FEELING REGRET

35 12 2
                                    

Aiy turun ke restoran hotel untuk sarapan bersama dengan keluarganya. Fyi, hotel milik Dika ini sudah banyak dikunjungi oleh wisatawan, bahkan turis sekalipun. Mereka mengaku cukup nyaman tinggal di hotel bintang lima ini.

Aiy baru saja keluar dari lift, tapi pandangan gadis itu langsung tertuju pada sepasang kekasih yang berdiri di lobby dengan barang-barang mereka.

Tanpa pikir panjang, Aiy langsung menghampiri mereka berdua. "Za? Van? Kok kalian disini? Mana bawa-bawa koper lagi. Mau kemana?"

"Ay, kita harus balik duluan. Ada kerjaan di Jakarta," jawab Jevan.

Zara mengangguk. "Iya, Ay. Gue juga izin sama bos tiga hari doang, jadi gue harus balik."

Aiy menatap Zara lemah. "Ya, Za, kita belum nyusurin pantai bareng-bareng, lho. Belum spa dan belanja bareng. Kita belum nikmatin waktu berdua disini, Za."

"Ya lagian lo berduaan mulu sama Arsha."

Aiy terdiam. Ya, Zara benar. Sejak sampai di Bali, Aiy terus menghabiskan waktu bersama Arsha tanpa memikirkan yang lainnya. "Ya gue kira lo di Bali lama, makanya gue mikirnya entaran aja mainnya. Lo gak ngomong, sih. Tau gitu, kita langsung me time bareng," sesal Aiy.

Zara memeluk Aiy sejenak. "Gak masalah. Kita bisa me time bareng di Jakarta. Kalau perlu, kita liburan berdua. Tapi gue harus balik duluan, maaf, ya."

Aiy mengangguk mencoba mengerti. "Ya sudah, semoga kerjaan lo cepet beres. Hati-hati, Za."

"Oke."

Zara menatap Jevan sejenak. "Kita berangkat sekarang. Aku udah ketemu Aiy."

Jevan yang merasa urusannya belum selesai, mencoba untuk menahan Zara. "Bentar, Za. Aku belum ketemu Arsha."

Zara mendecak kesal. "Ngapain, sih, nungguin dia? Palingan juga dia lagi tidur. Kita gak punya waktu banyak, Van, ntar ketinggalan pesawat."

"Kalian belum pergi karena nungguin kita?" tebak Aiy.

"Iya, Ay. Kita udah pamitan sama yang lainnya kecuali sama kalian. Makanya nunggu kalian," balas Jevan.

Zara menarik tangan Jevan paksa. "Ayo, Van. Nanti ketinggalannya pesawat."

"Za, bentar. Aku mau--"

"Van, mau kemana?"

Suara milik seseorang membuat ketiganya menoleh. Mereka menemukan Arsha dengan pakaian santai tengah berjalan kearah mereka. Jevan menerbitkan senyumnya. "Ah, Sha, kita harus balik ke Jakarta duluan. Ada kerjaan."

"Oh, gitu. Sayang banget, kita belum main bareng, Van," balas Arsha.

"Masih banyak waktu. Kalau gitu kita pamit dulu, ya, takut ketinggalan pesawat. Tadi gue sama Zara cuma nungguin kalian doang, kok," pamit Jevan.

Arsha mengangguk. "Hati-hati, Bro. Ntar kalau udah sampai Jakarta, telpon gue."

Jevan tersenyum. "Sip. Gue pamit, ya."

Jevan menggenggam tangan Zara, membawa gadis itu keluar dari hotel mewah ini. Zara memberikan senyum perpisahannya pada Aiy hingga kedua insan hilang dibalik mobil.

Kini tinggallah Aiy dan Arsha yang berdiri kaku. Aiy merasa gugup berada didekat Arsha, semenjak percakapan mereka semalem.

"Kamu mau ke resto, kan?" tanya Arsha membuka percakapan.

Aiy mengangguk kaku. "I--iya, bareng, yuk," ajak Aiy.

Arsha mengangguk lalu berjalan menuju restoran bersama Aiy. Keduanya sangat canggung, bahkan terlihat gugup.

A: Antara (Seq SEPATU) #AlisonSeries2Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora