❄E l e v e n❄

52.5K 3.5K 133
                                    

Sepulang dari sekolah, Alissa tidak langsung mengganti seragamnya dengan pakaian rumah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sepulang dari sekolah, Alissa tidak langsung mengganti seragamnya dengan pakaian rumah. Ia malah tiduran dengan posisi telentang di atas kasur seraya menatap ponselnya yang menyala. Memperlihatkan aplikasi WhatsApp nya yang terdapat banyak sekali pesan baru yang belum sempat ia buka dan ia baca.

Alissa mendengus sebal melihat Alvian kembali memblokirnya. Ia hanya bisa menatap sendu spam chat yang ia kirim kepada cowok itu. Tapi percuma saja, di sebrang sana Alvian tidak akan membaca pesannya.

"Di blokir lagi di blokir lagi. Nasibku begini banget." gerutunya seraya memejamkan mata.

Lalu ia membuka kembali kedua matanya dan beralih untuk membuka nomor misterius yang sempat membohonginya beberapa hari yang lalu. Ia berdecih pelan, bisa-bisanya orang itu menipunya dengan berpura-pura menjadi Alvian. Alissa kira, nomor itu beneran Alvian. Tapi ternyata bukan.

"Aku masih bingung. Sebenernya nih orang siapa sih? Kurang kerjaan banget nipu-nipu aku segala." ujarnya bermonolog. Alissa berdecak keras dan memutuskan untuk mengarsipkan nomor tersebut lalu mematikan ponselnya.

Alissa beranjak dari posisi tidurnya, lalu menatap jam dinding yang sudah menunjukan pukul lima sore. Alissa berdiri dan meraih handuk di belakang pintu. Ia ingin membersihkan tubuhnya yang sudah terasa lengket akibat beraktivitas.

Sedangkan Alvian, cowok itu sedang berada di toko buku bersama sahabatnya sejak kecil. Siapa lagi kalau bukan Adel. Sepulang sekolah, Adel meminta Alvian untuk menemaninya ke toko buku yang ada di mall pusat ibu kota untuk membeli novel karena stok bacaan dirumahnya sudah habis.

"Al."

Alvian menoleh, "Iya, Del?"

"Kemarin pas gue ke minimarket depan komplek, gue gak sengaja ketemu sama abangnya Alissa tau, Al. Terus akhirnya gue sama dia ngobrol dan dia minta nomor telepon gue." cerita Adel tiba-tiba. Alvian yang hendak mengambil salah satu novel karya Tere Liye pun akhirnya mengurungkan niatnya setelah mendengar cerita Adel,

"Terus lo kasih?" tanya Alvian. Ia merasa cemburu saat ini.

"Iya dong!" jawab Adel dengan perasaan senangnya.

"Pas malemnya dia chat gue dan ngucapin selamat malam! Duh, seneng banget gue, Al!" heboh Adel lagi seraya mengguncang-guncangkan lengan Alvian.

Alvian berdecak sebal, "Ck! Cuma diucapin selamat malam doang langsung baper." cibir Alvian.

"Heh, enak aja!" sewot Adel, memukul pundak Alvian hingga cowok itu meringis kesakitan. Pukulan Adel memang tidak perlu diragukan lagi, Alvian sudah kenyang dipukuli gadis itu.

"Dan lo tau gak? Gue gak sengaja post story di WhatsApp, terus dikomentarin sama kak Aldo. Dia bilang gini, 'kamu mau dibeliin es krim sama kakak?' Ya langsung dong gue jawab, 'mau kak, mau!'. Gak perlu nunggu lama, dia tiba-tiba langsung datang kerumah bawa es krim yang gue mau. Ya ampun, belum jadi pacar aja udah so sweet. Gimana nanti kalo udah resmi pacaran."

ALVISA  [TAHAP REVISI]Where stories live. Discover now