SUARA SIAPA?

25 8 2
                                    

Seminggu sudah Aiy dan Arsha memadu hubungan terlarang di belakang Arez. Seminggu juga mereka telah menghabiskan waktu bersama layaknya pasangan kekasih di Bali. Kini mereka akan kembali ke Jakarta dan mulai sibuk dengan urusan masing-masing.

"Sesuai perjanjian. Setelah ini, gak akan ada lagi kisah antara kita. Cukup sampai di Bali saja," ujar Aiy mengingatkan.

Meski berat untuk Arsha, namun cowok itu tetap mengangguk. "Iya, Ay. Aku ngerti."

Aiy tersenyum singkat lalu mereka berjalan menuju lantai dasar bersama koper mereka. Hari ini mereka akan pulang ke Jakarta. Di bawah sudah ada Dika yang menunggu.

"Dika," sapa Aiy. Gadis itu memeluk erat kembarannya.

"Lo bakal balik hari ini?" tanya Dika basa-basi.

Aiy mengangguk dalam pelukan Dika. "Iya, Dik. Lo kapan ke Jakarta?"

Dika melepaskan pelukannya lalu menatap Aiy. "Sekitar semingguan lagi. Masih banyak yang harus diurus."

Aiy mengangguk mengerti. "Jaga kesehatan, jangan capek-capek."

Dika terkekeh sejenak. "Siap, Bu Dokter!"

Aiy merogoh tasnya dan memberikan sebuah botol obat pada Dika. "Ini suplemen vitamin buat lo. Diminum pagi setelah bangun dan malam sebelum tidur. Yang teratur, ya. Makan jangan lupa, juga istirahat yang cukup."

Dika mengangguk tanda dia mendengarkan semua nasihat Aiy. "Iya, Ay. Gak usah khawatiran gitu." Pandangan Dika kini beralih pada Arsha yang sedari tadi hanya diam memandang mereka. "Jagain Aiy sampe Jakarta," pesan Dika.

Arsha mengangguk. "Iya, Dik."

Dika kini memandang Arsha dan Aiy bergantian. Ada sesuatu yang harus Dika sampaikan pada dua orang tersebut. "Ay, Sha, gue tau kalian saling mencintai. Tapi cinta yang kalian miliki itu salah. Gue biarin kalian jalin hubungan di sini, karena gue pikir kalian hanya ingin bernostalgia aja. Gue harap setelah di Jakarta, kalian gak jalin hubungan apapun lagi, ya. Ay, lo fokus sama kerjaan lo dan Arez. Lo, Sha, fokus sama bisnis dan Elina," kata Dika pada Aiy dan Arsha.

Aiy dan Arsha sempat terdiam sejenak, namun Aiy tersenyum menanggapinya. "Iya, Dik. Gue inget, kok. Kalau gitu kita pergi dulu, ya. Inget, jaga kesehatan."

Dika mengacak pelan puncak kepala Aiy dengan gemas. "Iya, Aiy. Lo juga. Hati-hati di jalan."

Arsha membawa koper miliknya dan Aiy menuju mobil yang akan membawa mereka ke bandara. Cowok itu lebih banyak diam hari ini. Mungkin ini memang akan menjadi hubungan terakhir antara dirinya dan Aiy?

Aiy sibuk dengan ponselnya selama perjalanan dari hotel ke bandara. Gadis itu sibuk memberitahu Arez bahwa dia akan kembali ke Jakarta hari ini. Saling mengabari itu penting, bukan?

"Ay," panggil Arsha.

Aiy mengalihkan pandangannya dari ponsel ke Arsha. "Kenapa?"

Arsha memandang wajah Aiy dengan sendu. "Aku gak mau hubungan kita berakhir, Ay. Masa gak ada kesempatan buat aku sama kamu lagi?"

Aiy hanya bisa menghela napasnya. Gadis itu memasukkan ponselnya ke dalam tas lalu fokus pada Arsha. "Sha, gue gak tau harus gimana lagi. Tapi Dika benar. Cinta itu sebenarnya gak salah, tapi dia akan menjadi sebuah kesalahan kalau dilakukan dengan menyimpang. Lo punya Elina, gue punya Arez. Mending kita fokus sama kerjaan dan pasangan masing-masing. Lupain gue, Sha," tutur Aiy.

Arsha meraih tangan Aiy untuk digenggamnya. "Aku gak bisa. Aku sayang sama kamu, aku masih cinta sama kamu, Ay."

"Lo sayang sama gue? Kalau gitu lupain gue. Biarin gue bahagia sama Arez. Lo bukan rumah gue lagi, Sha. Arez-lah tempat gue pulang saat ini, bukan lo."

A: Antara (Seq SEPATU) #AlisonSeries2Where stories live. Discover now