❄T w o❄

73.5K 5.2K 463
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




"Mau gue pesenin apa, Del?" tanya Alvian kepada Adel yang baru saja duduk di kursi. Adel berpikir sejenak, dan menjawab,

"Itu deh, Al. Gue pengen seblak yang pedes banget! Yang level 5!" jawab Adel tidak sabar untuk memakan seblak pedas buatan mang Ujang.

"Level 1 aja, ya. Lo gak boleh makan pedas-pedas, nanti lambung lo perih." kata Alvian, ia tidak mau perut Adel sakit karena memakan seblak pedas.

"Boleh dong, Al. Sekali aja."

"Hm. Yaudah, sekali aja. Habis itu gak lagi!" balas Alvian dan berbalik badan menuju stand Mang Ujang yang menjual berbagai menu seblak. Ada seblak biasa, seblak mie, dan seblak ceker.

"Mang, seblaknya dua ya. Yang satu level tiga yang satu level lima." kata Alvian kepada Mang Ujang. Laki-laki paruh baya itu mengacungkan jempolnya,

"Siap! Ditunggu ya!"

Sembari menunggu, mata Alvian menjelajah ke seisi kantin yang terlihat ramai saat jam istirahat pertama seperti ini. Matanya tertuju ke arah Alissa yang baru saja masuk ke kantin bersama dua orang temannya yang ia ketahui bernama Zahra dan Liana.

Tanpa sadar, bibir Alvian membentuk senyuman tipis kala melihat sosok Alissa yang terlihat cantik namun berwajah pucat. Alvian bisa menebak bahwa gadis itu masih kelelahan akibat hukuman tadi.

Sedetik kemudian, ia merasa masa bodoh dan kembali memperhatikan Mang Ujang yang sedang sibuk memasak seblak pesanannya.

"Sa, tuh Alvian kan?" tanya Liana sambil menunjuk Alvian. Alissa mengikuti arah pandang Liana dan melihat ada Alvian disana.

"Gue kesana deh, Li."

"Eh, mau ngapain?" bukan Liana yang menjawab, tapi Zahra.

"Ya kan Alvian pacar gue, Ra. Gak apa-apa dong kalo gue samperin." jawab Alissa yang tak menghiraukan teriakan Zahra dan Liana di belakangnya. Alissa mendekati Alvian dan menepuk punggung tegap itu dari belakang,

"Tumben beli seblak, Al. Biasanya kalo istirahat kamu lebih suka—"

"Hatur nuhun, Mang." kata Alvian seraya menerima nampan berisi dua mangkuk seblak yang baru saja matang.

(Terima kasih)

Alvian berjalan melewati Alissa begitu saja. Alissa berdecak sebal dan terus mengikuti Alvian di belakangnya. Sampai akhirnya Alissa melihat Alvian duduk di meja yang ditempati oleh Adel. Entah kenapa hatinya terasa sesak melihatnya.

Posisi Alissa disini adalah pacar dari Alvian. Tapi Alvian lebih memilih untuk makan bersama perempuan lain yang katanya 'cuma' sahabat.

"Sa? Lo gak makan?" tanya Adel basa-basi. Ingin rasanya Alissa mencakar wajah sok polos itu. Namun, ia urungkan karena ia tidak mau mencari masalah di sekolah.

ALVISA  [TAHAP REVISI]Where stories live. Discover now