CINTA DI WAKTU YANG SALAH

52 11 4
                                    

"Bukan lo yang salah tapi keadaan."

Aiy menoleh dan mendapati seorang cowok berdiri disebelahnya. "Dika?"

Dika tersenyum dan duduk bersama Aiy. "Lo ngapain sendirian disini? Sambil nangis lagi."

Aiy mengalihkan pandangannya kearah lain dan menghapus sisa jejak air mata di pipinya. "Eng--enggak, kok. Gue gak nangis. Lo tau darimana gue disini?"

"Dari Arsha. Dia nemuin gue dan bilang kalau lo di pantai sendirian. Dia khawatir ada yang orang yang jahatin lo, maka dia suruh gue kesini," terang Aiy.

"Apaan, sih? Gue bukan anak kecil lagi."

Dika mengacak-acak puncak kepala Aiy. "Tapi lo tetap lil angle-nya kita."

"Ih, Dika, rambut gue berantakan, tau." Aiy merapikan rambutnya yang sedikit berserak karena Dika.

"Ay, gue denger curhatan lo sama angin. Gue cuma mau ingetin sama lo, ini bukan salah lo. Ini cuma masalah keadaan aja. Jangan salahin hati lo, ketika lo masih sayang sama Arsha. Cinta pertama emang gak mudah dilupain. Arsha adalah sosok pertama yang mengenalkan lo sama cinta. Banyak hal yang Arsha udah lakukan demi lo. Wajar kalau lo belum bisa lepas semuanya."

Dika mengelus pundak Aiy pelan. "Meski gue tau itu semua salah, tapi memang kadang seperti itu. Cinta datang tidak tepat pada waktunya. Tinggal bagaimana lo menyikapi semua ini."

Dika bangkit dari tempatnya. Cowok itu menepuk-nepuk pelan bokongnya yang terkena pasir. Lalu tangan Dika terulur ke Aiy. "Ayo, balik. Kita makan malam di hotel."

Aiy menatap sekilas Dika dan memberikan senyum manisnya. "Makasih, Dik."

🌱🌱🌱🌱🌱

Arez duduk di kursi kerjanya. Sedari dia kembali dari Indonesia, Arez seperti dihantam oleh banyak sekali berkas-berkas. Arez memijat pelipisnya. Mata cowok itu memejam untuk menetralkan lelah yang dirasanya. "Aduh, gue lelah banget."

Drrttt ... drrttt ... drrttt ....

Arez membuka pejaman matanya. "Siapa, sih, yang nelpon? Gak tau orang lelah, apa, ya."

Arez mengambil ponselnya diatas meja dan melirik nama si pemanggil. Nama 'Aiyku❤️' muncul dilayar. Senyum Arez terbit sejenak. "Halo, Sayang."

"Arez, are you okay?"

"Sure, Babe. Why?"

"Kok suara kamu kaya lain gitu. Berat banget."

"Iya, Ay. Dari kemarin kerjaan ngalir terus kaya cinta aku ke kamu. Makanya capek banget," keluh Arez masih sempat-sempatnya menggombal.

Terdengar suara helaan napas dari seberang sana. "Sayang, kamu jangan sampai lupa makan sama istirahat. Kamu kebiasaan banget, sih. Itu kalau gak ada aku. Kamu makan pasti gak tentu, istirahat suka-suka aja waktunya, gak tentu. Arez, kamu harus perhatiin diri kamu juga, Sayang," omel Aiy.

"Iya, Aiy. Jangan ngomel terus, dong. Aku butuh semangat dari kamu, bukan omelan." pinta Arez.

"Um, iya, deh. Aku minta maaf aku udah ngomel-ngomel sama kamu. Semangat kerjanya, ya. Jangan lupa istirahat dan makan.

Arez tersenyum mendengar suara Aiy yang melembut diseberang sana. "Iya, Sayang. Bagi foto kamu, dong. Aku kangen."

"Fot-- Aiy, tante panggil kamu ke bawah buat makan malam."

A: Antara (Seq SEPATU) #AlisonSeries2Where stories live. Discover now