ALVISA [TAHAP REVISI]

❄S e v e n t e e n❄

"Halo, Bar. Ada apa?" tanya Aldo kepada Bara yang sedang meneleponnya.

"Lo lagi dimana sekarang?"

"Di rumah doi gue. Alissa masih sama lo kan?"

"Justru itu. Gue mau ngomong sama lo, Bang."

Perasaan Aldo mulai tidak enak. Ia menaruh cangkir berisi teh hangat kembali di atas meja, "Buruan ngomong. Gue udah penasaran nih."

"Gue lagi di rumah sakit sekarang. Gue sebenarnya udah titipin Alissa sama Alvian. Alvian bilang katanya dia mau anterin Alissa pulang. Si Alvian gue telponin malah gak diangkat. Udah pulang ke rumah mungkin ya."

"Bentar ya abis ini gue coba telpon si Alissa."

"Oke, Bang. Sorry kalo gue ganggu waktu lo sama doi lo."

"Ya elah, santai aja. Doi gue juga lagi masak buat makan siang sama asisten rumah tangganya."

"Yaudah, gue tutup telponnya. Nanti kasih tau yaa Alissa udah sampai rumah atau belum."

"Iya, pasti gue kasih tau."

Panggilan pun berakhir dan Aldo mencari kontak Alissa untuk dihubungi. Di luar sedang hujan deras, ia berharap semoga Alissa sudah sampai di rumah.

Maaf, panggilan yang anda tuju tidak menjawab. Silahkan coba beberapa saat lagi.

"Ya elah, malah mbak operator yang jawab. Nih anak kebiasaan banget deh. Ah mungkin udah sampai kali di rumah."

❄❄❄

Alissa dan Alvian kini sedang duduk bersebelahan di sofa ruang tamu seraya menonton televisi yang menayangkan acara berita.

Alvian melirik gadis yang sedang fokus menonton di sebelahnya. Bibir cowok itu tersenyum dan mengulurkan tangannya untuk mengusap puncak kepala Alissa, "Serius banget nontonnya." ucap Alvian dengan nada lembut.

Alissa menyukai nada bicara Alvian barusan untuk yang pertama kali. Ia tidak melihat adanya Alvian yang dingin, ketus, dan jahat seperti biasanya. Sekarang Alissa melihat sisi Alvian yang lain. Ia berharap semoga Alvian terus bersikap manis seperti ini padanya.

"Ternyata air hujan bisa bikin kamu berubah ya, Al." ucap Alissa tersenyum simpul ke arah Alvian.

Alvian mengernyitkan keningnya, "Kok air hujan?"

"Masih gak ngerti juga kamu." ucap Alissa sambil terkekeh pelan. Alissa meraih buku novel yang dibelikan oleh Bara tadi siang. Untung saja novel tersebut tidak basah, karena novel itu tersegel rapi dengan plastik.

Alvian melihat Alissa sedang membaca novel di tangannya. Alvian mendekatkan tubuhnya dan memeluk tubuh Alissa dari belakang. Lalu menaruh kepalanya di pundak gadis itu,