KELUARGA BESAR AREZ

32 4 2
                                    

Sudah seminggu Aiy dan Arez menginap di rumah keluarga Alison. Ini saatnya mereka berdua menuju ke rumahnya Arez.

"Aiy pamit ya, Mi." Aiy menyalami Ify dan memeluk wanita itu sejenak.

"Iya, Sayang. Ingat, di sana kamu sebagai menantu. Jadi kamu harus tau tugas kamu."

Aiy mengangguk. Dia beralih menatap Sean dan Sena. Sepasang anak kembar tersebut berdiri berdampingan.

"Kak, gue pamit, ya. Sekarang ini bukan rumah gue lagi. Jaga mami dan semuanya, ya."

Sean mengelus puncak kepala Aiy lembut. "Iya, Ay. Gue bakal jaga semuanya dengan baik. Lo juga baik-baik ya, di sana."

"Kak, gue pamit. Kalau lo udah mau balik ke Sydney, kabari gue."

"Iya, ntar gue kabari. Gue nunggu suami gue ke Indo buat jemput. Dia masih ada urusan di Singapura," jawab Sena.

"Dika, Sasa, gue pamit, ya. Kalian baik-baik, langgeng terus. Cepet nyusul kaya gue sama Arez."

Sasa terkekeh. "Gue mah, nunggu lamaran aja."

"Ngode tuh, Dik," ucap Sena. "Jangan lamarannya pas udah jebol, bahaya."

"Sstt, Sena. Kenapa ngomongnya gitu? Gak baik," tegur Ify.

"Tau, nih. Ga bener lo, Na."

"Yeuuu, gue cuma ingetin doang, Yan. Sena cuma ingetin mereka, Mi. Biar gak keulang lagi."

Dika menatap Sena sinis. "Apaan, sih, Kak. Gue juga tau batasan, kali."

"Ay, gak usah dengerin kak Sena. Lo kaya gak tau dia aja," ucap Sasa. "Lo baik-baik, ya, di sana. Jagain calon ponakan gue yang bener."

"Iya, Ay. Jadi menantu yang baik lo di sana. Jangan nyusahin kakak ipar lo, jangan bikin keributan, jangan jadi beban, hormati mertua lo, jagain calon bayi lo dengan baik. Paham?"

Aiy terkekeh. "Dari semua, cuma lo doang yang paling banyak pesannya, Dik. Gue pasti dengerin pesan lo. Lagian gue juga udah latihan sama mami buat jadi menantu dan ipar yang baik," balas Aiy.

"Bagus. Pokoknya kalau ada apa-apa, langsung kabari gue atau salah satu orang rumah ini. Kita masih keluarga lo, ini masih rumah lo. Jangan pernah sungkan."

"Iya, Dikaaaa. Gue bakal ingat pesan lo."

"Udahan pamitannya?" tanya Arez yang muncul dari arah tangga. Dia baru saja selesai membereskan beberapa peralatan Aiy.

"Udah, Rez."

Arez turun bersama pembantu dan supir mereka. Dia menghampiri Aiy yang berdiri bersama keluarganya di sana.

"Mami, Kak Sean, Kak Sena, Dika, Sasa, kita pamit dulu, ya. Terima kasih karena sudah menerima saya di keluarga ini. Saya berharap keluarga kita bisa akur terus."

Ify tersenyum. Dia mengelus kepala Arez lembut. "Tentu kami menerima kamu, Arez.  Kamu sudah sangat baik menerima Aiy dengan keadaannya."

"Aiy dikasih ke lo buat dijaga. Jadi lo jangan sakiti dia. Dan lo, Ay, jangan melakukan kesalahan apa pun yang buat suami lo kecewa, paham?"

Aiy mengangguk. "Iya, Kak Yan. Gue bakal inget, Kalau gitu, kita pamit dulu, ya."

"Hati-hati."

Aiy dan Arez berjalan menuju mobil mereka untuk segera pergi ke rumah keluarga Arez. Sudah banyak orang yang menunggu mereka di sana.

🌱🌱🌱🌱🌱

Elina duduk sendiri di sebuah kafe. Sebulan ini selalu menolak tawaran pemotretan dengan alasan mengurus pernikahannya, Bahkan Elina mengambil cuti sebulan lebih untuk mempersiapkan dirinya. Dia juga sibuk perawatan diri, bolak-balik salon untuk mempercantik dirinya.

A: Antara (Seq SEPATU) #AlisonSeries2Where stories live. Discover now