33. TaeGi: Peluk Aku

332 62 32
                                    

A/N:

Ini aku kan pake banyak judul lagu BTS sebagai judul bab. Mungkin banyak Teman-Temin yang belum tahu lagu-lagu lama mereka. Jadi, aku mau nanya.



















"Bisa nggak saya jadi jodohnya Bang Namjoon?"

Pffftttt!

*******

Taehyung merutuki dirinya sendiri. Entah dari mana datangnya keberanian untuk mencium bibir Yoongi.

Dug! Dug!

Ia membenturkan kepalanya pelan ke atas meja belajar.

"Aku pasti sudah gila."

Taehyung menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan dan tiba-tiba terkikik.

"Bibirnya manis sekali. Aku tidak menyesal menciumnya," gumamnya.

"Tapi bagaimana aku bisa menatap mata Yoongi setelah ini? Haaaaaahhhh kau bodoh, Kim Taehyung."

---

Sementara itu, di dalam kamar Yoongi, remaja tersebut memandangi bibirnya di cermin. Ia menoleh ke kiri lalu ke kanan kemudian menunduk sedikit.

"Perasaanku saja atau memang bibirku jadi lebih tebal?"

Otaknya memutar ulang adegan ciuman beberapa menit lalu di kamar Taehyung. Ciuman pertama Min Yoongi. Ciuman di bibir dengan Kim Taehyung, saudara tirinya. Wajahnya merona kala mengingat lagi yang baru saja mereka lakukan.

"Min Yoongi, kenapa kau tidak menolaknya tadi? Kau itu sudah punya pacar." 

Yoongi mengusak rambutnya kesal. Ia merasa bersalah pada Jaebum sebab kekasihnya itu bukanlah orang pertama yang mengecup bibirnya.

Air mata Yoongi perlahan jatuh namun segera ia hapus. Yoongi menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya.

"Tenangkan dirimu, Min Yoongi. Tae Hyung tadi hanya menunjukkan cara yang benar. Itu saja." Ia mencoba meyakinkan dirinya sendiri. Meskipun di dalam hatinya, Yoongi tahu bahwa dirinya berharap kenyataannya tidak seperti itu.

---

Yoongi tengah menikmati sarapannya bersama kedua orang tuanya ketika ia mendengar langkah kaki menuruni tangga. Jantung Yoongi mulai berdentum keras. Ia panik sebab ia mengetahui pemilik langkah yang semakin mendekat tersebut. 

"Selamat pagi." Taehyung menyapa tiga orang yang berada di meja makan sebelum menduduki kursi di sebelah Yoongi.

"Pagi, Tae. Tidurmu nyenyak?"

"Lumayan, Appa."

"Hari ini kau jadi ikut ke klinik?"

Taehyung mengangguk sambil mengunyah roti bakar. Ia menoleh ke arah Yoongi yang belum membuka suara kemudian mengusak kepala adiknya.

"Kau kenapa?" tanya Taehyung lembut.

"Eh? Oh, ti-tidak apa-apa, Hyung." Yoongi merasa bodoh karena kegugupannya sementara lelaki yang mencuri ciuman pertamanya itu terlihat baik-baik saja.

"Maaf, nanti aku tidak bisa menjemputmu."

"Tidak apa, Hyung." Yoongi meneguk susu coklatnya. "Jaebum Hyung berjanji menjemputku."

Monkey BusinessWhere stories live. Discover now