8

2.2K 146 116
                                    

Jangan lupa tekan '🌟'

.

~PSBM~

*Skip keesokan harinya...☀️

Siang ini, Yaya tidak pergi kebutiknya karena Mechabot melarangnya.

Yaya hanya berbaring diranjang sembari memainkan handponenya. Sesekali ia mengelus perutnya.

Tak lama, Yaya meletakkan handponenya dimeja nakas karena bosan. Ia sungguh bosan didalam rumah itu.

Yaya menatap jam dinding yang menunjukkan pukul 1 siang.

"Hmh.. kalau dengan Satria, rasanya hanya satu detik. Tapi sekarang, rasanya berjam-jam" gumam Yaya.

Yaya turun dari ranjang, lalu berjalan menuju dapur.

Di ruang tengah, Yaya melihat Ochobot dan Mechabot sedang beristirahat.

Dalam hati kecilnya, Yaya ingin sekali kabur. Namun, ia juga takut dengan serangan laser dari Mechabot. Apalagi, ia masih sedikit trauma dengan apa yang pernah ia alami karena tembakan laser.

Yaya melanjutkan jalannya menuju dapur, dan mengambil salad jeruk juga segelas air putih. Ia pun kembali ke kamarnya.

Yaya memakan salad jeruknya dengan ekspresi malas.

'Drrttt... Drrttt... Drrttt...'

Yaya mengambil handponenya, dan tersenyum saat melihat Satria yang menelponnya.

Dengan cepat, Yaya meletakkan salad jeruknya, mengunci pintu dan jendela, juga menutup gordennya. Lalu ia menyalakan lampu tumbler dan mematikan lampu utama.

Yaya pun menyelimuti seluruh tubuhnya dan mengangkat panggilan telpon itu.

"Halo sayang.. sudah pulang dari kantor?" Tanya Yaya.

"Hai sayang.. iya sudah. Ya perusahaanku tidak sebesar milik Boboiboy, lagipula aku memiliki banyak orang terpercaya. Kau bagaimana disana?"

"Bosannn.. aku ingin keluar rumah. Tapi aku diawasi oleh 2 robot"

"Diawasi? Lalu kenapa kau bisa menjawab telpon ini?"

Yaya tertawa pelan mendengarnya.

"Aku mengunci pintu, dan jendela. Aku juga menutup gorden jendela dan mematikan lampu. Jadi mereka akan mengira aku sedang tidur. Lagipula, kamar ini kedap suara jika pintu dan jendela dikunci" jelas Yaya.

"Oh.. begitu. Berarti, kita bisa video call kan?"

Yaya tersenyum malu mendengarnya. Sungguh ia ingin teriak karena bahagia saat ini.

Siapa yang tidak mau ber-video call dengan pria idolanya?

"Ok.. tapi jangan terkejut ya" ucap Yaya sembari tertawa kecil.

"Kenapa? Oh.. pasti kau tidak mengenakan kerudung ya? Pakai dulu. Nanti kalau sudah selesai, telpon aku lagi ya.."

"Tapi..-"

'Bip..'

Yaya menghela nafas kasar mendengarnya. Ia pun membuka selimutnya dengan kasar, lalu berjalan menuju lemarinya.

Saat ingin mengambil pakaian muslimnya, Yaya terdiam sejenak.

"Aku ingin bersama Satria. Jadi, aku harus membuat Boboiboy tidak menyukaiku" batin Yaya.

Please.. Still be Mine~ [BOYA] (FIN!!~)Where stories live. Discover now