MANTAN MERESAHKAN

28 7 0
                                    

Aiy mengaduk-aduk es krimnya yang mulai mencair. Pikirannya sedang terganggu oleh sesuatu hal.

"Ay, ngelamun mulu lo," tegur Zara.

Iya, Zara. Mereka sedang bertemu di sebuah kafe yang tak jauh dari rumah sakit. Kata Zara dia ingin memberitahukan sesuatu pada Aiy.

Aiy mengerjapkan matanya sebentar dan menatap Zara. "Za, lo udah tau kalau Elina sama Arsha mau nikah dua bulan lagi?"

Zara mengernyitkan keningnya. "Bukannya Arsha bilang dia mau nunda pernikahannya?"

Aiy mengangguk. "Tapi kemarin Elina bilang gitu sama gue," adu Aiy.

Zara mengedikkan kedua bahunya. "Peduli apa lo sama mereka? Biarin ajalah. Inget lo udah punya Arez," ujar Zara tegas.

Aiy terdiam.

Lagi-lagi Arez. Hatinya ingin Arsha namun Aiy juga sayang pada Arez. Perasaan yang begitu rumit, bahkan Aiy saja tidak mengerti.

Zara memperhatikan raut wajah Aiy yang berubah. Gadis itu menghela napas. "Mending lo lupain Arsha, Ay. Tatap masa depan lo. Bahagia sama Arez, bukan Arsha. Lo gak inget waktu dia khianatin lo? Lo mau ngulang kesalahan yang sama?" tutur Zara. Jujur, melihat Aiy seperti ini membuatnya kesal.

"Za, tapi perasaan itu gak bisa dipaksa," lirih Aiy.

Zara mengangguk. "Emang, sih. Cuma lo mau apa sekarang? Mau balik sama Arsha? Terus Arez gimana? Lo tinggalin? Dia yang udah isi hari-hari lo, bahkan dia yang ngobatin sakit hati lo waktu baru putus sama Arsha."

Lagi-lagi Aiy hanya bisa terdiam. Zara benar, memang benar. Entah kenapa perasaannya bisa menjadi serumit ini.

"Pake logika lo, Ay. Gue gak nyangka cewek yang dulu bodoamat sama cowok, cewek yang selalu ngatain gue berlebihan soal cowok malah jadi kaya gini. Malah jadi bodoh soal cowok," kata Zara tajam.

Aiy menatap Zara tidak terima. "Maksud lo apaan, sih? Setiap orang pasti bakal berubah seiring berjalannya waktu," tentang Aiy.

"Berubah ke arah yang lebih baik, bukan malah jadi buruk."

Aiy semakin tidak suka dengan sikap Zara yang malah menghakimi dirinya.

"Lo ngajak gue ketemuan cuma buat ngata-ngatain gue? Iya?!" tanya Aiy ketus.

Zara menyeruput es kopinya sebentar. Menghadapi Aiy harus dengan kepala dingin. Emosinya yang mudah meledak membuat Zara harus mengerti. Bagaimanapun juga, Aiy adalah sahabatnya.

"Sebenarnya gue ke sini mau kasih undangan acara pertunangan gue sama Jevan. Tapi lihat muka lo yang kusut begitu, bikin gue malah lupa sama tujuan gue," jelas Zara.

Zara merogoh tasnya dan memberikan sebuah undangan pertunangannya dengan Jevan.

Zara merogoh tasnya dan memberikan sebuah undangan pertunangannya dengan Jevan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Anggep tulisannya Zara dan Jevan)

"Undangan pertunangan gue sama Jevan," kata Zara. Gadis itu menyodorkan kartu undangan yang simple namun tampak elegan.

A: Antara (Seq SEPATU) #AlisonSeries2Where stories live. Discover now