❄ E k s t r a P a r t (2) ❄

48.1K 1.4K 109
                                    


Happy reading


Satu bulan berlalu begitu cepat. Sekarang, sesuai keputusan antara kedua belah pihak keluarga sebelumnya. Hari ini, momen sakral yang sangat dinanti-nanti pun akhirnya tiba. Alvian juga tidak mau lama-lama, ia ingin segera menikahi gadis yang dicintainya. Karena hal baik tidak boleh ditunda-tunda.

Alissa menatap pantulan dirinya lewat cermin besar yang ada di hadapannya. Betapa cantiknya ia mengenakan gaun kebaya putih khas adat Jawa. Siapapun yang melihatnya, pasti pangling.

Zahra dan Liana dari jam 6 pagi sudah datang untuk melihat sahabatnya menikah hari ini.

"Masya Allah, cantik banget lo, Sa! Alvian pangling banget lihatnya pasti," heboh Liana melihat penampilan Alissa yang masih duduk didepan meja rias.

"Nanti gue kalau nikah gini juga kali ya, Ra." ujar Liana pada Zahra.

Zahra mengangguk, "Iya, tapi kalau Alissa kan pakai adat Jawa. Kalau lo nanti adat apaan?" tanya Zahra.

"Ya adat Sunda atuh!" jawabnya.

Alissa memutar kursi yang didudukinya. Kedua sahabatnya juga tampak cantik dengan warna kebaya yang sama. Rambut keduanya juga sama-sama digelung ke belakang, menyisakan rambut pinggir yang membuat mereka semakin tambah cantik. Zahra jadi tidak terlihat tomboy saat itu, padahal selama ini Zahra sangat menghindari pakaian kebaya juga make up yang dipakai.

"Kalian berdua juga cantik." kata Alissa.

Zahra tersenyum, "Makasih banyak, Sa. Sebenernya gue juga risih makai make up begini. Tapi demi lo yang bakal nikah hari ini, gue rela makai kebaya dan make up." ujar Zahra, membuat Alissa terharu dan langsung memeluk tubuh Zahra.

"Aaaaa ... gue terharu, Ra."

❄❄❄

"Saya terima nikah dan kawinnya, Alissa Grisella Yovanka binti Candra Wildanata dengan maskawin dan seperangkat alat sholat dibayar tunai!" ucap Alvian secara lantang didepan penghulu dan para saksi.

"Bagaimana para saksi? Sah?" tanya penghulu,

"SAH!"

Alvian mengucap syukur allhamdulilah dan tak sabar untuk melihat Alissa keluar yang kini sudah resmi berstatus sebagai istrinya.

Tidak lama kemudian, Alissa keluar diantar oleh Bella dan Liana, menghampiri Alvian yang masih duduk. Alvian terpana melihat kecantikan istrinya yang berbeda hari ini. Penghulu geleng-geleng kepala melihat Alvian yang tak berkedip melihat Alissa. Sampai akhirnya Alissa dipersilahkan untuk duduk di samping suaminya.

"Selamat! Kalian sudah sah menjadi pasangan suami istri," ucap penghulu didepan kedua pengantin.

Alvian tersenyum penuh arti memandang wajah cantik Alissa. Rasa bersalahnya seketika muncul melihat wajah itu. Dulu, ia seringkali menyakiti hati Alissa. Menyakitinya dengan kata-kata dan sikapnya.

Maafin gue, Sa. Gue gak akan buat lo nangis lagi seperti dulu. Gue tau, mungkin kata maaf gak akan bisa membuat hati lo sembuh begitu aja, batinnya.

Alvian mendekatkan diri dan mencium kening Alissa cukup lama setelah memasangkan cincin. Alissa ingin menangis rasanya. Bukan menangis sedih, tapi menangis bahagia. Iya, dia bahagia karena keinginannya untuk bisa bersama dan menikah dengan cowok itu akhirnya terwujud.

ALVISA  [TAHAP REVISI]Where stories live. Discover now