❄T w e n t y O n e❄

45.7K 2.5K 10
                                    

Aldo mengepalkan kedua tangannya erat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aldo mengepalkan kedua tangannya erat. Ia ingin sekali menemui Candra saat ini dan menghabisi wajahnya. Tak peduli itu ayah kandung atau bukan. Laki-laki itu telah menyakiti hati Bella.

Sekarang Aldo tahu, alasan Bella berubah akhir-akhir ini adalah karena Candra.

"Sialan!" desisnya.

Ia melirik jam dinding, jam sudah menunjukan pukul lima sore. Adik satu-satunya belum juga pulang. Ia berinisiatif untuk menelepon Alvian. Barangkali Alvian sedang bersama Alissa.

Beberapa kali Aldo menghubungi Alvian, tapi cowok itu belum juga mengangkat panggilannya. Aldo berdecak kesal dan memilih untuk menghubungi Bara. Semoga saja Bara sedang bersama Alissa disana.

Sama seperti Alvian, Bara tak mengangkat panggilannya juga. Aldo meremat ponselnya dengan emosi,

"Anjir nih cowok berdua." kesalnya dan langsung berjalan keluar untuk pergi menuju sekolah. Siapa tahu Alissa masih berada disana.

❄❄❄

Sosok gadis berseragam putih abu-abu terlihat sedang berjalan kaki menyusuri jalanan yang masih tampak ramai itu. Kedua kakinya terasa sangat pegal akibat berjalan jauh dari sekolahnya dan sekarang ia belum sampai ke rumah.

"Beli minum dulu deh." gumamnya sambil melangkahkan kakinya mendekati warung pinggir jalan.

"Bu, beli!" teriaknya dari luar.

Sosok ibu berdaster hijau yang merupakan pemilik warung keluar dan tersenyum ramah ke arah Alissa, "Beli apa, Neng?"

"Ini, berapaan?" tanya Alissa sambil mengangkat minuman teh dalam kemasan botol di tangannya.

"Tiga ribu, Neng."

Alissa mengangguk dan mengambil satu bungkus roti di keranjang. Lalu merogoh sakunya untuk mengambil selembar uang lima ribu, "Pas ya, bu."

"Iya, Neng. Makasih ya." ucapnya

"Iya, bu."

Alissa mendekati kursi panjang untuk duduk sebentar dan membuka tutup botol minum di tangannya. Ia pun mulai meneguk minuman tersebut hingga sisa setengah botol. Tenggorokannya terasa haus tadi, dan sekarang sudah terasa mendingan.

Alissa melirik jam tangannya, jam sudah menunjukan pukul setengah enam sore. Ia memutuskan untuk melanjutkan kembali perjalanan menuju rumah.

Sedangkan Alvian, cowok itu kini sedang melajukan motornya menuju ke sekolahan lagi untuk membawa Alissa pulang. Ia berharap semoga Alissa masih berada di sana dan meminta maaf padanya karena harus mengantarkan Adel pulang terlebih dahulu.

ALVISA  [TAHAP REVISI]Where stories live. Discover now