan Lia. "Arez, tante."

Bidan Lia tersenyum melihat Arez. "Kamu sopan banget, ganteng lagi. Cocok sama Aiy."

Aiy terkekeh sejenak. "Ah, bidan bisa aja."

"Eh iya, silakan masuk. Kita langsung makan siang aja. Tante udah masak banyak buat kalian. Waktu dokter Ari bilang Aiy mau mampir, tante langsung masak banyak. Biar bisa makan bareng," jelas bidan Lia sambil menuntun Aiy dan Arez ke meja makannya.

Aiy dan Arez melihat berbagai makanan yang terhidang di atas meja. "Ya ampun bidan, banyak banget ini."

Bidan Lia terkekeh sejenak. "Jarang-jarang kita bisa makan bareng. Dokter Ari juga sudah di jalan, menyusul kesini."

"Ya ampun, kita jadi ngerepotin. Tujuan Aiy kesini mau ingin bertanya sedikit, tapi bidan malah jadi repot gini."

"Gak apa-apa, Aiy. Gak repot, kok. Oh iya, silakan duduk."

"Makasih tante," ujar Arez sebelum menarik bangkunya.

"Aiy, nasi kamu berapa banyak?" tanya bidan Lia pada Aiy.

Aiy dengan sigap langsung bangkit dari kursinya dan mengambil piring di tangan bidan Lia. "Ish, bidan Lia jangan gitu. Aiy jadi gak enak. Biar Aiy buat nasi sendiri aja."

Bidan Lia hanya tersenyum. Aiy membuatkan nasi untuk dirinya, Arez dan juga bidan Lia. Setelah itu dia duduk kembali ke tempatnya.

"Wah, sudah rame."

Sebuah suara membuat semua atensi teralih pada sumbernya yang berasal dari arah ruang tamu. Dokter Ari datang sambil menenteng jas putihnya.

"Akhirnya dokter sampai juga," ujar Aiy sambil tersenyum singkat.

Bidan Lia langsung berjalan menghampiri suaminya untuk menyalami dan membawakan tas dokter Ari.

Dokter Ari duduk di kursi, tepat di ujung tengah sisi meja. Bidan Lia menyendokkan nasi untuk suaminya dan duduk kembali pada tempatnya.

A: Antara (Seq SEPATU) #AlisonSeries2Where stories live. Discover now