❄T w e l v e❄

50.2K 3.3K 296
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



Flashback satu bulan yang lalu,

"Kalau gue menang malam ini, lima puluh juta sanggup gak?" tanya Alvian sinis ke arah Guntur. Wajah cowok itu sudah babak belur akibat pukulan Alvian beberapa menit yang lalu.

"Sanggup. Tapi kalau lo kalah, gue gak butuh uang kali ini. Apa lo siap buat nembak Alissa?"

Alvian mengeraskan rahangnya, "Yang lain kek! Gue kasih seratus juta ke lo juga sanggup, Tur. Cewek cupu kayak dia ngapain gue tembak jadi pacar? Ogah banget!" sewotnya yang tidak terima dengan perkataan Guntur.

Guntur terkekeh sinis, "Alissa suka sama lo. Ini bisa jadi kesempatan buat lo. Kalau lo kalah, lo bisa tembak dia."

"Seorang Alvian Restu Gardapati anak tunggal Sandi Gardapati gak akan pernah kalah! Lo lihat aja!"

Sampai akhirnya Alvian datang ke arena balap pukul dua belas malam sesuai kesepakatan bersama Guntur empat jam yang lalu. Laki-laki itu mengenakan jaket hitam dengan celana berwarna senada yang dipadu dengan sepatu allstar merah yang terpasang di kedua kakinya.

Ronald dan Vino tidak mengetahui soal taruhan balapan antara Alvian dan Guntur malam ini.

Lima belas menit Alvian menunggu, Guntur datang dan membuka kaca helm fullface yang ia kenakan, "Semangat banget sampe datang duluan. Gak sabar pengen nembak Alissa ya?" tanya Guntur dengan terkekeh pelan.

"Bacot lo. Buruan ah!" kesalnya seraya menutup kaca helmnya.

Arena balap itu sudah ramai dan tak lama kemudian, datanglah seorang gadis berpakaian minim berwarna merah tua. Lalu ia berdiri di antara Alvian dan Guntur yang sudah siap dengan mesin motor yang sudah menyala,

"Sudah siap?" tanyanya.

Melihat kedua orang laki-laki itu sudah siap, akhirnya gadis itu menurunkan bendera yang dipegangnya. Kedua motor ninja tersebut sudah melaju kencang meninggalkan garis start.

Saat ini, posisi Alvian berada didepan, melesat jauh meninggalkan Guntur yang masih berada di belakang sana. Alvian tersenyum sinis, sebentar lagi uang lima puluh juta milik Guntur akan menjadi miliknya.

"Anjir si bangsat!" umpat Alvian saat melihat motor Guntur menyusul dirinya dan meninggalkannya begitu saja. Matanya terbelalak lebar saat melihat Guntur sudah melewati garis finish didepan sana. Alvian tidak terima dengan kenyataan yang dihadapinya. Baru pertama kali ia mengalami kekalahan dalam balapan yang selalu ia ikuti setiap malamnya.

Alvian mengerem motornya dan melepas helm yang dikenakannya dengan kasar. Ia tidak mau berpacaran dengan gadis cupu seperti Alissa. Guntur sialan!

"Gimana? Lihat, gue menang. Tumben banget lo kalah, udah siap banget buat nembak Alissa ya?" tanya Guntur dengan kekehan sinisnya.

"Sialan! Gue gak terima, Tur! Gue gak suka Alissa!"

ALVISA  [TAHAP REVISI]Where stories live. Discover now