47

2.2K 149 245
                                    

Jangan lupa tekan '🌟'

.

~PSBM~

*Skip Malam Hari...🌙

"Bagaimana bisa Rasya seperti ini?"

"Kenapa kalian tidak memberitau Ayah dan Bunda?"

"Kalau terjadi apa-apa pada Rasya bagaimana?"

Malam itu, lebih tepatnya pukul 10 malam, omelan demi omelan terlontar dari Pakci dan Makci Amato untuk Boboiboy dan Yaya.

Ya, seorang kakek atau nenek pasti akan khawatir dan berlebihan jika cucunya kenapa-kenapa.

Saat ini, mereka sedang berada diruang keluarga(Ada Brietta juga). Pakci dan Makci Amato baru saja pulang dari jalan-jalan, dan mereka dikejutkan dengan keadaan Rasya.

Untungnya, mereka mengomeli Boboiboy dan Yaya disaat Rasya sudah tidur.

"Lain kali beritau Ayah dan Bunda. Untungnya kakinya sekarang baik-baik saja. Jika kakinya patah dan harus diamputasi bagaimana?" Ucap Makci Amato dengan khawatir.

"Ugh!... Don't say that, Aunty. Itu sangat menyeramkan" ucap Brietta yang sedang bermain game di handponenya.

"Ehm.. Maaf Bunda.. kami akan lebih memperhatikan Rasya setelah ini" ucap Yaya.

"Bagus. Dan.. cobalah untuk menutupi masalah kalian dari Rasya. Dia masih kecil dan tidak patut untuk mengetahui masalah kalian" ucap Makci Amato.

"That's right!.. Rasya masih kecil. Dan jangan sampai dia menjadi korban" ucap Brietta dengan sok taunya, yang sayangnya perkataannya memang benar.

Boboiboy menghela nafas pelan, lalu mengangguk.

"Ok Bunda. Maafkan Boboiboy atas apa yang sudah Boboiboy lakukan" lirih Boboiboy.

Pakci dan Makci Amato bertatapan, lalu tersenyum.

"Kau tidak seharusnya meminta maaf pada kami. Kau sendiri tau kan harus meminta maaf pada siapa?" Ucap Pakci Amato.

Mendengar itu, Boboiboy pun menatap Yaya disampingnya yang sedang menunduk. Lalu ia pun ikut menunduk.

"OH NO!!! NO NO NO NO!!! OH MY GOD!! YOU KILLED ME!!? YOU'RE SO STUPID ENEMY!"

Semua yang ada disana langsung menutup telinga saat mendengar teriakan Brietta.

"Kecilkan suaramu Brietta" ucap Makci Amato.

"Eh? Ups... sorry~ hihi..." Ucap Brietta sembari tertawa pelan dan melanjutkan bermain game.

Makci Amato menggelengkan kepalanya melihat sikap keponakannya itu.

"Ok, sudah malam.. Kalian istirahatlah. Dan Boboiboy, Ayah akan membantumu membangkitkan perusahaan" ucap Pakci Amato.

Boboiboy mengangguk pelan, lalu mengisyaratkan Yaya untuk pergi kekamar.

Yaya mengangguk lalu berdiri.

"Kami kekamar ya Ayah, Bunda.. Selamat malam" ucap Yaya.

"Selamat malam sayang.. mimpi indah.." ucap Makci Amato sembari mendekati Yaya dan mengecup pipi Yaya.

Yaya tersenyum dan mengangguk. Mereka pun berjalan ke kamar.

.

Dikamar, Yaya langsung memasuki kamar mandi. Sementara Boboiboy duduk diranjang, dan termenung.

Boboiboy sedang menyiapkan perkataan untuk meminta maaf pada Yaya. Ya, walau ia tau.. Yaya tidak akan memaafkannya secepat itu.

'Drrttt... Drrttt... Drrttt...'

Please.. Still be Mine~ [BOYA] (FIN!!~)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang