MASIH KAMU

22 5 3
                                    

Sudah seminggu berlalu, akhirnya semua keluarga Aiy dan Arez kembali ke Jakarta. Keluarga Arsha sudah kembali tiga hari yang lalu karena Elina merengek minta pulang. Dia beralasan bahwa Arsha akan bisa move on jika berjauhan dengan Aiy.

"Pagi semua," sapa Arez pada keluarga Aiy yang sudah duduk di meja makan.

"Pagi. Kalian mau ke makam?" tanya Ify ketika melihat baju Arez dan Aiy serba hitam.

"Iya, Mi. Mau ke makam papi dulu," jawab Aiy.

"Mami ikut, dong."

"Mami gak usah ikut. Ntar aja sama kita. Kita nanti siang juga pulang cepat mau ke makam papi. Biarin aja mereka duluan," ujar Sean.

Ify mengangguk. "Ya udah, kalian duluan aja."

"Kita pamit ya, Mi. Semua kita pamit ya." Arez merangkul istrinya menuju mobil di halaman.

"Dadah Aunty Aiy, Uncle Ayes." Michael melambaikan tangannya pada pengantin baru itu.

"Daaahh, Ganteng."

🌱🌱🌱🌱🌱

"Pi, Aiy balik lagi kesini. Kali ini, Aiy kesini bukan sebagai putri papi lagi tapi sebagai istri dari seorang pria. Aiy minta maaf karena sebelum pernikahan kita gak kesini karena hal mendesak."

Aiy memegang batu yang menuliskan nama Dev di sana. Aiy memeluknya dan menangis dalam diam. Namun dari gerakan bahunya, Arez tau wanitanya sedang terisak kencang.

"Maafin Aiy, pi. Aiy gak bisa jaga kesucian Aiy, Aiy gak bisa jaga nama keluarga kita. Aiy benar-benar minta maaf. Papi pasti nyesal kasih Aiy kesempatan kedua. Maafin Aiy, pi. Maaf karena udah buat papi di atas sana dan semua keluarga kecewa sama Aiy. Maaf."

Aiy terus meracau. Dia benar-benar merasa bersalah. Dia tau dirinya lalai dalam menjaga diri, itu sebabnya Aiy seperti ini.

Arez merangkul bahu istrinya. Dia membawa Aiy ke dalam pelukannya dan mengelus kepala wanita itu lembut.

"Sayang, udah ya. Kamu jangan nyalahin diri sendiri terus. Kamu gak salah sepenuhnya dalam hal ini. Kamu jangan terus-terusan nyalahin diri kamu. Cobalah untuk terima keadaan. Sekarang udah ada aku di sini, jadi kamu gak perlu takut. Aku bakal lindungin kamu selalu," ucap Arez menenangkan Aiy.

Aiy mengangguk pelan dalam pelukan Arez. Setelahnya dia melepaskan diri dari dekapan yang nyaman milik suaminya.

"Tapi sekarang Aiy udah ada Arez. Dia benar-benar tulus sama Aiy, dia menerima Aiy apa adanya tanpa perduli status Aiy. Dia benar-benar laki-laki yang baik. Aiy mungkin pernah salah memilih pacar, tapi Aiy yakin gak salah pilih pasangan hidup." Aiy mengatakan hal itu sambil tersenyum dan mengelus lembut nama Dev.
Arez terdiam. Dia tidak bisa mengatakan apapun. Tatapan matanya kosong menuju timbunan tanah dengan lapisan keramik mahal itu.

"Nanti Aiy main lagi kesini, ya, pi," pamit Aiy. "Ayo Sayang."

Aiy berdiri dan memperbaiki bajunya. Namun Arez malah tetap berjongkok dan melamun dengan pandangan kosong. "Arez? Kamu melamun?"

"Rez!" Aiy menggoyangkan tubuh Arez untuk menyadarkan pria itu.

Arez spontan berdiri dan menggelengkan kepalanya. "Iya, kamu manggil aku?"

"Kamu melamun?"

Arez menggeleng sekali lagi. "Enggak, cuma menghayal aja."

A: Antara (Seq SEPATU) #AlisonSeries2Where stories live. Discover now