"Uwuuuuuu!"
"Jikook!"
"Kookmin!"
"Kyaaaaaa!!! Jungkook! Jimin!"
Begitulah kira-kira teriakan penggemar yang menjadi pendukung setia pasangan Jeon Jungkook dan Park Jimin. Jeon Jungkook adalah seorang penyanyi yang debut empat tahun lalu sementara Park Jimin berprofesi sebagai penari dan penyanyi musikal terkenal.
Setiap kali ada momen kedua lelaki tersebut, para pemuja Jikook atau Kookmin akan menjerit sampai tenggorokan serak. Seperti beberapa menit terakhir.
Keduanya tengah memberi keterangan pers mengenai pernikahan mereka yang terkuak media.
"Sejujurnya kami tidak bermaksud menutupi. Namun, ada beberapa pertimbangan untuk menunda pengumuman tentang hal ini. Salah satunya adalah jadwal pementasan drama musikal suamiku. Aku tidak ingin persiapan dan pementasannya terganggu," jelas Jungkook.
Park Jimin sama sekali tidak berbicara apa-apa. Ia menyerahkan semuanya pada Sang Suami sambil sesekali mengangguk dan tersenyum manis.
"Aaaaaaaaaa!!!"
Teriakan membahana serta ucapan selamat memenuhi ruangan hingga memekakkan telinga kala Jungkook mengaitkan jemari dengan Jimin.
Sayangnya, di tengah-tengah euforia itu, tak ada yang benar-benar memperhatikan sorot kesedihan Park Jimin di balik senyumannya.
---
"Keluar."
"Tunggu sebentar, Jungkook-ah. Aku hanya ingin mengobati lukamu."
"Keluar kataku! Kau tuli, hah?"
Jimin terdiam. Ia meletakkan obat luka serta plester di atas nakas.
"Baiklah. Kalau membutuhkan bantuanku, panggil saja."
Jimin melirik ke arah Jungkook yang enggan menatapnya sebelum menutup pintu. Ia melangkah ke arah kamarnya di seberang kamar Jungkook, terduduk di atas lantai marmer yang dingin sambil menutup mulut agar isak tangisnya tak sampai ke telinga suaminya.
Jimin masih belum berhasil membuat kebencian Jungkook pada dirinya berkurang padahal ia telah setia berada di sisi lelaki itu selama tiga tahun. Bukannya Jimin tak paham alasan Jungkook. Ia justru sangat paham. Sebab Jiminlah yang menjadi penyebab tewasnya kakak laki-laki Jungkook empat tahun lalu.
---
Busan, 4 tahun lalu
"Hyung, mau ke mana? Di luar hujan deras," tanya Jungkook saat kakaknya, Junghyun, mengenakan jaket dan membawa kunci mobil.
"Menjemput Jimin di bandara. Hari ini dia pulang."
Jungkook mendengus. Junghyun telah jatuh cinta pada teman sekolahnya itu sejak lama. Park Jimin berkali-kali menolak perasaannya namun Junghyun tak pernah menyerah.
"Aku yakin dia akan menerimaku pada akhirnya. Kalaupun tidak, biarkan saja. Yang penting aku bisa berada di dekatnya," jelas Junghyun saat Jungkook berkali-kali memintanya menjauhi Park Jimin.
YOU ARE READING
Monkey Business
FanfictionMonkey business, tidak ada hubungannya dengan jual-beli monyet sama sekali. Bisa diartikan sebagai "ada sesuatu yang mencurigakan" atau "sesuatu yang aneh-aneh". Tetapi, cerita ini bisa dijamin tidak akan aneh-aneh. Paling tidak, dari sudut pandang...
