❄ T h i r t y F i v e ❄

37.4K 1.7K 81
                                    

"Happy birthday to you

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Happy birthday to you..."

"Happy birthday to you..."

"Happy birthday, happy birthday..."

"Happy birthday Kak Aldo!"

Aldo tak menyangka bahwa Adel datang memberinya kejutan dan membawakan kue ulang tahun untuknya tepat pukul dua belas malam. Adel tersenyum manis dan menyuruh Aldo untuk meniup lilin tersebut. Aldo meniupnya dan bertepuk tangan. Setelah itu, ia mulai membaca doa dalam hati, semoga keinginannya yang belum tercapai sebelumnya bisa terkabulkan di tahun ini.

"Makasih, Del. Makasih banyak." ujar Aldo pada Adel,

"Sama-sama, ayo ke ruang tamu. Tante sama Alissa udah nunggu." ajak Adel pada sang pacar.

Aldo mengangguk dan mengikuti langkah Adel dari belakang. Rasa kantuknya hilang seketika melihat Bella, Alissa dan Adel di ruang tamu. Bella berdiri dan menghampiri Aldo dengan tatapan bahagianya,

"Gak terasa, anak sulung mama udah makin dewasa aja. Selamat ulang tahun, sayang." ucap Bella memeluk tubuh anaknya,

"Makasih banyak, Ma." balas Aldo yang merasakan matanya mulai memanas akibat menahan air mata yang hendak turun.

Alissa ikut berdiri dan memeluk tubuh abangnya, "Cieeee makin tua! Cepet-cepet nikah ya, bang!" seru Alissa yang membuat Aldo melotot kaget,

"Adel aja masih SMA, masa iya abang ajakin nikah!"

"Hahaha ... Iya-iya aku cuma bercanda aja, Bang!" tawa Alissa pada Aldo yang sedang mencibir pelan.

Kue ulang tahun mulai dipotong dan dibagikan. Pertama, Aldo memberinya kepada Bella terlebih dahulu, kedua Adel dan yang terakhir Alissa.

❄❄❄

"Kamu sibuk gak? Temenin mama belanja bulanan yuk."

Suara Rere membuat kepala Alvian otomatis menoleh, "Males ah, Ma. Belanjanya cewek itu lama banget." jawab Alvian, kembali menatap televisi yang sedang ia tonton.

"Yakin gak mau?"

"Iya, biasanya juga sama Papa belanja bulanannya." kata Alvian.

"Kamu tau sendiri, Papa lagi dinas keluar kota pulang baru lusa. Harusnya kamu ya yang gantiin." jawab Rere dengan berkacak pinggang. Alvian membuang nafas kasar,

"Oke aku temenin."

"Nah gitu."

Alvian mencebikan bibir dan berjalan menuju kamar untuk mengambil jaket juga kunci motor. Tapi, tangan Alvian ditahan oleh mamanya,

"Pakai mobil mama aja, Al. Mama gak mau boncengan naik motor kamu. Trauma!" ujarnya yang membuat tawa Alvian pecah seketika.

Rupanya Rere masih mengingat kejadian dimana dulu saat ia mengantar Rere ke pasar menggunakan motor ninjanya ia malah menancapkan laju motornya dengan kencang di atas rata-rata membuat Rere teriak ketakutan sepanjang perjalanan.

ALVISA  [TAHAP REVISI]Where stories live. Discover now