11. KookMin: Go! Go!

433 38 17
                                    

A/N:

Bab ini berlatar belakang Jogja karena aku lagi kangen Jogja. Sengaja yang aku pilih daerah deket kampusku karena tiba-tiba pingin kuliah lagi. Ada alumni atau mahasiswa UNY di sini? Teriak doooongggg!!!!

Bab ini juga menyinggung isu yang barangkali sensitif buat beberapa orang. Perbedaan agama dan suku. Kalau nggak nyaman dengan ini, bobok dulu aja dan bangun lagi kalau babnya sudah ganti jadi no.12. Oke? 😘

*******

Justin Simangunsong, siswa kelas XII STM Pembangunan Jogjakarta jurusan otomotif, tengah mengamati seorang adik kelas yang sedang bercanda dengan temannya di parkiran motor

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

Justin Simangunsong, siswa kelas XII STM Pembangunan Jogjakarta jurusan otomotif, tengah mengamati seorang adik kelas yang sedang bercanda dengan temannya di parkiran motor. Adik kelas yang berhasil mencuri perhatiannya itu bernama Christian Jimmy Wijaya yang mengambil jurusan elektronika dan terkenal di seantero sekolah karena kepintaran dan keimutannya.

Justin menghela nafas kasar. Ia berhenti mengamati Jimmy dan memilih melangkah menuju tempat sepedanya terparkir dan memacunya menuju rumah di daerah Kompleks Colombo. Ia harus segera sampai di rumah sebelum jam 16.00 karena harus menjemput opungnya di bandara jam 19.00.

Justin melewati kampus Sanata Dharma (Sadhar) yang sangat ia sukai karena ada banyak pepohonan rindang hingga selalu memberi rasa adem. Justin tersenyum dan membatin, "Aku mau kuliah di Sadhar ah. Soalnya banyak pohon."

Tin!

Ia sedikit terkejut saat mendengar suara klakson yang sangat dekat dengan telinganya.

"Duluan, Mas."

Ah, Si Jimmy ternyata. Justin hanya mesem sambil menganggukkan kepala. Saat ia melihat motor Jimmy melewatinya, ia bergumam, "Hati-hati, Manis."

---

"Kurusnya kali kau ini! Tak ada kasih makan ya mamakmu?" Opung Justin langsung mengomel panjang macam kereta begitu mereka berhadapan.

"Mak, janganlah begitu. Kasihan Kartika. Nanti kalau didengar orang, mereka kira tak ada istriku kasih makan anaknya," bela James Simangunsong, ayah Justin, sambil mengelus punggung Kartika, istrinya.

"Bah, memang begitu nyatanya! Kau tengok anak kau ini. Terakhir Mamak lihat gendut dia. Sekarang kerempeng."

"Tapi, Justin sudah tambah tinggi lho, Bu. Dia juga selalu olahraga jadi memang badannya kelihatan lebih kurus. Tapi biar begitu, dia sehat," jelas Kartika.

Justin paham bahwa opungnya masih belum mau menerima ibunya setulus hati hanya karena ibunya bukan orang Batak dan agamanya berbeda dengan ayah Justin. Ditambah opungnya yang menyalahkan ibu Justin karena ayah Justi berpindah agama menjadi seorang Muslim. Sudah sejak kecil ia mendengar opungnya mengeluhkan hal itu.

Iapun langsung menggandeng tangan wanita tua itu dan berkata, "Sudahlah, Opung. Sudah lama aku nggak ketemu Opung. Sudah rindu aku. Ayo, kita pulang dan cerita-cerita ya?"

Monkey BusinessOù les histoires vivent. Découvrez maintenant